Part 1 : MeetOurSenior (MOS)

85 18 21
                                    


Wulan's POV

Sinar mentari pagi yang menerobos melalui jendela kamar yang disusul dengan bunyi alarm yang mengusik tidur cantikku.

Kulihat jam weker yang masih menunjukkan pukul 06:15 dan aku memilih untuk memejamkan mataku sebentar saja hingga tiba tiba...

Seseorang menggedor pintu kamarku sambil meneriaki namaku dengan suara yang membuatku langsung terjatuh dengan tidak elite yang membuatku mendengus sebal dan segera menuju pintu.

Kulihat kak Wanda telah siap sedia menggunakan seragam sekolahnya yang dibalut dengan jas almamater osisnya.

"Haduh Lan.. Ini tuh udah jam berapa dan lo masih enak enakan tidur? Lo ngga ada niatan kesekolah emangnya?" tanya kak Wanda sebal

"Yaelah kak maklum kali gue kan masih kebawa suasana libur jadi ya gue minta maaf hehe" jawabku dengan tanpa dosa

"Yeeee serah lu deh. Udah buruan sana mandi. Gue gamau ya gue telat cuma karna nungguin lo dan reputasi gue jelek sebagai sekretaris OSIS. Apalagi hari ini hari MOS pertama"

Gue pun segera bergegas ke kamar mandi dan melakukan ritual pagiku.

Setelah itu, aku mengecek atribut MOS ku.

"Oke.. Kuncir 20 check, name tag check, kaus kaki beda warna check, oke lengkap" ucapku melihat tampilan diriku dicermin.

Aku menuruni anak tangga dengan tergesa gesa dan langsung menuju ruang makan. Kulihat disana sudah ada Ayah dan Bunda yang sedang menikmati sarapannya.

"Kak Wanda mana Bun?" tanyaku saat aku sudah mendudukkan diriku di salah satu kursi di samping Bunda.

"Lah Wanda udah pergi kali Lan,katanya kamu telat bangun jadi dia pergi duluan deh kesekolah terus dia bilang juga kalo masih ada urusan yang harus di selesain untuk acara MOS pertama" jawab Bunda. Kemudian aku berdecak kesal dan merengut.

"Yaahh terus Wulan sama siapa dong Bun ke sekolahnya?" tanyaku dengan nada memelas

"Yaudah bareng Ayah aja Lan, Ayah juga ga buru-buru amat kok mau ke kantornya" sambung Ayah yang dari tadi diam.

Mendengar Ayah berkata begitu,aku pun segera menyelesaikan sarapanku dan bergegas kedepan rumah didampingi Ayah dan Bunda

"Yaudah Bun, Wulan pergi dulu ya, Assalamualaikum"kataku sambil mencium tangan Bunda

"Iya Waalaikumsalam. Yang bagus ya sayang sekolahnya. Have a nice day" jawab Bunda

Aku sudah duluan ke mobil saat Ayah juga berpamitan pada Bunda.

Sudah menjadi hal yang sangat biasa di kota Jakarta saat pagi begini. Jalanan akan macet sana sini. Padahal waktu sudah menunjukkan pukul 06.53 yang artinya 7 menit lagi bel masuk berbunyi.

"Yah, cepetan dong. Wulan udah mepet nih" rengekku pada Ayah.

"Iya Lan udah mau sampai kok ini" kata ayah dengan tenangnya.

Mobil Ayah sampai tepat pada saat seseorang 'berbadan kecil, berkumis tebal dan wajah yang garang' menutup gerbang.

Aku buru-buru pamit pada Ayah dan langsung turun dari mobil menuju gerbang.

Kulihat ada beberapa orang yang sepertinya juga terlambat, menunggu di pintu gerbang.

"Duh, gimana nih?" ocehku terus menerus.

Kemudian seseorang berperawakan tinggi berambut ikal datang dan menarik tanganku. Aku hanya diam saja sampai ia bersuara.

"Disini ada lorong kecil yang bisa kita lewati buat sampe kedalem tanpa ada guru yang tau" dengan tampang datar.

Aku diam saja, masih shock dengan apa yang dia lakukan sesaat tadi

Kami bersama melewati lorong kecil itu dengan tangannya yang masih menggenggam pergelangan tanganku. Aku merasakan itu dan....

"Kak" panggilku seraya melirik ke arah tangan kami sambil aku tersenyum kecut. Dia pun tersadar dan sejurus kemudian melepaskan tangannya dari pergelangan tanganku "Sorry", katanya.

Sekarang kami berada di mm... mungkin belakang sekolah?

"Makasih ka.. " Ucapku ketika kakak itu telah menghilang dari pandanganku.

"Oke.. mungkin dia sibuk." Pikirku dan langsung menuju lapangan tampat dimana anak-anak yang akan di MOS dikumpulkan.

~~~~~~~~

Aku menuju barisan dimana anak baru berkumpul untuk mengikuti MOS. Aku memilih barisan nomor 4 dari belakang. Kini aku merasa bingung karena aku tidak punya satupun teman di sekolah ini, yang aku kenal hanya kakakku, Wanda.

"Duh gaada satupun yang gue kenal lagi" kataku kesal

Lalu aku melihat ke samping kananku,ada seorang cewek berkacamata sedang 'ngobrol' dengan temannya mungkin. Saat dia menoleh ke arahku aku sedang tersenyum dan dia membalas senyumanku.

"Hai... Boleh gabung dong" kataku dengan nada memelas. "Gue gaada temen nih gaada yang gue kenal disini selain kakak gue".

"Haha ya ampun gabung tinggal gabung juga" kata cewek berkacamata itu.

"Hehe, kenalin gue Wulan Izza Effendi, kalian bisa panggil gue Wulan" ,kataku memperkenalkan diri.

"Gue Via Nurul lo bisa panggil gue Via or Nurul dan ini sahabat gue dari SMP, Aprilya Ananda lo bisa panggil dia April" ,katanya sambil menjabat tanganku. Akupun beralih menjabat tangan April.

"Jadi sekarang kita temen kan?" tanyaku memastikan.

"Haha, Wulan lo polos banget deh jadi gemes gue. Iya kita temenan sekarang" ,kata April.

Yaahh MOS pertama gue terasa membingungkan.......

TBC

Enjoy my story :) 

Look At MeWhere stories live. Discover now