bertemu lagi

78 6 4
                                    

"Saat hati ini sudah bisa melupakannya, kenapa Engkau menunjukkannya lagi? Aku tahu Engkau sebaik-baiknya perencana"

Kulangkahkan kaki ini memasuki gerbang sekolah bernama SMA Nusantara dengan perasaan senang dan was-was. Senang karena akan bertemu dengan sahabat-sahabatku, was-was karena aku takut hatiku akan sakit dan jatuh kembali.

Aku berhenti sejenak mengambil nafas dalam-dalam dan mengucap bismillah dalam hati.

Saat memasuki ruang kelas XII IIS 4, yaitu kelasku. Aku berjalan cepat menghampiri sahabat-sahabatku. Menyalami mereka satu persatu dengan salam gaya kami.

Aku rindu mereka. Rindu akan kecerian mereka, tawa mereka, dan yang paling aku rindukan saat mereka meneriakiku gara-gara jengkel denganku. Rasanya belum puas hati ini sebelum mereka mengejarku. Usil memang.

Bel istirahat berbunyi dengan keras. Terlihat semua siswa berteriak kegirangan. Walaupun rata-rata umur kami sudah 18 tahun, sifat kami kebanyakan masih seperti anak kecil.

Semua siswa berpencar-pencar. Ada yang pergi kekantin untuk mengisi perut atau sekedar menemani teman. Ngobrol-ngobrol atau lebih tepatnya ngegosip diteras kelas. Sesekali ada yang berteriak kaget karena mendengar penuturan temannya.

Sedangkan aku, bersama Azizah dan Clara pergi kemasjid untuk menunaikan tugas kami dan untuk mencurahkan isi hati masing-masing kepada Sang Kholiq.

Aku berharap saat dimasjid, aku tidak melihatnya. Tapi kenyataan tidak selalu sesuai dengan harapan. Saat aku selesai wudu dan hendak masuk masjid mataku ini menangkap sosok dia.

Tiba-tiba kaki ini berhenti dengan sendirinya, aku menundukkan kepala dan membaca istighfar berulang kali. Mungkin kalian fikir aku seperti melihat hantu atau sejenisnya, tapi ini satu-satunya cara agar aku bisa menenangkan hatiku. Aku tidak mau menyimpan rasa benci didalam hatiku.

Setelah dia masuk, Azizah dan Clara menghampiriku

"Kamu kenapa Ryn?" TanyaAzizah. Mereka mendengar aku membaca istighfar menatapku bingung.

"Gak ada apa-apa kok" jawabku setenang mungkin.

Aku melangkahkan kakiku masuk dan segera mengambil mukena. Aku ingin segera mengadu kepada Tuhanku.


Jangan lupa voment ya?? Maaf kalo masih banyak typo.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 19, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Antara Cinta Dan BenciTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang