4. Strange

12.7K 859 177
                                    


Kedua makhluk itu sibuk bergulat. Suhu dingin ruangan yang kelewat menusuk tidak memadamkan api nafsu yang menyala-nyala di mata mereka.

Layaknya binatang, lelaki bersurai gelap itu terus saja menghujamkan dirinya tanpa ampun, tak membiarkan objek pelampiasan nafsunya terbengkalai walau hanya sedetik.

Rona merah pekat mendominasi wajah keduanya. Peluh, nafas, serta cairan yang berasal dari keduanya sudah bercampur aduk dengan ikatan yang sulit dipisahkan.

"Fuck!"

Bersamaan dengan itu cairan kental itu terlepas, diiringi erangan erotis oleh yang menerimanya.

Keduanya sibuk mengatur nafas, peluh membanjiri keduanya hingga kulit telanjang mereka lengket sekaligus licin ketika bergesekan, menimbulkan sensasi panas dingin yang tak karuan.

Lelaki bersurai pirang itu mencakar meja yang menjadi tumpuan energinya. Satu dua sentakan nafas dikeluarkannya dengan keras saat makhluk di belakangnya mulai menghajarnya lagi layaknya serigala kelaparan.

"Cas..." lenguh si pria berambut pirang, campuran rasa frustasi sekaligus nikmat karena tangan lelaki itu mulai meremas bokongnya ganas.

"Fuck. How can you get this fuckin' big ass?" balasnya disertai geraman rendah. Jemari kokoh itu menampar keras bokong mulus itu dengan gemas, membuat lelaki berambut pirang itu merinding sekaligus frustasi mendengar nada seduktif yang terkandung di dalamnya.

"Berhenti menggodaku," Percy mengerang frustasi saat merasakan nafsunya melonjak naik,nyaris membuatnya gila.

"Aku sama sekali tak menggodamu." balas lelaki berkulit coklat itu dengan wajah polos, padahal tangannya terus saja mengobrak-abrik lubang lelaki yang bernama Percy itu dengan ganas.

"Ck, kau memang bajingan sialan," umpat Percy saat merasakan dirinya menegang untuk kesekian kalinya saat berada di bawah sentuhan magis lelaki itu.

Mendengar umpatan itu,
Castiello menyeringai samar, menampakkan lesung pipitnya yang sialannya membuat Percy terkagum-kagum dan bertekuk lutut di bawah sentuhan lelaki itu.

"Fuck you."

"Tch, mulutmu itu perlu dikontrol. Kalau kau bukan temanku, kupastikan kau sudah dimangsa oleh Cerberus." ucap Castiello.
Tangannya bergerak nakal di paha Percy, menimbulkan gelenyar aneh yang mulai menyusup ke dalam tubuh lelaki berkulit putih itu.

Mau tak mau, hal itu membuat Percy menyumpah-nyumpah yang disambut kekehan sinis dari Castiello.

"Oh, kau lelaki paling jalang yang pernah jadi partnerku."

"Shut the fuck up. Just fuck me!"

"Ckckck, kau benar-benar tak sabaran." balas Castiello dengan seringai puas.
Dalam sekali sentakan ia menarik rambut pirang Percy, membuat lelaki bertubuh lebih pendek itu memekik kaget dan mendongak paksa.

Dalam sekejap lelaki berkulit putih itu sudah berlutut tepat di depan Castiello, tidak tidak,
barang Castiello tepatnya.

Perlahan tangan pucat itu membungkus benda panjang itu dan mulai mengulumnya pelan dengan bibir merahnya.

Castiello menegang, sesekali mengerang hebat saat lelaki bertubuh kecil itu menghisapnya kuat.

"Fuck."

Dengan geram Castiello mendorong kepala Percy lebih dalam, membuat lelaki bersurai pirang itu tersedak lalu terbatuk-batuk.

Castiello mengabaikannya,ia masih dengan semangat memasukkan dirinya lebih dalam ke dalam bibir merah itu.

Claimed by The DevilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang