Evan's POV
Pagi ini seperti biasanya. Aku terlambat datang kesekolah, dan berdiri di depan gerbang. Seperti biasa~
Kemudian aku melihat anak berkepala durian yang meracau sendiri tanpa hentinya. Lucu. Akupun menariknya dengan niat membawanya melalui lorong yang biasanya kulewati untuk masuk ke sekolah.
Melihat wajahnya yang kebingungan, aku pun menjelaskannya.
"Disini ada lorong kecil yang bisa kita lewati buat sampai ke dalem tanpa ada guru yang tau," ucapku.
Dia hanya mengangguk anggukkan kepalanya tanda mengerti.
Kemudian untuk pertama kali nya, ia bersuara.
"Kak.." panggilnya sambil melihat tanganku.
Astaga aku lupa. "Sorry," ucapku singkat kemudian melepaskan tangannya dan meninggalkannya karena aku harus menemui anak-anak RN lainnya di kantin.
~~~~~
"Telat lagi lo?"
Baru saja aku mendudukkan tubuhku di bangku kantin, aku sudah di cerca pertanyaan oleh temanku.
"Elah biasa kali Ndre si Evan emang begitu. Susah ngerubahnya." sahut temanku yang lain, Dodit.
"Sorry bro tadi malem gue begadang nonton moto gp. VR runner-up lagi. Sadeesss!" pamerku pada mereka.
"Masih aja runner-up songong lu." balas Dodit tak mau kalah.
"Haha, santai bro," ucapku sambil mencomot baksonya.
"Eh eh apa apaan ini. Evan Azriansyah yang terhormat, gue rasa lo punya banyak duit kalo cuma buat beli bakso ginian doang elah," kata Dodit dengan kesal.
"Dit Dit pelit amat lu ama temen sendiri ntar kapan-kapan gue beliin dah ribet banget lu." balasku tak mau kalah.
"Haiss serah lo deh." kalah dodit akhirnya.
~~~~~~~~
Wulan's POV
Akhirnya kegiatan MOS untuk hari ini selesai. Hahh.. laper.
"Kantin yuk!" ajakku pada April dan Via.
"Ayo deh laper juga gue denger tuh ketua OSIS ngoceh kaga ada abisnya" kata April yang membuat kami bertiga tertawa renyah.
~~~~~~~
Kami menunggu di meja kantin, selagi Via memesan makanan kami.
Kami berbincang bincang ringan tentang kehidupan SMP sampai aku melihat seseorang yang familiar di seberang mejaku sedang tertawa bersama teman temannya.
'Itukan kakak yang tadi pagi bantuin gue,' kataku dalam hati.
"Eh eh lo pada kenal ga sama kakak yang rambutnya agak gondrong itu?" tanyaku sambil menunjuk ke arah kakak itu.
"Oh itu. Itu sih kak Evan temen abang gue, nah abang gue yang rambutnya agak cepak itu Lan," jawab April sambil memberitahu kakak kandungnya.
"Oh gitu ya, kelas berapa sih?" tanyaku penasaran.
"Kelas 12 tapi gatau dah 12 berapa." ucapnya cuek sampai Via datang dengan membawa nampan berisi 3 mangkuk bakso dan es teh.
"Makaaannn!!" ajak Via dengan semangat 45.
Oh iya line kak Wanda dulu
{kak pulang bareng yaa}
Read
Oke, mungkin aku ga penting.
Aku pun langsung mendial nomornya.
Tutt..tut..tutt... lama bener.
"Halo" akhirnyaaaa... Diangkat
"Kak pulang bareng ya?"
"Gue lagi rapat OSIS nih. Pulang sendiri gih"
"Aa.." tut... Panggilan diputuskan.
"Apaan sih kak Wanda ngeselin sumpah udah tadi pagi gue ditinggal nah sekarang gue disuruh balik sendiri. Apa sepenting itu OSIS nya dia daripada gue yang notabene nya adek kandung dia? Astaga ga habis pikir gue" kesalku yang hanya aku sendiri yang dapat mendengarnya.
April yang melihat wajahku sekusut benang wol, dia bertanya, "Napa tuh muka kusut banget Lan?"
"Ini kakak gue ngeselin abis, masa gue ntar disuruh balik sendiri terus tadi pagi juga gue ditinggal sama dia, parah banget kan?" jawabku dengan wajah 'gak' senang.
"Hahahaha" tawa keduanya. "Yaampun miris banget deh lo Lan." sambung Via
"Iya ketawain aja terus gue. Ketawain." dengusku kesal.
KRIIINGG
Bel pulang telah berbunyi yang menandakan bahwa semua siswa dapat pulang ke rumah masing-masing.
"Pulang yuk," ajak Via.
"Pulang naik apa Lan?" tanya April
"Paling naik angkutan umum."
"Oh oke. Hati-hati lo Lan" kata mereka berdua. Dan aku hanya menjawab dengan mengangkat jempolku.
Aku pun berjalan sendiri menuju gerbang sekolah untuk menunggu angkutan umum yang lewat. Kebetulan di dekat sekolah ku ada halte, jadi aku bisa menunggu disana.
Saat aku sedang menunggu angkutan lewat, aku melihat seorang cowok sedang membuka helmnya, dan dia menghampiri seorang cewek yang ada di seberang halte. Setelah ku amati lebih dalam, aku menyadari bahwa cowok itu adalah kak Evan. Suatu pertanyaan terbesit dalam hatiku 'Siapa ya cewek itu? Pacarnya kak Evan?'
TBC
Finally! Aku update lagi. Hehe, ada yang nungguin ga sih?
Semoga kalian tetep baca yaa
Oiya, aku mau rekomendasiin cerita temenku, @faradilamarza91 judulnya ALONE. Add to your library :)

YOU ARE READING
Look At Me
Teen FictionIm so glad you exist But oh how I wish you Existed closer to me Gue Wulan Izza Effendi Gue suka sama senior gue di sekolah. Sayangnya dia ga pernah peka akan itu. Gue bertekad bahwa selama gue bisa liat dia, gue akan berusaha bikin dia peka bahw...