Pertemuan kedua

41 3 1
                                    

Tahun ajaran baru dimulai setelah liburan musim panas berakhir semua murid lama dan baru masuk untuk melaksanakan MOS, tapi tidak dengan anak pemilik perusahaan terkenal mereka memilih tidak mengikuti mos.

Setelah MOS berakhir semua murid masuk kembali begitu juga dengan mereka dan semua murid masuk ke kelas sesuai yang ditulis di papan informasi.

Case, Luther, Reva, Monica, Dean, dll... kelas 10-A.
Luke, Doug, Julius, Jaime, Eva, Jenny, dll... kelas 10-B.
Nolan, Nick, Ruth, Alissa, Lucy, Marry, dll... kelas 10-C.
Nora, Tessa, Brenda, Matt, Kevin, Joy, Marissa, dll... kelas 10-D.

Setelah semua murid masuk ke kelas masing-masing pembelajaran pun dimulai seperti biasa, tapi tidak untuk anak baru mereka hanya mengulang pelajaran yang sudah mereka pelajari saat SD dan SMP dulu.

Setelah mengulang pelajaran selama beberapa hari barulah semua guru mengajarkan pelajaran saat SMA dan menambahkan beberapa rumus untuk mereka pelajari, setelah berapa jam belajar bel istirahat pertama pun berbunyi dan para perempuan bergelombolan mengelilingi meja Luke CS sedangkan yang laki-laki bergelombolan merayu Vanessa untuk pergi ke kantin bareng mereka, tapi Vanessa hanya tertunduk diam di kursinya.

Luke yang melihat kearah Vanessa langsung berdiri dan berjalan mendekati Vanessa, sedangkan yang lainnya hanya tetap diam ditempat melihat apa yang akan Luke lakukan.
"Hei...kalian, minggir dari jalan gue"
Mereka pun memberi jalan Luke dengan pasrah karena mereka tidak ada yang berani menjawabnya.
" Ayo, Va.. kita pergi dari sini dan nggak usah pedulikan orang-orang yang nggak tau diri itu!"
Kata Luke sambil menarik tangan Vanessa dan teman Luke mengikutinya ke kantin.
"Ugh....apa-apaan dia? Sok gantengan banget, masih gantengan juga kita"
"Dari mimpi....jangan terlalu pede jadi orang, kalian itu hanya sebagai debu yang berusaha nempel bikin kotor aja" kata salah satu perempuan lalu perempuan lainya hanya tertawa mendengar ucapan perempuan itu.

Di kantin mereka sudah memesan makanan dan pesanannya sudah sampai diatas meja,
"Luke" panggil Vanessa
"Ya"
"Kau tidak seharusnya bicara kasar kepada mereka, mereka hanya ingin pergi ke kantin denganku"
"Va...Gue bicara kasar karena ada alasan"
"Tapi mereka takut denganmu"
"Biarin aja, gue nggak peduli amaereka. Lo...itu polos banget, lugu, atau apa va...Gue bingung sama lo, mereka itu hanya akan memerasmu" dengan nada kesal.
"Benarkah?"
"Tentu saja, yang dikatakan Luke benar. Kami tidak mau lo masuk dalam perangkap mereka" kata Doug membela sepupunya.
"Oh....terimakasih, aku mau makan di atas saja dan Luke.....ku harap kata-katamu lebih halus lagi"
"Apa kata-kataku salah?"
"Tidak tahu" jawab mereka semua.

Vanessa pun sampai di atas dan membuka pintu yang terbuat dari kayu jati itu.
Ternyata ada orang! Ku kira tidak ada orang karena tangganya banyak sekali jadi banyak orang yang malas pergi keatas. kata Vanessa dalam hati sambil memegang gagang pintu.
Ah...kalau langsung turun  percuma capek-capek naik tangga lagian hanya mau numpang makan aja.
Jadi Vanessa tidak akan turun sebelum makanan dia habis dan vanessa berjalan mencari tempat yang teduh untuk ia duduk, saat Vanessa ingin duduk orang itu.
Ah...dia melihatku, apa aku mengganggunya?
"Apa boleh aku duduk disini?"
"Tentu, Kenapa tidak?"
Vanessa pun duduk, tapi setelah Vanessa duduk berapa detik dia mendekati Vanessa.
"Bolehkah aku menemanimu?"
"......tentu" jawab vanessa sambil makan.
Dia pun duduk menemani Vanessa makan, tapi entah kenapa Vanessa malah melihat dia terus menerus.
"Kenapa kau melihatku serius sekali? Apa ada yang aneh denganku?"
"Enggak ada yang aneh sih..."
"Terus kenapa kau melihatku begitu?"
"Kurasa kita pernah bertemu sebelumnya, tapi di mana?"
"Kurasa juga begitu"
Katanya sambil ikut memikir.

"Oh...saat liburan musim panas di villa pegunungan" kata mereka tidak sengaja menjawab dengan bersamaan.
"Ternyata benar kamu orangnya"
"Iya, kenalkan aku DEAN CONNOR VINCENT kelas 10-A" katanya sambil mengulurkan tanggannya.
"Aku VANESSA EVA MARTINEZ kelas 10-B"
"Kamu bisa panggil aku Connor"
"Kukira panggillanmu itu Dean atau dengan nama keluargamu Vincent. Panggil saja Vanessa"
"Hahaha.....kamu orang pertama yang tahu nama panggillanku yang benar dan nama keluargaku juga, tapi aku kira juga nama panggilanmu itu Eva soalnya panggilan Vanessa itu terlalu panjang"
"Kamu benar, tapi aku suka dengan semua pangillanku asalkan itu yang bagus dan baik"
"Hahaha...benar, sebagai orang pertama yang tahu akan kuberikan tiga permintaan asalkan aku sanggup"
"Hahaha.....seperti di film Aladdin aja.....permintaanku sangatlah mudah yang bisa diwujudkan oleh siapa saja, maukah kau menjadi temanku dan pulang sekolah bersamaku?"
"Tentu saja aku mau, itu seperti sebuah kehormatan bagiku, yang mulia...."

Mereka pun terus melanjutkan obrolan mereka sampai lupa waktu kalau jam istirahat sudah habis dan pelajaran sudah mulai.
Sedangkan di kelas, Luke CS menunggu Vanessa dari tadi sampai jam istirahat kedua sebentar lagi sudah mau habis.
"Ah.....ngapain dia diatas lama amat hanya mau makan juga" kata Luke dengan marah dan segera menyusul Vanessa keatas juga diikuti beberapa temannya.

Saat sudah sampai diatas luke langsung menendang pintu itu dan mengejutkan mereka berdua.
"Luke...." kaget Vanessa.
"Oh.....Ternyata lo disini ya, berduaan dengan dia sampai lupa waktu. Kau tahu kami sudah menunggumu dari tadi dan kalian berdua itu sudah bolos berapa mata pelajaran, sekarang sudah hampir habis waktu jam istirahat kedua. Ayo, kita balik ke kelas" kata dengan nada sedikit lebih tinggi sambil menarik tangan Vanessa.
"Dengar ya....jangan pernah dekat-dekat Vanessa lagi" kata Doug sambil mendorong Dean.

Saat sudah berada di kelas, Vanessa langsung duduk diam di tempatnya dan mempersiapkan buku pelajaran terakhir untuk hari ini. Saat sudah selesai pelajaran dan kelas sudah dibubarkan.
"Va...kamu marah ya...?"
"Enggak kok, kalian bersikap seperti itu untuk kebaikan kita semua. Jadi untuk apa aku marah......Aku duluan, kalian juga udah ditungguin Reva CS"
Vanessa pun pergi meninggalkan mereka dan pergi keruang guru.
"Apa dia membenciku?" Tanya Luke.
"Apa kau tidak dengar tadi? Barusan dia bilang sendiri" kata Doug menjelaskan.

Setelah selesai dari ruang guru, Vanessa langsung pergi pulang.
"Hai, Va..." kata dean sambil melambaikan tangannya.
"Dean...Belum pulang?" Kata vanessa mendekati dean dan mereka mulai berjalan pulang.
"Belum, lagian juga inikan permintaanmu sendiri?"
"Kukira permintaannya berlaku mulai besok"
"Rumahmu dimana?"
"Dekat sini, dari sekolah kita belok kekanan terus lurus belok kekiri nanti ada berapa gang nanti masuk gang kedua sebelah kanan yang ada pagar besi warna hitam itulah rumahku"
"Oh...Ya, kalau begitu searah dong. Bisa barengan pergi sama pulang"
"Iya...tapi kalau ketemuan saat pagi, soalnya aku enggak yakin kalau pagi"
"Iya, enggak apa"
Mereka berdua berhenti dan saling tersenyum sebelum pulang kerumah masing-masing.
"Sampai jumpa besok" mereka mengucapkan kata yang sama dengan bersamaan.

Dan untuk pertemuan hari ini berakhir begitu saja dengan kata yang singkat lagi walau pun kata-katanya tidak sama waktu dulu. Setelah beberapa langkah mereka berjalan pulang kearah yang berbeda mereka berpikir Apa yang terjadi hari ini? Kenapa hari selalu bersamaan dengan dia saat ingin bicara? Padahal dengan orang lain tidak.

Apakah ini takdir mereka? Kalau "Iya" Apa yang akan terjadi selanjutnya? Apakah mereka akan baik-baik saja atau akan ada masalah besar yang akan terjadi?

APAKAH ITU TAKDIR ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang