Transaksi

0 0 0
                                    

Malam telah berjalan mendekati fajar.Sebuah mobil jeep berhenti di pinggir kota, melemparkan sosok tubuh yg penuh luka memar dan luka bakar di beberapa bagian tubuhnya.
Sempat terdengar suara lenguhannya sebelum mobil jeep itu pergi. Selanjutnya tubuh itu terlihat merambat tanah. Tangannya mencengkeram debu dan dia berterisk kesal.
"Shivaaaaaa... Kau akan menyesal membiarkan aku hidup... Aku akan membalas penghinaan ini.... "
Dia terengah engah. Menahan sakit, marah dan perih. Bahkan mulai bercampur raungan isak tangis.
Dia adalah khallia. Mantan petarung level 3 dari kota petarung. Sosoknya yang ganas buas dan di juluki perusak menjadi ternoda dan seperti pecundang, ketika dia di kalahkan petarung kemarin sore, shiva.
Khallia, begitu namanya. Masih berteriak dan meraung seperti bayi. Suaranya yg pilu mengundang sosok kaki mendekat, dan tangis itu berhenti mereda.
Di balik matanya yang masih sembab, khallia melihat sosok laki laki berwajah pucat, bermata putih dengan urat biru keabu abuan menonjol dikepalanya. Penampilannya lebih menyerupai mayat hidup, dan ia menyembunyikan keadaannya itu di balik jump suit nya.
"siapa kau... Apa maumu... "
" kau bertanya siapa aku... Menurutmu siapa.. Aku malaikatmu atau aku iblismu.... "
" kau jangan membuatku bingung... "
" aku ada di antara kedua duanya. Aku akan membunuhmu, tapi sekaligus menyelamatkanmu. Aku akan membantumu membalaskan dendammu... "
Habis berkata begitu, pria misterius itu mengepalkan tinjunya. Mata khallia terbuka lebar. Ketakutan melihat tangan pria itu mengeras dan berubah menjadi batu... Lalu...
Jleggggg....!!
Uggghhhh....!!
Tangan itu menghantam keras dada khallia. Menjebolnya dan menyebabkan darah muncrat. Khallia tewas terbelalak. Mulut terbuka dan ternganga.
Pria itu menyeringai puas. Tetapi belum beranjak dari tubuh khallia. Dia terus memainkan tangannya, memutar mutarnya dan menariknya.
Tangan berbalut darah itu telah menggenggap jantung khallia yg masih berdetak dan kejap berikutnya....
Dengan tangan yg satunya dia menyelipkan serpihan batu kecil ke jantung itu lalu memasukkan jantung itu kembali ke tubuh khallia.
Perubahan dalam sekejap terjadi. Sekonyong konyong dari jantung khallia dan dadanya yg berlubang, berkeriapan urat urat hitam kecil, yang mengakar ke sekujur kulit tubuh khallia, menutup lukanya dan membuat kesadaran pria itu terbangun kejut dari sebuah mimpi buruh.
"haaaaaahhhhkkk!!!!! "
Khallia terengah engah. Seperti orang bangun tidur dia menoleh ke kanan dan kekiri. Lalu menatap pria di depannya.
" sudah bangun bayi kecil...., "
" kau... Kau.... Apa yg kau lakukan padaku... "
" sudah kubilang... Aku membunuhmu dan menyelamatkanmu.... "
Tangan pria misterius itu terentang ke belakang. Dalam sekejap tanpa menyentuh dia menarik sebuah pecahan kaca, lalu menyodorkannya agar khallia dapat melihat wajahnya.
Khallia terkejut, dia tersurut mundur. Di lihatnya kini wajahnya pucat di penuhi urat hitam. Warna matanya tampak hitam legam, bersatu dengan bola matanya. Hanya ada satu titik putih kecil yg memperlihatkan retinanya masih ada...
"aaaaaaaarrrggggghhh... "
" dasar gembel... Cengeng..... Tubuhmu besar, tapi otakmu seperti bayi... "
" kau... Kau... Apa yang kau lakukan padaku... "
" kau ingin membalaskan dendammu bukan... Kau ingin mengalahkan petarung kemarin sore itu bukan.... "
Seketika darah khallia terkesiap.
" aku telah memberimu sesuatu. Dan harga ini yg harus kau tebus. Kau kubunuh tapi kau hidup lagi dengan kekuatan iblis di tubuhmu. Pergi jadikan dirimu perusak sejati.... Hanya itu yang ingin ku tuntut darimu... Lakukan sesukamu, bila perlu, bunuh mereka yang telah membuangmu.... "
Kata kata itu menyengat khallia. Dia menatap tangannya dan bergemeletuk. Dia menatap pria di sampingnya.
" entah kau iblis atau dewa, siapapun kau, aku akan melakukan kata katamu. Terima kasih.... "
" panggil aku... Tuan... "
" tuan..... "
Khallia mendongak menatap langit dan tertawa keras.
" shiva.... Aku akan membunuhmu.... "

*****

Hira bhai fight club...

Laki laki itu sedang menikmati segelas sampgne untuk menghilangkan rasa kesalnya. Dari meja officialnya, lewat tribun kaca dia dapat melihat pertarungan di arena bawah. Ratusan penonton memadati arena klubnya. Sorakan dan erangan rasa sakit terdengar.
Di bawah bertarung anak buahnya raghuvaran yang di keroyok sepuluh petarung amatir.
Dahinya berkrenyit heran.
"raghuvaran ini begitu hebat. Tapi kenapa dia kalah begitu mudah dengan shiva.... Juga khallia, petarung mahal yang di belinya dari sebuah klub level 3 di kota petarung, juga tak mampu mengatasi pemuda itu... Sebenarnya kenapa ini bisa terjadi... "
Hira bhai masih belum menemukan jawabannya, sampai dia di kejutkan kemunculan seseorang di arena petarungan.
" khallia.... Kupikir dia sudah mati... Tapi... "
Belum habis kata katanya, tahu tahu di bawah telah terjadi pembantaian brutal.
Mata hira terbelalak, demi di lihatnya satu persatu petarung yang melawan raghuvaran di lemparkan seperti mainan kebangku penonton. Terahkir.....
Raghuvaran yang berdiri kaku ketakutan menjadi korban kekejaman khallia.kepala petarung itu di hancur leburkan dengan satu remasan tangan khallia. Dan bangkai tubuhnya di lempar ke tribun milik hira bhai.
Penonton pada lari bubar tunggang langgang. Sebaliknya khallia berteriak meraung.
"hiraaaaa.... "
Khallia melompat seperti tupai saja. Melabrak kaca tribun milik hira bhai dan dalam sekejap tangannya mencengkeram kepala hira bhai, serta menghantamkannya ketembok.
" clap.... Prakkk!!!! "
Di balik telapak tangan khallia, hanya terpercik semburat darah, seperti meremas tomat saja. Lalu tubuh hira bhai yang menyisakan leher sampai mata kaki jatuh luruh kelantai.
Khallia menyeringai tertawa dan meraung puas....
" dasar anjing kau hira.... Setelah puas memakaiku, kau membuangku. Kini nikmati saja neraka mu..... "
" shiva, berikutnya giliranmu...

****

figther cityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang