1#02

594 23 3
                                    

" Elu itu harus emejing, eh hebat  ,, makanya emak masukin luh ikut karate. Ikut bela diri " Kekes jadi inget kata emak beberapa waktu lalu.

Kekes waktu itu sampe merinding bulu kuduknya. Ini emak crigis banget. Kenapa enggak masukin kekes kelas debus aja, mak ?

" Emak, masih esempe juga Kekes " batin kekes sedikit melamun.  Sejurus kemudian, ia menuju kedapur untuk membantu adik semata wayangnya mencuci piring. Kusyuk juga Kekes mencuci piring. Tadi sih sempet ada insiden, piringnya dimasukin ke mesin cuci. Alhamdulillah tiga piring dinyatakan pecah ditempat sementara ada dua gelas yang pecah saat dilarikan kegudang.

" Awas kalo lapor ke emak " ancam Kekes pada adiknya.

Setelah selesai nyuci barang pecah belah (terbukti sudah ada yang pecah dan terbelah) Kekes melanjutkan acara kebangsaannya yaitu rebahan sambil ngemil kuaci.

Tetapi sejujurnya, ia masih gedeg banget sama cowok yang bernama Roky. Nama cowok tuh sepintas terdengar jentel tapi kenyataannya kayak kintel. Itu kecebong yang masih balita.

Baru ada masalah sedikit saja sudah lari dari tanggungjawab. Roky memutus 'rumahtangga'nya secara sefihak. Ini pelanggaran. Bisa di aduin ke stasiun tipi. Hukumannya cukup berat, yaitu nggak diajak nyoblos dalam pilkada atau pilpres. Kalo sampe ini terjadi, kasihan Anies Lo ya.

Kekes dituduh selingkuh karena tertangkap kamera sedang berduaan dengan anak kelas sebelah pengurus osis.

Kekes nggak diberi kesempatan untuk membela diri. Membela diri ya bukan membelah diri, emang amuba ?

Tapi langsung aja kartu merah. Ini enggak adil. Ini perbudakan cinta abad ini.
Ini lebih keji dari Westerling.

Tapi bisa jadi, soal ciuman bibir itu hanya akal lebak bulus Roky untuk nyari - nyari alesan.

Dan kembali pada adegan dimana kekes masih didapur,  tadi waktu belum selesai, kamu tahu apa yang akan terjadi kemudian kalo nyuci piring sambil ngelamun parah ? Meski tak lagi salah masuk ke mesin cuci, tetap saja ada kehancuran yang terulang lagi

" Prangggg .... " sebiji piring terbang meleset dari tangan Kekes. Tujuannya tak lain agar cepat terjejer di rak, tapi alhamdulilahnya malah pecah berkeping-keping jadi kayak emping.

Masuk akal juga sih, nyuci piring sambil ngelamun kesana kemari, ya batal akibatnya eh fatal.

" Suara apa itu ? " teriak emak dari teras waktu balik lagi ambil maskernya yang ketinggalan.

" Kucing maaakk "

" Oh, kirain piring pecah " kata emak lebih pelan. Selanjutnya si emak kembali berjalan ke lapangan deket pos keananan untuk shoting.  Kekes akhirnya bisa tenang kembali untuk mencuci gelas dan piring.

" Kakak kalo nyuci piring jangan meleng dong " kata si adik sambil mengedip sebelah matanya. " Udah diem aja, nanti kakak kasih cokelat "

" Emang kakak punya ? "

" Enggak "

Popes,  adiknya yang semata wayang hanya mengernyitkan alis. Dua duanya. Lalu,

" Praaaaaangggggg. Praaaaanng ... "

" Hah, apa itu ? " kali ini emak lebih kencang soalnya masih bisa dengar suara piring pecah. Kekes langsung mengkeret. Mukanya pucet. Kerupuk kesiram aer aja masih kalah pucet. Lalu emak balik lagi, sekarang entah apalagi yang ketinggalan tapi mungkin saja ia akan membuat perhitungan hidup atau mati dengan Kekes Rastia, anak perawanya.

Kekes lalu menatap kearah adiknya sepertinya untuk diajak bernegosiasi. si adik hanya menggeleng dan menengadahkan kedua tangannya. Artinya si adik ogah diajak bersekongkol.

" Ssst, sana gih bilang kucing lagi " paksa Kekes.

Riyanti menggeleng sadis, hingga akhirnya Kekes yang berteriak kencang dengan semangat membara. Hihi, mencoba peruntungan.

" Kuciiiiiing maaaaaakk " teriaknya. Tapi hening, tak ada tanggapan sama sekali dari si emak. Ah, mungkin emak udah percaya kali ya, makanya memilih diam. Kekes bisa sedikit lega. Lagian masak sih emak nggak tau kalo anaknya yang cantik ini sedang berduka alias lagi bete seribubahasa.

Tapi belum sempat Kekes tersenyum lebar, suara geledek emak sungguh bikin kacau balau. Seperti ada petir di pagi bolong. Bolongnya kayak donat gitu. Hihi.

" Ooohh ...., baru tahu emak. Emak baru tahu kalau suara kucing bisa kayak piring pecah. Yang tadi udah emak maapin, emak diem aja, eh pecah lagi pecah lagi. Mau lu abisin piring kita ? " suara emak terus memuncak. Kekes makin mengkeret.

" Maaf mak, maaf " Kekes bingung setengah mati bgaimna emaknya bisa balik lagi dan balik lagi.

" Nggak jadi shoting mak ? " Kekes berusaha. Tapi emak nggak peduli

" Pikiran kemana mana sih, jadi begini deh. Udah beresin pecahanya. Biar emak yang nerusin. Lu istirahat sono. Makanya kalo masih esempe jangan mikirin cowok mulu, piring pada ancur kan ? " kata emak. Kekes sedikit lega sekaligus bingung tiada tara.

Ia mendadak haru juga karena ternyata galak-galak begitu emak bisa mengerti kegalauannya. Kalo lagi bête begini jangan disuruh nyuci piring mak, biarin anakmu ngurung diri dikamar tidur sambil uring uringan sendiri. Kalo perlu di suruh belanja online, main IG apa tiktokan. Dan brakkk. Lalu kemudian Kekes sudah tenggelam dibalik kamar tidurnya.

Tetapi sayup-sayup terdengar lagi si emak muring-muring tiada terkira, emak ya berteriak marah lebih kencang.  lalu biasa : Kekes pura pura enggak denger. Dasar nggak ada aklak.

"Kekeeeeeeeeesss ....TERNYATA Lu mecahin sepuluh piring. Abis, abiiiiiisssss. Kekeeeeesssss ..."

                ***************        

(nyambung berikunya ya)

terimakasih * nya ya

SATU DETIK SETELAH PUTUS CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang