Dec, 23th 2016
'Hai Axel'
Lelaki itu tersenyum.'Kabar? Baik kan'
Lagi-lagi lelaki itu tersenyum. Mengingat gadis yang didepan nya memiliki gaya khas saat berbicara. Gemas, satu dari jutaan rasa yang dirasakan Axel.'Merindukan ku?'
Kali ini dia diam. Seolah dihantam jutaan rasa yang tak bisa dia gapai. Ngilu. Pilu. Juga rindu.Diamatinya gadis didepannya itu dengan berbagai kata yang tak bisa diucapkannya.
Diam.
Seolah gadis itu bisa tahu arti diam nya.Diam.
Karena kata 'Iya' tak kan cukupDiam.
Itu artinya iya. Sangat."Lebih dari apapun, aku merindukanmu eve. Sangat"
Gadis itu tersenyum. Terus tersenyum.
Ditatapnya manik mata gadis itu nanar. Digapai namun tidak tercapai.
Lenyap. Tatkala didekapnya sebuat surat yang dua tahun terakhir menjadi teman nya. Berharap surat itu bisa menyampaikan rasa hangat saat berada didekapnya. Tentu saja, untuk si pengirim surat yang kini tak bisa digenggamnya. Jauh disana.
"Tunggu aku disurga Eve"
Berharap gumaman itu disampaikan Tuhan._Fin
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Be Mine
Romance○ Drabble Kisah singkat tentang sebuah rindu. Kata simple dengan banyak makna didalamnya. 'Eve. Aku rindu' Rindu.