Petarung Dari Paradise Island

4 0 0
                                    

Don Regho figth club....

" Shiva.... Shiva... Shiva.... "
Suara gemuruh teriakan para penonton terdengar riuh. Mengelilingi terali besi yg di lambari oleh api. Di dalamnya bertarung dua orang pria.
Satu seorang pemuda bertubuh kekar, berwajah mirip bintang india sunil shetty. Melakukan sebuah tackle atau semparan terhadap lawannya... Yg malam itu di kenal dgn nama khallia ( perusak).
Khallia sendiri adalah pria bertubuh jauh lbh besar, brewok, gondrong dgn bekas luka sayatan melintang di kedua matanya. Wajahnya yg sangar terlihat seram. Dgn aorta aorta otot yg menonjol di sepanjang lengan, kaki dan sebagian wajahnya.
Riwayat mereka adalah....
Khallia adalah mantan petarung level 3 yg berada di distrik utara Kota Petarung. Dia terkenal kejam, buas dan brutal dalam membantai musuhnya. Jika marah dia akan merusak apa saja di sekitarnya, bahkan tak segan membunuh siapa saja di dekatnya.
Shiva sendiri adalah seorang pemuda misterius, yg d ketahui kemunculan pertamanya di perbatasan lereng gunung eden. Beberapa hari lalu dia muncul dari dalam hutan menolong seorang gadis yang tak lain adalah khayra, anak dari don regho, pemilik figth club di kota paradise ini.
Melihat kemampuan bertarung dari sang pemuda yg mampu menghadapi sendiri 5 orang suruhan Hira bhai, pemilik klub seteru ayahnya tanpa kesulitan, khayra membawa pemuda itu dan menperkenalkan kepada ayahnya.
Kehadirannya awalnya membuat sang ayah ragu, tapi setelah mencobanya dalam sebuah petarungan melawan raghuvaran, petarung bayaran milik hira yg malam itu menebarkan tantangan ke don regho figth club, membuat keraguan pria ini sirna.
Apalagi tanpa kesulitan berarti dia mampu mengalahkan raghuvaran.
Hira yang merasa kesal dgn kekalahan raghuvaran, mengirim khallia dan datang sendiri melihat pertarungan anak buahnya, melawan shiva.,anak baru misterius yg turun dari gunung eden.
Hasilnya, dapat di lihat malam ini.

*****

Cuihhhh....!!!!
Untuk kesekian kali khallia meludah. Dia mengusap sudut bibirnya yg berdarah dan meludah ke lantai arena. Ludahnya bercampur darah kehitam hitaman. Marah, kesal bercampur malu dirasakannya, kala pukulan bertubi tubi di terimanya dari pemuda di depannya.
Sementara dia sendiri belum berhasil memasukkan pukulan sama sekali.
"jangan kau senang dulu anak muda. Kau belum melihat jika khallia marah... "
Shiva yg memasang kuda kuda tenang, hanya menyengir kecil menatapnya.
" silahkan marah sesukamu. Tapi bagiku kau hanya tikus kecil.... Seekor tikus tak kan mampu mengalahkan harimau... "
Bergemeletuk urat gigi khallia, demi ia mendengar ia di sebut seekor tikus.
" sudahlah khallia... Aku bosan bertarung denganmu. Buatlah pertarungan malam ini lebih seru. Kau boleh panggil temanmu jika mau.... "
" kau..... "
Khallia geram. Dia menatap hira bhai yg duduk di atas yg memberikan isyarat mengiyakan. Sebenarnya isyarat hira justru membuat pamornya tambah jeblok.
" haaaaaaaaa..... "
Khallia berteriak. Nekat menyerang sekali lagi.Tapi shiva dengan mudah mengelaknya. Memberikan sebuah rotasi punch ( pukulan berputar)  yg membuat tubuh khallia menyeruduk terali yg d lambari api.
Dia berteriak kesakitan. Terlebih dari belakang shiva muncul dan mencengkeram kepalanya. Menekannya di teralis besi yg panas. Lalu membalikkan tubuhnya.
Berikut pukulan bertubi tubi di terima khallia, hingga terahkir sebuah tendangan rotasi menghempaskan khallia kesudut ruangan.
Lelaki raksasa itu terpelanting. Belum cukup ia bernafas kaki shiva telah menginjak punggungnya. Tangannya tertarik oleh pemuda itu. Lemah tak berdaya, laki laki itu hanya meringis kesakitan.
Shiva menatap kepenonton. Hira bhai tampak bermuka kecut. Tak tahan laki laki itu beranjak pergi. Suara cemoohan penonton mengiringinya.
Sementara di sisi lain, penonton berteriaj penyelesaian ahkir pada pemuda itu.
"bunuh.... Bunuh... Bunuh... Bunuh.... "
Shiva menatap khallia. Ekspresi kepasrahan laki laki itu membuat pemuda itu tersenyum kecil, ia berbisik padanya.
" bagaimana khallia... Perlu ku turuti permintaan mereka... "
" bunuh saja aku.... Aku tak mau hidup dari belas kasihanmu... "
Shiva menggeleng kecil.
" sayangnya aku bukan monster sepertimu... "

Bukkk....
Sebuah hantaman keras memukul tengkuk khallia. Laki laki kekar itu pingsan seketika.
Shiva membopong tubuh besar itu di pundaknya untuk memenuhi selera penonton. Dan dia pergi meninggalkan arena bersama tubuh khallia....

Suara penonton bergemuruh.... Topi, uang, botol bertaburan keudara menyambut kemenangan pertaruhan mereka.

Dan pesta malam itu berlanjut dengan tarian khusus yg d sajikan oleh si pemilik klub. Don regho.

Namun di antara penonton, ada seorang pria berambut cepak dan bermata putih, yg tertutup wajahnya oleh jump suit yg di kenakannya.
Dia pergi meninggalkan arena, sambil menelpon seseorang.

"Boss... Telah kutemukan pemuda itu. Selanjutnya urusan kuserahkan padamu... "

****

figther cityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang