Tidak ada yang mustahil.

239 17 6
                                    

[ Cerita ini sudah pernah saya publish di Instagram @storypisces yang telah ke log out dan lupa password tapi dengan tokoh berbeda ]

Kisah tentang anak muda yang ingin berusaha sampai ia berhasil meski tubuhnya tak sempurna.

~✨~

Seorang lelaki termengung akan nasibnya. Hari-harinya yang buruk, tinggal sebatang kara, dan harus bekerja keras untuk menafkahi dirinya sendiri.

Belum lagi dengan tangan kirinya yang tidak ada, membuat siapapun di sekolahnya tidak ada yang mau menemaninya, bahkan ejekan dan dibully sudah menjadi makanannya setiap hari di sekolah.

"Aku, harus kuat! Tidak boleh lemah," ucap lelaki itu menyemangati dirinya.

Namanya Sasuke, lengkapnya Uchiha Sasuke, berumur 13 tahun yang hidup sendirian semenjak kedua orang tuanya meninggal karena sakit-sakitan. Kakaknya, Itachi Uchiha sudah meninggal sejak ia berumur 5 tahun.

"Lebih baik aku keluar mencari udara segar, di sini membosankan." Sasuke bangkit berdiri, ia berjalan keluar. Matanya memandang segalanya yang ia lihat di sekelilingnya. Melihat ada kerumungan banyak orang tak jauh di sana membuat Sasuke penasaran dan berjalan ke sana.

Segera lelaki itu mengarahkan pandangannya ke sebuah papan promosi. Rupanya ada perlombaan tinju yang diadakan dua bulan kedepan yang berhadiah menarik, ada beasiswa ke London, piala, medali, sertifikat, dan uang tunai sebesar sepuluh juta rupiah.

Melihat hadiah itu, membuat Sasuke tertarik untuk mengikuti perlombaan itu. Apalagi pendaftaran yang gratis semakin membuatnya semangat. Tapi mengingat tangan kirinya yang buntung membuat semangatnya sedikit sirna.

"Apakah kau berniat mengikuti perlombaan ini?" tanya seorang lelaki yang membuat Sasuke menoleh.

"Sejujurnya i-ingin, tapi ...," ucapan Sasuke terhenti. Ia mulai menunjukkan tangan kirinya yang tidak ada.

"Ikutlah. Kau akan kubantu daftarkan. Kebetulan, aku adalah pelatih petinju, dan aku juga yang ditugasi membantu mendaftarkan para orang yang ingin ikut berlomba."

Mata Sasuke berbinar menatap lelaki itu. Seakan tak percaya bahwa lelaki yang di hadapannya ini mau membantunya.

"B-benarkah? Kau akan mengajariku? Tetapi bagaimana dengan tanganku ini?"

"Jangan pikirkan, kau pasti bisa," ujar lelaki itu menyemangati. Membuat adanya lengkungan manis di bibir Sasuke.

"T-terima kasih! Ah, ngomong-ngomong siapa nama Bapak?"

"Namaku, Orochimaru. Dan kau, siapa namamu?" tanya Orochimaru balik.

"S-saya Uchiha Sasuke, Pak."

"Nama yang bagus, baiklah, Sasuke, mulai besok kau datang ke komplek Shinobi, jalan Konohagakure no.53," ucap lelaki itu.

"Aa- baiklah, t-tapi Pak, bagaimana dengan pembayarannya?"

"Kau tak perlu bayar, Sasuke. Hmm, sudah dulu ya, aku lupa bahwa aku ada keperluan, sampai jumpa!"

"Terima kasih Pak Orochimaru!! Sampai jumpa!" ucap Sasuke membungkukkan badannya berterima kasih lalu kembali pulang dengan semangat.

Besoknya, setelah pulang sekolah, lelaki itu pergi berjalan ke rumah Pak Orochimaru itu.

Setelah sampai, mereka pun segera berlatih. Orochimaru mengajarkan satu teknik ke Sasuke.

.
.
.

Berbulan-bulan terlewatkan. Kini, adalah hari di mana perlombaan dimulai. Sedikit Sasuke ragu, karena sudah berbulan-bulan, Pak Orochimaru hanya mengajarkan satu teknik saja.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 03, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

One ShotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang