'Plakk!'
Tamparan yang cukup keras itu mampu membuat siapapun yang mendengarnya akan memdesis sakit.
Dengan wajah sembabnya wanita tersebut dengan berani menampar pria di hadapannya ia merasakan rasa panas dan kebas di telapak tangan kanannya.
"Puass kamu!! Kamu sudah menghancurkanku!! Sekarang kamu juga yang sudah merusak hubunganku dengan pria yang aku cinta!!!"
Pria di hadapannya masih bergeming ia menggenggam telapak tangan wanita di hadapannya yang baru saja di gunakan untuk menamparnya.
"Pasti tanganmu sakit bukan?"
Wanita itu menghempaskan tangannya yang di gengam oleh pria di hadapannya.
"Aku benar benar membenci kamu Devan!! Kamu jahat!!"
"Aku tau! Aku cinta kamu .. aku melakukan itu untuk bisa mengikatmu.. lihatlah aku sedikit saja.. aku akan bertanggung jawab dengan perbuatanku.. aku akan menikahimu.."
"Omong kosong!! Aku tidak ingin menikah denganmu!! Aku benar benar membencimu!! Kamu jahat! Licik!!"
Wanita itu meninggalkan pria bernama Devan membuat yang ditinggalkan menatapnya dengan tatapan kecewa dan cinta.
****
"Affan!!" Pria yang merasa di panggil namanya itu menolehkan kepalanya ke belakang melihat wanita yang menjadi mantan kekasihnya berlari ke arahnya dengan penampilan yang sangat berantakan.
"Bulan?"
Bulan memeluk erat pria di hadapannya dengan erat menumpahkan semua tangisanya. "Jangan benci aku.."
"Aku tidak membencimu.."
"Kamu memutuskan hubungan kita.. kamu kecewa padaku bukan?"
"Iya.. aku sangat kecewa.. tapi tak bisa di pungkiri jika aku masih mencintai kamu Lan.."
"Kalau begitu nikahi aku Affan.."
"Apa-" Affan terkejut lantas melepas pelukannya dan menatap wanita di hadapannya dengan tajam.
"Nikahi aku jika kamu mencintai aku.."
Affan bahkan mengacak rambutnya frustasi membuat Bulan terisak sedih melihat pria itu yang sangat terbebani.
"Aku tidak bisa.. anak itu bukan anak biologisku.. jika kamu mau ku nikahi gugurkan anak itu Lan.. aku tidak ingin munafik jika aku tidak menyukai keberadannya dia bukan anak kandungku terlebih lagi jika anak itu lahir dengan wajah yang mirip pria itu aku tidak akan pernah terima.."
Affan meninggalkan Bulan yang berderai air mata serta pikiran yang benar benar kacau.
'apa harus aku menghilangkan janin ini demi bersama Affan?'
****
Bulan kini dengan tekad yang kuat akan memilih jalannya sendiri. Setelah berfikir semalaman bersama isak tangis yang terus mengiringinya ia akan memilih Affan.
Dengan jaket dan masker yang ia kenakan Bulan bertujuan akan pergi menuju rumah sakit untuk membeli obat penggugur kandungan.
Walau hatinya sakit tapi tetap ia paksakan, demi bersama dengan Affan ia sampai tega membunuh nyawa yang tak bersalah.
"Maafkan aku, karna tidak bisa menjadi ibu yang baik untukmu, suatu saat kamu akan terlahir ke dunia bersama kedua orangtua yang sangat sayang padamu"
Bulan berbisik sambil mengelus perut datarnya dan satu tetes air mata terjatuh dari matanya. Dengan cepat Bulan menghapusnya dan segera beranjak sebelum hari semakin Siang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love From A Baby (END)✔️
Short Story[ONESHOOT!] "kamu jangan pernah bosan menjawab jika aku terus bertanya bahagiakah kamu denganku? Karna dengan kamu menjawab dadaku akan kembali begetar seperti merasakan jatuh cinta kembali. Hanya kamu wanita yang kucintai sekarang nanti besok hingg...