dua

2.4K 13 0
                                    

Aku sudah disini, tida bisa mundur lagi
(Andrea)

Manis, lembut dan lembab..
Itulah yang dirasakan Mark ketika bibir Andrea sudah dalam kuasanya. Namun tampaknya Andrea masih terkejut dengan sentuhan bibir Mark. Gadis itu hanya mematung merasakan suatu yang aneh mengaduk-aduk perutnya. Ya, Andrea belum pernah berciuman sebelumnya, apalagi ciuman lelaki didepannya sangatlah intens dan panas.

Mark manarik wajahnya dari gadis itu. "Kau gugup sweety?". Dia menanyakan hal yang tentu saja dia tahu jawabannya. Wajah Andrea menunduk merah padam.

Belum beranjak dari kegugupannya,tiba-tiba dengan sekali angkat tubuh andrea sudah dalam pangkuan Mark.

"Astaga tuan-"

"Stttttt". Ucapan kaget Andrea terhenti ketika Mark menyentuh bibirnya. "Kau disini tidak untuk protes sayang, cukup diam dan perhatikan saja. Dan aku tidak suka kau panggil Tuan, panggil aku Mark ". Kata-kata itu diucapkan Mark tepat berbisik di telinga Andrea, sesekali menghembuskan nafas hangatnya di telinga Andrea. Gadis itu bergidik merinding.

Andrea kini sudah diposisikan duduk Membelakangi Mark tapi masih dalam pangkuan Mark. Dengan perlahan Mark meraba punggung halus Andrea, dan tangan satunya menyingkap rambut Andrea kesamping, sehingga punggung polos Andrea kini terpapar diwajah Mark.

"Oh punggung yang mulus sayang" ,bisik Mark dibelakang telinga Andrea. Gadis itu hanya menggeliat merasa geli dan entah apa rasanya , dia sendiri bingung.

Wajah Mark mulai menyapu leher belakang Andrea, sesekali lidahnya menjilat leher gadis itu. Oh leher jenjang Andrea yang putih menggiurkan. Andrea memiringkan kepalanya seakan memberi ruang kepada Mark untuk menjelajahi lehernya. "Kau suka sweety?". Senyum Mark mulai mengembang. Namun hanya dibalas erangan kecil Andrea.

Bibir Mark mulai intens mengecup leher Andrea, sesekali menghisap kuat daging mulus leher Andrea. Hasilnya? Kissmark kebiruan di leher Andrea. Begitu seterusnya hingga Mark tersenyum puas setelah beberapa bagian leher Andrea nampak penuh cupangan.

Kemudian dengan perlahan tangan Mark meraba pundak Andrea, dan menurunkan dressnya kebawah sambil menciumi bahu Andrea, sesekali mengigit kecil. "Aw.." rintih Andrea.

Andrea menggigil, entah karna dingin AC atau ketakutan. Tubuhnya serasa bagai jelly ,tiada tenaga. Mark mengelus kedua pundak sampe tangan andrea. Kemudian tangannya yang kekar memeluk dari belakang, menyusup kedepan dengan melingkarkan tangannya ke perut Andrea, dengan posesif. "Kau milikku Andrea" Rancau Mark.

Gadis itu hanya terdiam merasakan sentuhan Mark. Dirinya memang tak berniat membalas setiap sentuhan lelaki itu, juga karena Andrea tidak berpengalaman dengan kegiatan demikian.

Mark mulai mengecupi punggung Andrea seakan tiada bagian kulit gadis itu yang tersisa dari cumbuan Mark. "Berbaliklah sweety". Pinta Mark

"What?? Tapi bagaimana... Emh..."

Mark tau pertanyaan gadis itu. Bagaimana mungkin Andrea menghadap ke arah Mark sedangkan dia sedang dipangkuan dan menggunakan dress. Haruskah dia duduk mengangkangi lelaki itu?

Dan bahkan sebelum Andrea berfikir lagi, tubuhnya sudah terangkat berbalik kearah Mark. Mark mengangkatnya seakan-akan tubuhnya hanya sebuah benda kecil yang bisa dipindahkannya dengan mudah.

Mark menatap lekat dirinya, dari kepala hingga ujung bawahnya. "Kau cantik sweety". Ya gadis di depannya adalah gadis yang manis, terlihat agak sedikit tegang. "Oh commont tersenyumlah untukku sweety". Dan dengan ragu-ragu Andrea memberi senyuman kecil kepada Mark. "Thats good!!! Aku anggap itu sebagai kepasrahanmu sweety".

Sekejap kemudian bibir Mark sudah melumat lagi bibir Andrea. Pelan namun begitu memabukkan. Bibir Mark terasa sangat dingin tidak seperti dirinya. Begitu dia membuka mulut, Andrea merasakan aroma mint dari Mark. Sungguh aroma yang memabukkan. Andrea kehabisan napas ketika Mark melepaskan ciuman mereka.

Mata Mark sudah tertuju pada dada Andrea, karena dengan posisi duduk seperti itu wajah Mark sejajar dengan dada andrea. Sedetik kemudian Mark menurunkan dress Andrea bagian bahu kanan. Terpampang jelas bongkahan payudara Andrea.

Mark terdiam sesaat menatap ke depan, sedetik kemudian matanya menatap wajah Andrea. "Ini asli?". Pertanyaan konyol dilontarkan nya pada gadis itu.

"What? Memangnya terlihat seperti plastik?" Andrea menjawab dengan nada ketus,walaupun sebenarnya wajahnya sangat malu memperlihatkan tubuhnya ke lelaki itu.

"Nope sweety. Aku biasanya melihat payudara wanita dengan beberapa yang sudah dirubah atau ditambah. Menurutku itu menggelikan. Aku rasa aku fans pertama payudaramu". Senyum Mark namun tak dilihat oleh Andrea yang sudah lebih dulu memalingkan wajah.

Dengan perlahan, disentuhnya gundukan dada Andrea. Payudaranya sintal dan kenyal tak seperti kebanyakan wanita Mark dengn payudara implannya. "Oh sweety, kau benar-benar menggairahkan" desis Mark.

Sejurus kemudian tangannya sudah menangkup kedua payudara Andrea. Terasa pas di genggaman tangan Mark. Dia mulai bermain dengan daging kenyal itu, mulai dari meremas dengan lembut kemudian tangan kanannya memilin puting sebelah kiri Andrea, gadis itu menggigit bibir bawahnya. Sungguh sensasi yang aneh dan belum pernah ia rasakan, namun bukannya memintanya untuk berhenti disaat ini.

Puting payudara gadis itu menegang dan mengeras, kemudian Mark menghisap satu dari puting itu.

"Oh, stop it tu...an.. Ahh".

Andrea mulai merancau, namun rasa geli yang menjalar sampe ke otaknya memaksa tangannya untuk menjambak rambut Mark halus.

"Yes Andrea,, ini baru permulaan sayang. Biasakan dirimu tahan lebih dari ini sayang". Desis Mark parau disela-sela bibir nya menghisap payudara Andrea dengan rakusnya.

Hal itu dilakukan berulang kiri dan kemudian bagian kanan dengan satu tangan yang lainnya meremas yang lainnya.

Hingga saat Mark memberikan Kissmark diatas payudara kiri andrea, tiba-tiba terdengar bunyi ketukan pintu.

Tok.. Tok... Tok..!!!!

"Oh Shit!!!!" batin Mark.

My SEXY ANDREATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang