Seminggu, dua minggu, dan pada akhirnya satu bulan, berlalu sudah kabar mengenai "Pasangan Ter-hot yang Kandas" di tengah sekolah.
Berakhir dengan desas-desus bahwa keduanya memang sudah tidak cocok satu sama lain.
Memang, sedikit yang mengetahui fakta yang sesungguhnya. Fakta yang mungkin agak mencengangkan, tapi apa peduli mereka pada akhirnya? Tidak ada.
Jika memang istilah cinta datang terlambat itu memang ada, maka itulah yang marak terjadi pada Taehyung.
÷÷÷
"KIM TAEHYUNG FOCUS!"
Pelatih tim basket sekolah berteriak separuh kesal begitu mendapati salah satu ace tim kesayangannya hari ini tidak tampil sempurna seperti biasanya. Sekalipun kali ini hanyalah latihan pertandingan.
Sudah berulang kali Taehyung membungkuk, mengucap kata maaf dan pada akhirnya ia terus melakukan kesalahan-kesalahan kecil yang lama-lama membuat kesal juga.
Permainannya memang selalu bagus, seperti banyak mencetak poin, namun, fokusnya terhadap sesama temannya dan sekitarnya kurang bagus. Tidak sekali ia salah memasukkan bola ke area sendiri yang berujung bunuh diri.
Selepas latihan, meski dengan suasana yang agak canggung karena pelatih tengah mood jelek sementara ace mereka sedang kelabu, latihan berakhir dengan hening dan kecanggungan yang mengekori.
"Dasar perjaka!"
Sebuah handuk basah dilempar, tepat bersarang di atas surai keabuan milik pemuda bermarga Kim. Sementara sang pelaku, datang menghampirinya, memberikan tatapan yang sedikit sulit untuk diartikan.
"Kau, aish ... pertama kalinya aku, melihat seorang Kim Taehyung menjadi tidak fokus hanya karena cinta!" Daniel mengucap dengan nada berlebih.
Seolah, ia baru mengetahui fakta konyol yang begitu mencengangkan.
Sementara si objek yang dibicarakan, hanya diam, menunduk dengan pandangan lurus pada lantai yang memantulkan bayangannya meski tipis.
"Kembali."
Satu tepukan pada pundak kanannya, Daniel berucap dengan tenang. Seolah, ia adalah seorang ayah yang tengah memberi saran secara tersirat pada putranya.
Akhirnya, si surai keabuan menoleh. Raut wajahnya tenang, namun, siapa yang tahu? Bahwa di dalam hatinya begitu banyak kecamuk serta perang dingin antar batin dan logikanya.
"Kembali. Kalian perlu jujur dan memulai lagi dengan baru. Ah, lebih tepatnya membuka lembaran baru," ucap Daniel lalu berdiri.
Membereskan barang bawaannya. Taehyung masih menatap, diam, pada sahabatnya yang hendak bergegas dari lapangan indoor ini.
"Apa dia akan mau?"
"Tentu."
Bak cenayang, Daniel dapat menjawabnya. Memberikan senyum terbaiknya kemudian pamit dari sahabatnya yang masih terdiam.
Saat ini malam sudah tiba. Kini hanya ada suara khas pada malam hari, Taehyung sendirian di sini. Lampu-lampu masih menyala dengan terang sementara angin malam sepertinya sudah mulai merasuki ruangan besar ini.
Dan tanpa ia sadari. Sekelebat memori selama tiga bulan ke belakang terputar kembali dengan sendirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wiederholen✔ [TAEKOOK]
Fanfiction[COMPLETED] Di siang yang cerah dan terik. Tepatnya di dalam ruangan olahraga yang sepi. "Jadi, bisakah kita kembali dan mengulang semuanya?" "Apa ada jawaban selain "iya"?" Ranked: #65 (17/09/16) [ taekook ; au ; bxb ; ooc ; chaptered ] ©leenamarui