5. Jawaban (Sakumoto, Sakuraiba)

240 11 16
                                    

Pair : Sakumoto, sakuraiba
Genre : angst(?),
Rating : PG

--

15 tahun yang lalu

"Kalau aku membencimu, apa yang akan kau lakukan?" Tanyaku pada Jun saat ia mengatakan perasaannya padaku. Sudah ku duga air wajahnya berubah dari khawatir menjadi terkejut. Tak menyangka aku akan menanyakan hal itu.

"Ma-maksudnya?" Tanya Jun masih tak percaya.

"Ku tanya, apa yang akan kau lakukan kalau ternyata aku malah membencimu?" ulangku lagi.

Aku bisa melihat wajahnya kembali berubah. Dari terkejut menjadi sedih. Alis dan tatapannya tampak turun. Jemaringa memainkan ujung bajunya. Ia menghela napas.

"Aku... aku..." ia tanpak mencari kalimat yang tepat. Kemudian, "Akan ku lakukan apapun agar kau tak terlalu membenciku."

"Hmm?"

"Karena kita sudah debut dalam satu grup. Akan sulit bagiku untuk benar-benar menghindar darimu. Jadi aku akan berusaha agar kau tak terlalu sering melihatku. Supaya kau tak terlalu membenciku."

Jawabannya masuk akal.

"Tentang pertanyaanku tadi..." Jun berkata.

"Aku akan pikirkan jawabannya," lalu aku berjalan pergi meninggalkannya.

--

17 tahun kemudian

Seperti yang fans liat, hubungan kami tak lagi seakrab dulu saat kami masih di jimoshi ataupun tahun-tahun pertama kami debut. Banyak yang bilang jarak diantara kami seolah kami berdua adalah rival. Rival dalam mendapatkan popularitas diantara para fans. Rival dalam perfeksionitas kami masing-masing.

Tapi sejujurnya Jun-lah yang terlebih dahulu melangkah mundur. Jujur saja ku tak tahu penyebabnya. Bahkan pertanyaan Jun mengenai perasaanku padanya pun belum ku jawab sampai sekarang. Karena setiap kali ku berusaha mendekatinya, dia seolah menghindar. Walau begitu kami tetap dekat. Hanya sekedarnya.

Aiba adalah yang kedua mengatakan perasaannya padaku. Aku tidak menjawab iya ataupun tidak. Ia berusaha mendekat padaku lebih dari yang lain. Tanpa terasa kami malah jadi tak bisa terpisahkan.

Pada akhirnya aku malah menjalin hubungan dengan Aiba.

--

"Sho-chan... sebentar lagi Jun ulang tahun. Mau memberi kado apa?" tanya Aiba saat kami berdua sedang duduk berdua minum kopi selepas syuting, menunggu manager kami.

"Hmmm? Kurang tahu. Aku belum memikirkannya," ucapku singkat.

"Coba tanyakan padanya,  Sho-chan. Tahun ini setidaknya dia pasti punya wishlist untuk ultahnya," ucap Aiba kemudiam sambil tersenyum dan menyeruput kopinya.

Kalau diminya begini oleh Aiba... mana mungkin menolak...

--

"Jun-kun?" panggilku saat aku baru memasuki greenroom dan mendapatinya lebih dulu sampai. Seperti biasa ia sudah duduk disalah satu kursi dengan kacamata hitamnya sembari membaca majalah fashion.

"Ya?" Jawabnya singkat. Aiba pernah bilang jangan ganggu Jun dipagi hari. Karena bisa berakibat mengubah mood netralnya ke mood buruk.

"Apa tahun ini ada wishlist untuk kado ulang tahunmu?" tanyaku langsung.

Ia menurunkan kacamata dan majalahnya lalu menatapku dengan serius.

"Tak ada..." jawabnya singkat.

"Atau ada yang kau inginkan untuk kado?" tanyaku lagi.

Ia tampak menatap ke arah cermin rias besar yang berada di seberang tempat duduknya, terdiam.

Arashi Fanfic (Bahasa Indonesia Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang