Hari ini hari pertama aku dan Kai berkencan, dan aku tak tahu harus mengenakan apa saat berkencan dengannya. Aku sungguh tak ingin membuat ia kecewa karena penampilanku. Walaupun, sebenarnya Kai bukanlah member yang ingin kukencani, namun aku juga merasa tak enak jika ia tidak merasa nyaman denganku.
Keringat tak kunjung berhenti karena begitu gugupnya aku hari ini. Aku lalu membuat susu cokelat hangat agar dapat mengurangi rasa gerogiku.
“Nunna, hey, apakah ini nunna ku?” Seo Joon berjalan mendekat dengan raut wajah bingung.
“Waeyoooo?” aku meletakkan gelas dan berjalan meninggalkan dapur.
“Hmmm, kau bukan seperti Kang Seo Ra. Coba lihat penampilanmu, ckckck. Kenapa kau memakai rok yang begitu pendek? Kau terlihat seperti anggota girlgroup.”
Aku kemudian melihat kembali penampilanku di cermin ruang tamu. Ini memang bukan ciri khasku. Aku pun jarang mengenakan rok, apalagi rok mini. Aku lebih suka memakai celana atau minidress yang simpel.
“Jinjjayo?—benarkah? ” aku kemudian mendekati Seo Joon.
“Jinjja. Penampilanmu sungguh buruk. Buatlah dirimu nyaman, nunna. Jika kau berpenampilan dengan nyaman, maka kau akan melakukan segalanya dengan baik. Dan pasti urusanmu akan berjalan dengan benar dan baik. Gantilah dengan jeans yang biasa kau pakai atau minidress cokelat itu.”
“Kemarin aku sudah memakai minidress itu.” Aku membuang napas panjang.
“Hmmm, pokoknya kau harus mengganti pakaian ini.”
Dengan perasaan serba salah, aku kembali menuju kamar dan mengganti pakaian. Aku memilih celana jeans dan dipadukan dengan kaos putih polos dan outer cokelat sepanjang lutut. Ini sungguh nyaman.
***
Aku menunggu hampir setengah jam di kafe yang sudah dijanjikan. Tapi, Kai tak kunjung datang. Hari semakin sore, aku sudah menunggu satu jam tapi Kai tak kunjung datang. Aku melihat-lihat akun instagram milik Kai, namun ia tidak mengunggah foto. Kupikir ia ada pekerjaan lain yang harus diselesaikan. Atau mungkin ia lupa?
Satu cup bubble tea sudah ku habiskan. Ah, aku bosan. Namun, aku masih merasa seperti mimpi jika aku dapat bertemu dengan member EXO secara langsung dan intens seperti ini. Walaupun sebenarnya aku mengharapkan Chanyeol oppa . Bahkan, sampai saat ini aku belum bertemu dengan member lainnya. Hm, kupikir acara kencan ini dilakukan bersama-sama dengan semua member dan peserta lainya. Tapi, ternyata terpisah seperti ini. Ini semakin membuatku berpikir bahwa aku adalah kekasih Kai. Ah, tidak boleh, Kai memiliki pacar yang sungguh cantik dan terkenal.
“Maaf membuatmu menunggu,” Kai kemudian duduk di depanku, ia tersenyum dan wajahnya terlihat lelah.
“Ah, tidak apa-apa oppa,” aku menunduk sambil memainkan kain outerku, aku gugup.
“Hmm, tadi ada keperluan penting yang harus dikerjakan, Seo Ra. Mianhae.”
Aku mengangguk sambil tersenyum padanya. Kai ternyata begitu tampan dengan kulit yang lebih gelap dari member EXO lainya.
“Apa lebih baik kita pergi ke suatu tempat?” kemudian Kai mengajakku ke area perbelanjaan.
Sesampainya, aku dan Kai mengelilingi area perbelanjaan dengan rasa canggung. Sudah 15 menit berlalu tapi tidak ada dari kami yang memulai pembicaraan. Kai sesekali menoleh ke arahku sambil tersenyum manis. Aku pun juga tersenyum padanya.
Ah, untung saja pertokoan ini terlihat sepi saat ini. Kai jadi tidak perlu repot-repot menutup wajahnya. Setahuku area ini selalu dipadati para remaja yang ingin mencari aksesoris unik atau mencari barang-barang berbau idol. Di salah satu toko, kami melihat poster wajah Kai yang begitu besar tergantung di pintu toko.
“Seo Ra, bukankah aku begitu tampan?” kata Kai padaku dengan nada gurauan, ia lalu tertawa.
“Ah, kau selalu tampan oppa. Tapi lebih tampan Chanyeol oppa.” Kata-kata itu keluar begitu saja dari mulutku.
Kai kemudian menoleh ke arahku dengan raut wajah kaget. “Heyyy, kau sedang berkencan denganku. Beraninya kau membicarakan pria lain,” Kai kemudian mengacak-acak rambutku. Jantungku berdebar, sugguh. Jika ini hanya mimpi tolong bangunkan aku. Tapi sungguh, sekali lagi ini bukan mimpi. Ottoke?
“Seo Ra, ayo kita ke toko itu,” Kai menunjuk salah satu toko yang berisi pernak-pernik aksesoris. Ia kemudian menggenggam tanganku dan membawaku ke toko itu. Astaga, kali ini ia menggenggam tanganku. Bahkan, seumur hidupku aku belum pernah digenggam oleh pria lain selain Seo Joon. Dan kali ini,untuk pertama kalinya aku digenggam oleh Kai! Idaman bagi semua fans untuk melakukan hal-hal seperti ini.
Sesampainya di dalam toko, aku melepaskan genggamanku darinya. Wajahnya bingung dan merasa serba salah.
“Oppa, apakah tidak apa-apa menggenggam tanganku ketika kau memiliki kekasih?” tanyaku penuh ragu.
“Gwenchana—tidak apa-apa , sebenarnya aku dan dia sudah berpisah satu tahun yang lalu,” Kai berkata dengan santai sambil melihat-lihat isi toko.
Aku tertegun mengetahui hal yang sejujurnya. Aku pun berjalan mendekati Kai. “Omo—astaga , benarkah? Bukanya kalian masih pacaran dan bukankah tidak ada berita apa-apa tentang hubungan kalian?”
“Seo Ra, yang tidak terlihat bukan berarti tidak ada. Hmm, agensi kami merhasiakan hal ini sebaik mungkin agar rumor jelek tidak menyebar dan rating kami tidak menurun. Ini sebenarnya adalah strategi. Tapi, tolong jangan bilang ke siapapun. Oke?” Ia menatapku penuh yakin.
“Baik oppa. Tapi, apa yang menyebabkan kalian berpisah?” sungguh, kali ini aku tak ingin ikut campur, tapi aku sangat penasaran.
“Ah, mari kita bahas yang lain saja,” ia mencoba mengalihkan pembicaraan “Seo Ra! Coba lihat jepit rambut ini. Kupikir sangat cocok denganmu,” Kai mengabil sebuah jepit rambut berbentuk pita dengan warna cokelat susu kesukaanku.
Aku mengambil jepit itu dan mencobanya.
“Ah, yeppeo.”
“Waktu kita pertama bertemu, kau mengenakan minidress cokelat, sekarang pakaianmu cokelat lagi. Apa kau begitu menyukainya?” Ia mencoba merapikan jepit rambut di rambutku.
Aku terkejut, ia begitu memerhatikanku dengan baik. Sampai ia masih ingat apa yang aku kenakan. Berarti, aku tidak salah mempersiapkan segalanya sebaik mungkin.
“Ne—iya, aku sangat menyukai warna cokelat,” aku tersenyum.
“Hmmm, aku akan membelikan jepit cokelat ini untukmu. Dan jangan pernah lupa memakainya saat bertemu denganku. Tolong kau jaga baik-baik.” ia tersenyum dengan manisnya padaku.
“Ne, Oppa.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Annyeong (Fanfiction EXO)
FanfictionSuatu hari, Seo Ra mendapat sebuah undangan kencan buta dengan member EXO secara tak terduga. Tapi, kenapa ia harus berkencan dengan member itu? padahal bukan dia yang Seo Ra harapkan. Ketika kamu membaca cerita ini, mungkin kamu iri dengan Seo Ra...