Bunyi suara musik sangat terdengar kencang di dalam salah satu club malam. Di kota metropolitan seperti sekarang ini, seakan menjadi hal yang tidak tabu lagi bagi para pemuda kota yang sibuk ini untuk menikmati aktifitas malam.
Andrea seorang gadis dengan wajah sendu mulai memasuki club dengan agak ragu-ragu. Penampilannya bisa dibilang cukup menggoda, dengan dress merah maroon diatas lutut dan menampilkan punggung yang terbuka. Oh jangan lupakan wajahnya yang dipoles dengan sedemikian tegasnya dengan lipstick warna merah menyala. Lihat, siapapun orang yang dilaluinya akan menoleh padanya.
Sialan... Gue terlihat seperti jalang
Andrea terlihat risih dengan tatapan memangsa dari setiap lelaki yang melihatnya, dirinya merutuki hal itu. Itu resikonya karena memasuki club dengan dandanan seperti itu bukan?
Dia mulai pusing dengan alunan musik yang cukup kencang, namun Andrea belum menemukan apa yang dia cari. Matanya terus mengedar ke segala arah. Club itu terdapat dua lantai, dan kini Andrea tak menemukan sosok yang dicari si lantai dasar.
Nona Andrea?
Sapa seorang lelaki berbadan kekar dan terlihat dingin. Andrea mengangguk pelan, seakan tak perlu menjawab dengan suara.
Silahkan ikut saya. Tuan sudah menunggu diatas.
Andrea lalu mengekor laki-laki itu menuju lantai dua. Dengan gugup dia menaiki tangga sambil memperhatikan sekelilingnya. Waw, ternyata dilihat dari atas , club ini sangat ramai. Entahlah berapa jumlah pengunjungnya, yang pasti ratusan orang ada di lantai dasar tersebar baik di bar maupun di meja-meja.
Tiba di lantai dua, Andrea merasa suara musik sedikit memudar dan dia bersyukur tidak perlu merusak gendang telinganya karena suara musik itu. Tidak habis pikir dia ,kenapa orang-orang tahan berada disini setiap malam.
Nona, silahkan masuk. Tuan sudah menunggu di dalam.
Pria tadi sudah berhenti didepan pintu sebuah ruangan dan mempersilahkan Andrea untuk masuk. Andrea dengan sedikit ragu memutar knop pintu ruangan tersebut. Perlahan di tengok kedalam ruangan tersebut, sepi dan terdengar alunan musik klasik di dalam ruangan.
Andrea masuk keruangan itu, dilihatnya ada sebuah meja besar dengan dua kursi berseberangan di sisi meja. Dan laki-laki yang Menunggu dirinya ada diseberang kursi duduk membelakangi meja.
Apa kau hanya akan berdiam diri disitu, Andrea?. Laki-laki itu menyapa dirinya tanpa melihat kepada Andrea.
Andrea kaget hampir saja berteriak . Pasalnya dirinya sedang mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan ini. Tampak klasik ,pikir Andrea.
Laki-laki itu memutar kursi duduk nya, sejurus kemudian Andrea dapat melihat sosok laki-laki dibalik meja tersebut.
Kini yang Andrea lihat adalah sosok Tuan Mark. Lelaki itu terlihat sa-ngat-tam-pan....
Andrea serasa dihipnotis akan ketampanan Mark. Lelaki itu kemudian berdiri menghadap Andrea.Mark Feehily, laki-laki berumur 29 tahun. Belum terbilang tua, namun memiliki pesona yang matang. Wajahnya tampan namun sangat tegas, jika dilihat dengan ekspresi datar sangat lah dingin pembawaannya. Dialah pemilik club malam ini. Dan kini Andrea berada di ruangan pribadi tuan Mark.
Andrea masih berdiri terpaku di depan pintu. Entah apa yang dipikirkannya? Gugup ataukah tersihir akan wajah Mark.
Hello ma lady... Tidak kusangka, akhirnya kau datang juga kesini. Mark sudah berjalan menghampiri Andrea yang masih terpaku di tempat nya berdiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
My SEXY ANDREA
Romance(18++) Warning !!!! Dari awal sudah bertabur adegan plus-plus. Gadis itu bernama Andrea. Baru pertama kali menginjakkan kakinya disebuah club malam paling ramai. Bertemu dengan Mark sang pemilik club. Tampan memang, namun ketampanannya dan sifatnya...