Bab 1 (Jio)

4.8K 207 5
                                    

Bagi homophobic saya harap kalian minggir saja karna cerita saya mengusung tema boyslove.
Typo bertebaran dimana-mana maafkan Gyu ya.. 😊

**

Seperti pasangan lainnya yang tengah menikmati weekand begitu juga yang dilakukan oleh pasangan ini Jio dan Anggi mereka kini tengah menikmati weekand dengan pergi disalah satu mall di daerah Surabaya

"Beib kita ke toko itu ya. Aku ingin lihat baju disitu kayaknya lucu-lucu" ucap gadis cantik itu kepada kekasihnya
"jangan pasang muka seperti itu sayang..."
"Ughh kenapa dengan wajahku? Apa aku terlihat jelek"
"Bu..bukan kamu sangat cantik. Cuma jangan masang wajah poutmu itu didepan umum aku takut semua laki-laki akan menykaimu" ucap sang kekasih dengan muka yang sedikit kesal
"Prfttt.. jadi kamu marah hanya karna itu. Ahahaha kamu lucu sekali beib. Uhh Jioku yang tampan ini sedang marah hmm"
"Heii aku tidak marah. Aishh sudahlah ayo bukannya kamu ingin ke toko itu"

Percaya padaku menemani seorang wanita saat berbelanja itu rasanya seperti neraka. Bayangkan sudah hampir satu jam aku menemaninya ditoko yang tadi ditunjuknya tapi belum ada sama sekali baju yang dia beli. Ohh god satu toko saja membutukan waktu selama ini. Berapa jam lagi aku terbebas dari neraka ini jika kami harus memasuki setiap toko dimall ini😧

"Wahh akhirnya aku dapat baju yang dari dulu aku ingin" ucap anggi dengan riang gembira tanpa menyadari muka kusut Jio.
Bayangkan saja 4 toko yang mereka masuki dan dalam 1 toko menghabiskan waktu hampir 1jam. Coba hitung sendiri berapa lama Jio harus menemani kekasihnya.
"Beib kamu kenapa hmm? Apa kamu lelah. Maafkan aku yaa... bagaimana kalau sekarang kita cari makan dulu biar pangeranku ini bertenaga lagi"
Astaga bagaimana bisa aku marah padanya lihat saya dia tengah memasang wajah imut dengan bibir dipoutkan.
"Baiklah ayo tuan putri kita pergi makan" ucap Jio dengan nada menggoda

"Heii makannya pelan-pelan nanti kamu tersedak bagaimana"
"Akuhh sahngatt lapwarhh beib uhukk uhk"
"Minum ini, kan sudah ku bilang makannya pelan-pelan.
"Habis aku sangat lapar. belanja itu menguras tenaga taukkk"
"Jelas saja menguras tenanga. Apa dia tidak berfikir hampir 4jam berkeliling toko" gumam jio
"Kau tadi bilang apa beib?"
"Tidak, aku tidak bilang apa-apa. Ayo lanjutkan lagi makanmu"

"KAK RENO"

Teriak anggi memanggil seseorang dengan keras hingga membuat sebagian pengunjung restoran melihat kearah kami. Dan membuatku yang tengah makan menoleh pada orang yang namanya dipanggil oleh anggi. Ya disana didekat pintu terlihat sosok laki-laki tinggi berpakaian jas tengah menatap kearah kami

"KAK RENO SINI" teriak anggi lagi dengan melambai-lambaikan tangannya
"Hei jangan berteriak seperti itu semua melihat kearah ki.."

"Anggi lama tak jumpa" sapa laki-laki itu dan memotong ucapanku
"Ayo kak duduk sini, kakak mau makan kan? Makan disini aja sama aku" ucap anggi dengan penuh semangat tanpa menyadari aku yang tengga bertanya-tanya siapa laki-laki ini
"Bolehkah? Apa aku tak mengganggu?"
"Ihh kakak ini bicara apa sih jelas tidak. Sudah ayo duduk kakak mau pesan apa aku panggilin pelayannya deh. Kakak masih suka makanan yang itu kan? PELAYAN"
"Ada yang bisa saya bantu?" Tanya pelayan wanita yang datang
"Saya pesan 1 ayam katsu dan teh hijau. Bener kan kak?" Tanya anggi sesudah menyebutkan pesanan untuk lelaki itu
"Iya"
"Baiklah tunggu sebentar kalau begitu"
"Ehemm" dehemku untuk mengingatkan mereka berdua jika dimeja ini ada aku
"Ahh iya emm Jio ini kak Reno, kak Reno ini Jio pa..pacar aku"
"Oh. Reno" ucapnya dengan tangan menjulur kepadaku dan jangan lupakan tatapannya padaku sial tatapannya seperti meremehkanku
"Jio"

Setelah selesai makan ku kira kami (aku dan anggi) jangan berfikir aku menganggap laki-laki itu siapa tadi namanya runo, reno ahh reno berada disini hell big no! Kukira kami akan segera balik tapi apa anggi dan reno dengan santainya melanjutkan cerita mereka tanpa mengindahkan keberadaanku

"Emmm bisa kita pulang sekarang? Ku rasa aku harus mengerjakan tugas untuk besok" potongku saat mereka tengah asik bercerita
"Baiklah ayo. Emm kak reno kami balik dulu ya, kalau ada apa-apa kabar-kabaran aja nomerku tetap kok"
"Hmm"

Sial sial aku udah feel si Reno tadi emang cari gara-gara. Sumpah dari tatapan sampai cara bicaranya ke aku udah gak enak banget. Padahal aku gak kenal ama dia boro-boro kenal ketemu aja baru tadi.

"Beib kamu kok diem aja sih. Ada apa hmm?"
Busettt nanya ada apa. Astaga anggiiiii aku ini marah tau cemburu!
"Gakapa"
"Ihh kok cuek sih. Kamu kenapa sih kok tumben diem"
"Udah dibilang gakapa"
"Kamu marah? Emang aku buat salah apa?"
Astaga beneran gak peka ini cewek. Aku kan marah karna dia daritadi nempel muluh sama mantannya sampai gak perduliin aku
"Reno! Apa bener dia mantan kamu?"
"Iya. Jangan bilang kamu marah karna kak reno?"
"Jelas siapa yang gak marah kalau ceweknya ketawa ketiwi sama cowok lain apalagi itu mantannya"
"Ya ampun beib kak reno itu emang mantan aku. Aku udah gak ada rasa sama dia, sekarang aku punya kamu, aku juga sayang dan cinta sama kamu. Jadi kamu jangan marah lagi ya.. ya.." ucap anggi dengan nada lembut jangan lupakan jari-jarinya munginya yang mengelus pipiku

"Aku langsung balik ya" pamitku saat anggi sudah turun dari mobil
"Heem. Hati-hati dijalan beib kalau udah sampai hubungi aku"
"Iya bawel. Dah"

Perasaanku atau apa ya, semenjak keluar dari mall aku ngerasa ada yang ngikutin mobilku dari tadi cuma aku gak mau ngasih tau anggi takutnya dia jadi panik. Tapi kalau difikir-fikir itu mobil emang ngikutin deh waktu aku nyampek rumah anggi dia juga ikut berhenti terus aku cabut dia juga ikut cabut buktinya sekarang itu mobil dibelakang aku emang aih gk dibelakang pas tapi aku yakin itu mobil dari parkiran mall emang ngikutin aku

"Hallo. Bram kamu dimana? Aku kerumahmu ya?"
...
"Gk apa pingin main aja"
...
"Oke ini otw"
...

Karna aku emang fix itu mobil ngikutin jadi mending aku kerumah temenku bram aja. Aku juga gak mau kalau itu orang sampai tahu rumahku, aku juga penasaran siapa yang ngikutin aku dari tadi kali aja nanti aku bisa tahu

~TBC~

Hai readers gimana ceritanya. Emm aslinya aku gk pede buat ngepublikasikan ini cerita cuma dari pada kesimpen terus didarf terus jadi aku publikasi aja deh😁
Emmm jadi gimana menurut kalian cerita ini dilanjut atau biarin ngambang aja kayak gini?

Maaf ya kalau unsur boyslove nya belum muncul. Wait ya bab selanjutnya bakalan ada kok😉

Jamgan lupa votment ne. Jadilah pembaca yang baik dengan menghargai hasil karya orang.
Gomawo😊
Aku cinta kalian😘😘

Obsession Love (boys Love)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang