Aku

78 1 3
                                    

Waktu layaknya roda berputar tiada henti , tak kenal lelah
Mengikis kepingan kepingan masa lalu yang hanya tertanam dalam ingatan
Tak bisa diulang, hanya bisa dirasa dan diingat

Aku yang dulu
layaknya kaca, bening namun mudah retak
Terbawa arus dalam pertikaian-pertikaian tak terduga
Menggoreskan luka dalam , mengundang hujan tangisan
Terlalu mendamba hingga lupa menghamba pada sang pencipta
Terlena akan manisnya kata hingga lupa daratan
Tak sadarkan diriku hanya dipermainkan
Semua itu hanyalah dulu

Kini
aku bukanlah sikaca bening, namun sikuat baja
Tak terlena akan manisnya hidup
Tak terombang ambing tertiup angin
Tak ingin lagi tertindas bak budak dengan tuannya
Mengikuti alur kehidupan, layaknya air mengalir
Mengikis luka dalam dan terbitlah senyuman
Menjemput akhir bahagia kehidupan

Suara HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang