Luka
Berawal dari cinta,berujung pada trauma.
Kini aku mulai terhanyut dalam permainanku sendiri. Bodoh,memang bodoh. Aku menanam benih cinta yang sudah bisa kupastikan akhirnya akan terluka,tapi apadaya aku terlanjur menyayanginya. Berat rasanya harus berada diposisi seperti ini. Posisi dimana terhimpit oleh dua pilihan,mengikhlaskan nya pergi atau sebaliknya,mempertahankannya sekuat hati. Jika hati memilih mengikhlaskan nya pergi,rasanya itu tidak mungkin. Berat sekali untuk bisa melakukannya. Hey! Bukankah bangkit dari keterpurukan cinta tidak semudah bangkit dari jatuhnya bersepeda,yang dengan mudahnya terbangun dan mencobanya kembali dan memperbaiki semuanya. Tapi disisi lain mempertahankan pun rasanya tidak mungkin dengan kondisi yang sekarang,semuanya begitu terasa sakit ketika kita ketahui orang yang kita akan pertahankan sedang berusaha untuk membuka hatinya kepada oranglain. Mulut mungkin bisa saja berkata
"Pergi saja,cari orang yang bisa lebih membuatmu bahagia, coba saja dekati,sampai akhirnya bisa benar benar jatuh hati"
Tapi hati? Rasanya remuk,begitu hancurnya ketika berkata seperti itu,Hey!berpura pura kuat ternyata lebih menyakitkan dari sebuah penderitaan. Tapi aku pikir ini semua memang yang terbaik bagimu,walaupun tidak bagiku. Aku akan tetap berkata seperti itu walaupun rasanya aku tidak sanggup untuk mengatakannya. Mungkin hanya air mata yang dapat berbicara saat aku tak mampu lagi untuk terus mengatakannya. Tapi tenang saja,di sela sela pelepasanmu, Aku akan tetap mendukungmu dari diam,mengantarkanmu dari jauh dan menemanimu dalam doa disetiap sujudku.
Berbahagialah dengan apa yang kau pilih sekarang,semoga semuanya berjalan dengan sempurna,biarkan saja aku disini yang terluka,menikmatinya dengan sukarela dan menatap kau bersamanya dengan tetesan air mata.
Aku mencintaimu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Remember
Kısa HikayeTentang rasa yang hanya bisa terungkap dalam sebuah aksara. -------------------------------------------- Instagram : garismelodi