Suasana seperti apa yang kalian harapkan dari sebuah kamar pengantin? Hangat, bergairah dan erotis? Mungkin seperti itulah bayangan kebanyakan orang, apabila mendengar tentang kamar pengantin.
Berbeda dengan anggapan kebanyakan orang, sebuah kamar berukuran suite room di sebuah hotel berbintang lima, diisi oleh dua sejoli yang baru saja mengucapkan janji suci tadi siang. Tidak ada suasana hangat, bergairah apalagi erotis. Hanya ada deru suara AC yang menjaga suhu ruangan agar tetap dingin.
"Akashi-kun." Sebuah suara yang terdengar monoton akhirnya memecahkan keheningan di ruangan itu setelah 20 menit lamanya.
"Ya, Akashi-chan?" Sahut suara lain yang tak kalah monoton, malas.
"Akashi-kun, tolong panggil namaku dengan benar." Protesan bernada datar dilayangkan pada pelaku yang baru saja memanggilnya Akashi-chan.
Buku setebal lima sentimeter ditutup, kacamata baca yang sedari tadi bertengger manis di pangkal hidung telah dilepas. Pria tampan bersurai merah dengan manik crimson yang menatap lurus ke dalam azure. "Panggil nama suamimu dengan benar, Akashi Tetsuya."
Bibir pemuda berusia 17 tahun itu bungkam seketika. Aura intimidasi dari pria yang baru saja menjadi suaminya siang tadi membuat bulu romanya meremang. Tunggal Akashi yang sudah memegang perusahan sekelas Akashi corp memang beda. Bahkan tatapannya yang datar, bisa membuat Tetsuya mencicit dalam imajiner.
Suara per terdengar akibat beban yang menimpa. Lampu dimatikan. Punggung tegap memunggungi Tetsuya. Tanpa mengucapkan selamat tidur dan hal lainnya, Akashi Seijuurou meninggalkan sang 'istri' ke dunia mimpi.
"Tidurlah! Aku tak akan menyentuhmu malam ini." Di luar dugaan, ternyata Seijuurou belum tidur. Pria tampan berusia 25 tahun itu menaikkan selimut hingga sebatas dada Tetsuya. Setelahnya ia kembali memunggungi pemuda bersurai biru yang hanya diam saja.
***
A B S O L U T E
***
Seijuurou itu absolut, dan Tetsuya percaya akan keabsolutan suaminya tersebut. Bahkan saking absolutnya Akashi Seijuurou, ia bisa memilih calon istri dengan seenak jidat.
Ada kakak dan adik sepupunya yang berjenis kelamin perempuan. Tapi pilihan sang emperor adalah Kuroko Tetsuya, yang notabenenya adalah pemuda berusia 17 tahun yang bahkan belum lulus SMA.
Melihat kelakuan anaknya, Akashi Masaomi hanya diam saja. Menurutnya sang putra sudah lebih dari dewasa untuk menentukan pilihan hidup. Termasuk dengan memilih calon yang akan menjadi pendampingnya kelak.
Lalu bagaimana dengan Kuroko Tetsuya? Kenapa ia mau menjadi pendamping seorang Akashi Seijuurou di usianya yang masih sangat belia? Maka Tetsuya hanya akan menjawab, "Lambat laun aku pasti menikah. Menikah nanti atau sekarang tak akan ada bedanya." Jika kalian mengharapkan drama penolakan dari Kuroko Tetsuya, itu tak akan pernah terjadi. Hidup itu harus dibuat mudah, begitu prinsip Tetsuya.
Tetsuya juga tak ingin cari resiko dengan mencari pasangan sendiri. Jika pasangannya adalah Akashi Seijuurou, maka itu sudah menjadi kejelasan bagi Tetsuya. Jangan sebut Tetsuya matre, dia hanya realistis dalam menjalani kehidupan.
Pukul enam tepat, Tetsuya menguap malas sambil bangun dari kasur. Ia melirik ke samping, sepertinya sang suami sudah bangun terlebih dahulu. Mengangkat bahu acuh, pemuda yang saat ini sudah resmi bermarga Akashi itu berjalan menuju kamar mandi.
Hari ini ia harus sekolah, izin palsunya habis. Tetsuya bergidik kecil saat merasakan embusan angin dari ventilasi udara saat ia melucuti piyama tidur. Tangan kurus memutar keran air hingga bak mandi penuh. Ia ingin berendam.
KAMU SEDANG MEMBACA
A B S O L U T E
FanfictionRe-post! dari FFn Karena saat hati memilih siapa, keputusannya itu mutlak. Akashi Seijuurou dan Kuroko Tetsuya tahu jawabannya. . . AkuKuro slight AkaMayuAka, MayuMomo Warning : Marriage Life, YAOI, Sho-ai, AU, OOC, Typo(s) etc.