Love is gift..
Love is sarcrifice...
Love is imposiblle..But..
Love is beyond control..
.
.
.
Chapter 2.Naruto terlihat gelisah di sepanjang koridor rumah sakit. Berkali-kali ia mondar mandir sambil mencengkram erat kedua tangannya yang tak henti-hentinya berhenti bergetar.
Bagaimana mungkin ia tak gelisah saat sahabatnya terbaring lemah di salah satu kamar rumah sakit. Hatinya terasa sakit mengingat sebelumnya ia sempat bertindak kasar kepada sahabatnya."Bisakah kau berhenti mondar-mandir..Naruto..." Shikamaru tengah mengamati sahabatnya yang terlihat gelisah. " kau membuat kepalaku sakit.." lanjutnya sambil memijat kepalanya.
Sudah tiga jam berlalu semenjak Naruto membawa pulang Sasuke dalam keadaan tak sadarkan diri. Naruto mengatakan bahwa Sasuke terjatuh saat berlatih dengannya di hutan. Dan seorang Shikamaru tak habis pikir bagaimana mungkin seorang Uchiha Sasuke bisa pingsan dengan alasan jatuh. Dan Shikamaru tak bisa melupakan kepanikan yang di tampilkan Naruto saat ia membawa sahabatnya yang pingsan di gendongannya sambil meneriakkan nama Sakura sepanjang koridor rumah sakit.
Naruto sepertinya tidak mengubris celoteh Sahabatnya karena ia masih saja mondar-mandir sambil sesekali tatapannya terjatuh ke pintu salah satu rumah sakit.
Dan Shikamaru hanya menghela nafas.
Tak hanya ada Shikamaru yang berada di bangku koridor rumh sakit. Hinata Hyuga dan guru Iruka juga ikut menemani Naruto. Hanya saja mereka tidak seperti Naruto. Mereka sedikit terlihat tenang meskipun raut wajah mereka menampilkan kecemasan. Terutama Hinata. Meskipun tatapannya hanya jatuh ke punggung Naruto.
'Naruto-kun...'
Selama ini, perasaan Hinata semakin dalam kepada pria yang pernah menyelamatkannya dulu. Rasa kagum yang dulu di milikinya perlahan berubah menjadi rasa ingin memiliki. Sudah menjadi rahasia umum jika Hinta jatuh cinta kepada Naruto, meskipun Naruto terkadang menganggapnya hanya rasa sayang kepada saudara. Hinata teradang harus mengubur perasaannya jika ia melihat Naruto bersama salah satu sahabat dekatnya, Sasuke. Ya, hanya saat bersama Sasukelah Hinata merasa takut terhadap sikap Naruto yng terlalu berlebihan kepada sahabatnya. Naruto tidak seperti itu saat ia bersama Shikamaru maupun Sai. Naruto tidak akan bertarung mati-matian melawan Akatsuki demi membawa pulang sahabatnya. Sikap yang di miliki Naruto kepada Sasuke cenderung dominan dan posesif.
Dan entah kenapa Hinata tidak menyukainya..
Pintu kamar salah satu rumah sakit terbuka seiring keluarnya sakura dengan di temani salah satu teman medisnya. Naruto langsung mendekati sahabatnya dengan di liputi kecemasan yang luar biasa.
"Sakura...bagaimana ..Sasuke.!" Naruto dengan suara nyaringnya memenuhi koridor rumah sakit hingga membuat Sakura harus menatap tajam sahabatnya." apa dia baik-baik saja..!" tuntut Naruto.
KAMU SEDANG MEMBACA
till my last breath..forever begin's
Romancedi ujung hidupnya, Sasuke hanya menginginkan agar Naruto bisa hidup dengan melupakannya . tangis..ikatan yang menjerat mereka.dan darah..yang menodai semuanya.