MONOKROM

28 1 0
                                    

Harusnya gue nggak mikirin kata-kata Shegy barusan. Masa iya dia bilang cinta sama gue. Dia belum sepenuhnya sadar kali ya. Wajar, semalam katanya nggak bisa tidur karena club sepak bolanya kalah bertanding--sampai 7-0 pula. Mending lu cuci muka dulu sana, Sheg!

Tapi, harusnya gue juga nggak bersikap kayak tadi ke dia. Gue kayak manusia batu yang baru sekali dicintai seseorang lantas hidup jadi manusia seutuhnya. Pasti dia malu plus kecewa lihat gue tadi salto tiga kali ke depan dan langsung menjauh dari kantin setelah dia ungkapkan perasaannya. Terserah deh, gue nggak peduli!

Si Lola pula tadi ikut-ikutkan sorak-sorak terima. Dibayar Shegy berapa dia sampai rela pinjem pom-pom tim cheerleaders terus puter-puter tangan? Harusnya dia tahu sikap yang akan gue ambil. Sahabat macam apa dia? Dasar norak! Makan tuh malu, bakso, dan mangkoknya dari gue. Ikhlas guenya, sudah dibayar juga sama Mang Abdi, jadi nggak perlu pikirin bayarnya gimana.

Oke, gue tahu Shegy itu cowok populer di sekolah, tapi gue nggak bisa nerima dia. Bukan karena dia sering ketahuan ngupil di kelas saat pelajaran Kimia, apalagi sering tidur ngiler pas pelajaran Bahasa Indonesia, tapi karena gue--gue buta warna.
Kalian pasti bertanya bukan apa hubungannya. Nah, akan gue beri tahu.

Kata orang, cinta itu indah, kayak pelangi yang punya tujuh warna. Gue yang dari lahir buta warna ini bisa apa? Lihat pelangi kayak lihat kue lapis dua warna--hanya ada hitam dan putih.

Gue nggak sepeti cewek lain yang ngumpul ngomongin warna kesukaan atau cekakak-cekikik lihat kaca karena rambut baru dikelir pink.

Dengan alasan itulah gue menolak matang-matang ajakan Shegy untuk jadi pacarnya. Masa iya, pas nanti dia pameran, terus nanya penilaian lukisannya, gue cuma bisa setengah tersenyum dan bilang bagus, padahal yang gue bisa lihat warna hitam putih doang, itu terlalu sakit buat gue, Sheg. Bisa-bisa sinus gue kambuh karena sakit hati. Shegy itu pelukis berbakat dan gue nggak mau dia sedih dapat cewek yang nggak ngerti warna apalagi seni.

Biar pun gitu, gue tetap akan berteman dengan dia. Gue--

Woi!

Shegy langsung narik tangan gue dari belakang. Padahal gue sudah berjalan secepat mungkin dari kantin terkutuk itu. Dia mau bawa gue ke mana?

Tunggu ... Astaga! Bukankah itu tangannya yang sering dia pake ngupil dan sekarang pegang tangan gue. Bisa-bisa gue berubah jadi manusia upil yang membela pengupil segalaksi Bima Sakti.

Sebelum gue sempat melepaskan tangan Shegy, dia berhenti di depan sebuah kanvas yang ditutupi kain putih di kelas seni. Dia menatap gue yakin lantas melepas penutup kain.

Itu sebuah lukisan kue lapis yang melengkung ke bawah membentuk setengah lingkaran. Tapi kalau kue lapis, kenapa setiap lapisnya ada tulisan merah, jingga, kuning, hijau, nila, dan ungu? Inikah yang disebut pelangi?

Shegy membiarkan gue menatap lukisannya yang terlihat sangat biasa. Gue nggak takjub lihat lukisannya, tapi sangat terkesan dengan sikapnya yang keukeh untuk mendapatkan gue. Setidaknya gue GR duluan. Terserah deh.

Sebelum pergi, Shegy berkata bahwa dia akan memberi tahu gue semua jenis warna dengan caranya sendiri biar nggak hanya monokrom yang bisa gue lihat.

Sinus gue benar-benar kambuh. Darah bercucuran keluar dari hidung gue. Rasanya pengin gerogoti lantai kelas saking terharu, tapi urung karena gue sudah menjadi manusia seutuhnya karena ucapan barusan dari Shegy.

Sebelum Shegy benar-benar menjauh, gue beterima kasih dan menerimanya menjadi guide warna untuk gue selama-lamanya.

______________
Motivasi: Selain bisa nambah ilmu, bisa nambah teman juga gabung di WWG. Aku belum tahu banyak tentang WWG, apalagi kenal wattpad baru beberapa bulan lalu, makanya pengin gabung dan bisa berbagi ilmu tentang kepenulisan atau berbagi buku-buku kece buat dibaca. Kali juga bisa nambah followers, hihihii. Tapi sayangnya aku tidak punya line. Semoga tidak mengurangi penilaian dan tetap bisa bergabung dengan cara yang lain. Terima kasih.

Tag: nurul_cahaya somenaa Cathetel FairyGodmother3 spoudyoo destiianaa beingacid theWWG

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 15, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MONOKROMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang