Pengukuhan 1 #2

415 14 3
                                    

Kami sebagai 6 besar dituntut agar dapat menjalani tugas dengan benar dan lancar, pantang berbicara kasar, karena tugas kami belajar dan belajar. Jika terbukti, Osis akan menyasar kami yang kurang ajar.

Dimulai ketika Tara harus berhadapan dengan masalah akibat ulah dirinya serta beberapa murid di sekolah. Tanpa diduga kejadian itu begitu cepat menyebar bak terbakar oleh kabar yang belum terbukti benar. Hampir berurusan dengan polisi hingga banyak dibicarakan di media sosial. Tak tinggal diam, Osis pun turun tangan. Kami dikumpulkan di sebuah ruangan LAB yang saat itu sangat pengap. Dengan berkeringat dan beberapa luka tampak masih merah di wajah, Tara menjelaskan kronologisnya. 1 jam telah berlalu, akhirnya Osis memaafkan kami terkhususnya Tara dengan syarat kejadian seperti itu tidak terulang di hari mendatang.
Hari demi hari berlalu, Hal yang membuat 6Besar merasa malu ketika tidak satu pun dari kami yang tau menau masalah tersebut. Dengan muka cemberut, Tara berharap kami tidak terlalu larut dalam masalah.
Semenjak kejadian itu, Osis terus menggembleng kami dengan melatih, mendidik dan memberi beribu kritik. "Tebelin Kupingnya!" "Tembok Bisa Ngomong!" "Kan lagi ngomong sama Patung" "Jendela Bisa Denger!" Sekiranya itulah kalimat yang membuat mental kami semakin kuat.

                                              ¦bersambung

Manis Pahit OrganisasiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang