Kekes hampir saja telat. Anda saja ia satu menit lebih lambat sampai disekolah, pasti sudah terhalang gerbang sekolah yang tertutup secara otomatis kalo di dorong pak saptam. Ih, dimana otomatisnya ?
Untuk bisa mengikuti pelajaran, dia harus menunggu satu jam pelajaran berlangsung kemudian baru bisa masuk. Itupun harus pake surat pernyataan. Ih, udah kayak sekolah di tahun 90 an aja.
Ribet memang ribet tapi itu kan peraturan sekolah. Pagi itu Kekes tersenyum lega.
" Yah, Kes mending lu sekalian gak masuk. Mepet amat sih waktunya sama bel " Yunita sudah membrondong pertanyaan. Kekes cuma mengernyit. Hampir mirip kunyit.
Sesaat kemudian dia berhasil duduk dengan manis. Meski kepalanya masih berkecemuk kacau seputar masalahnya dengan Roky, tetapi dia sudah bertekat bulet untuk mengikuti pelajaran dengan baik.
Gilanya jam pertama langsung dihajar matematika. Ini pasti bikin sekujur badan merinding
" Sst, udah tau gossip anyar belum ? " Yunita berbisik kearah kekes
"Jawab dong, lu gagu kale "
" Emang, jiahahaha " jawab Kekes
" Lu kurang tidur ya ? wajah lu aneh parah. Enggak banget kayak mak lemper "
" Lampir "
" Iya, bodo "
" Gue habis kena setrap dirumah "
" Mecahin piring lagi ? "
" Hihihihi 10 piring " Kekes hanya setengah ketawa.
" Dasar anak durhaka lu " Yuni ikutan sebel
Kebiasaan buruk perihal Kekes yang kelewat sering mecahin barang barang pecah belah dirumah sudah menjadi rahasia umum.
Sudah ratusan piring yang dia bikin pecah atau retak retak permanen. Ih, nggak penting banget kale ngomongin soal piring.
" Udeh jangan gosip deh, eh gimana jadi ketoko buku sama Roky semalem ? "
" Gue cerai. Talak tujuh belas pangkat dua sama tuh barang "
" Husss, kalo ngomong jangan sekate kate " ketus Yunita. Karena lumayan berisik, Pak Tomy guru matematik sampai lama melirik kearah mereka berdua.
Yunita jadi menggeleng sambil mengangkat kedua pundaknya.
" Makanya jangan brisik kayak emak emak aja cerewet " tuding Kekes. Yunita meringis kecil sembari mencubit sahabatnya itu.
" Aaowww .. " Kekes setengah menjerit. Anak anak sekelas segera melirik kearah mereka berdua. Pak Tomy hanya geleng geleng
" Sudah sudah, kalian yang fokus ya. Semua lihat kepapan tulis " perintah Pak Tomy.
Semua jadi mendadak patuh. Yunita yang masih penasaran soal pengakuan putusnya Kekes masih mencoba mencari tahu
" Serius luh ? putusnya kenapa ? "
"Sstt, belajar dong. Ketuaan lu nanya nanya mulu " enteng saja Kekes menuduh Yunita.
Mereka baru ngerumpi lagi setelah jam istirahat pertama.
Setelah membawa cemilan mereka bertiga ditambah Kayah memilih tempat ditaman sekolah.
"Kayah, lu udah tau gossip belum kalo kekes udah putus sama Roky ? " Yunita memulai mengobrol bersama Kayah sementara Kekes masih sibuk mengelomoti permen yang berbentuk lipstick itu.
" Udah "
"Kapan ?"
"Semalem"
"Dari mana lu tahu ? acara tipi gossip selebriti ? " Yunita terus penasaran
"Dari kekes "
"Appa ? J-jadi ... kekes udah ngasih tau elu duluan. kekes .. gue sebel sama elu tauk" Yunita menyemprot ketus.
kekes hanya senyum cuek " Bentar, bentar. Gue ngabisin permen ini biar bibir gue merah menyala " kata kekes tanpa merasa bersalah.
"Kenapa lo nggak ngasih tau gue ? "
"Emang harus ? "
(lanjut ke hal berikutnya, jgn lupa vote dong ya)
KAMU SEDANG MEMBACA
SATU DETIK SETELAH PUTUS CINTA
Teen FictionBagian dari cerita "Sejuta Cara gue Membanting Cowok"