Sedikit Perhatian

29 6 0
                                    

"Pria menyebalkan" Gumam Mentari.

**
Author POV

"Teng...Teng...Teng" Bunyi itu membuat seluruh siswa merasa senang tiada tara , tanda seluruh kegiatan di sekolah hari ini sudah selesai. Seluruh murid berhamburan keluar kelas , diantara mereka ada yang menuju parkiran , ada yang menuju lapangan untuk melaksanakan Ekstrakulikuler, dan lain sebagainya, tapi tidak dengan mentari, mentari tidak menuju kerumah melainkan menuju sebuah cafe dekat sekolah , di dalam cafe mentari duduk di dekat jendela dan mengarahkan pandangannya keluar jendela. Tanpa disadari ada yang memperhatikan mentari diam diam .

**
Mentari POV

Sepulang sekolah aku tidak langsung pulang, aku menuju sebuah cafe yang berada dekat dengan sekolah, di dalam cafe aku mengambil tempat duduk di pojok cafe, disamping jendela besar, aku masih memikirkan apa yang terjadi padaku saat istirahat tadi. Siapa dia ? Beraninya mengancamku?, Aku sangat kesal padanya. Aku merasa ada yang memperhatikan ku disini, aku spontan mengedarkan pandanganku untuk mencari siapa yang menatapku, dan ya aku melihat pria menyebalkan itu sedang bersama teman temannya, dia memperhatikanku dengan tatapan yang sama sekali tidak bisa aku artikan, saat aku melihatnya, tatapan kita saling bertemu, dia tersenyum, aku langsung mengalihkan pandanganku dengan gugup.

Merasa tidak nyaman dan diperhatikan terus menerus, akupun bangkit dan berniat untuk pulang, saat aku sudah membayar semua pesananku, aku melangkahkan kakiku keluar dari cafe, sore ini sepi, mungkin karena sore ini mendung, aku melirik jam tanganku, ternyata sudah pukul 16.43, sudah sangat sore dan tidak ada angkot, rintik hujan pun sudah mulai turun. Karna gerimis akupun berlari kecil menuju sebuah warung kecil yang berjarak beberapa meter dariku berdiri untuk berteduh.Saat aku baru saja ingin memesan taksi melalui handphoneku, aku melihat ada sebuah motor ninja berhenti tepat dihadapanku, aku hafal betul siapa pemilik motor itu, "Ngapain disini?, ayo gue anter balik, tarlagi hujan, nanti lo kemaleman sampe rumah" ucap pemilik motor itu.
"Eh engga deh makasih udah nawarin, aku nunggu angkot aja" Tolakku secara halus, aku berfikir dia akan pergi setelah mendengar penolakanku, tapi ternyata aku salah, dia memarkirkan motonya dan turun dari sana, dia melepas jaketnya, menyampirkannya di bahuku, dia menarikku untuk ikut pulang dengannya, "Udah sore gini gabakal ada angkot lewat , apalagi mendung gini , kalo lo nunggu angkot lo bisa kemaleman sampe rumah, mending lo sama gue, gue jamin selamet deh sampe rumah" Bujuknya. Aku berfikir sejenak, ada benernya juga ucapannya, "Gausah banyak mikir, cepetan keburu deras hujannya" Timpalnya lagi. Aku tidak bisa menolak ajakannya karena ayah pasti memarahiku jika aku pulang hingga malam. Akhirnya aku naik ke motornya dan motornya melaju saat itu juga.

"Dimana rumah lo" Tanya nya memecah lamunanku, "Di Perumahan Bumi Persada Indah, kamu tau kan?, Saat masuk gapura, belok kiri, di pertigaan pertama lurus aja, sampe ada perempatan belok kanan, lalu rumah kedua itu rumahku" Jelasku padanya. Kurasakan motornya berhenti, yap tepat didepan rumahku. "Makasih ya udah anterin aku, ini jaketnya, kamu mau masuk dulu?" Ucapku basa basi. "Engga deh udah mau maghrib, gue pulang aja, gabaik orang ganteng macem gue pulang malem malem" Ucapnya sambil tertawa.
Aku tersenyum "Yaudah aku masuk dulu ya, hati hati dijalan". Diapun mengangguk dan langsung menghidupkan motornya dan melajukannya.

"Assalamualaikum" Ucapku saat sampai di dalam rumah, "Darimana saja? Ini sudah menjelang malam?" suara bariton itu menyapa ku, ya dia ayahku. Tapi aku tak menggubrisnya, aku langsung menaiki tangga dan masuk kekamar. Saat aku selesai membersihkan tubuhku, aku berbaring di atas kasur sambil mengerjakan buku teka teki Angka yang baru aku beli beberapa hari yang lalu. Konsentrasi ku pecah saat HP ku berdering, menandakan ada telefon masuk, "Nomor tidak dikenal" Gumamku. Panggilan dari nomor itu tak kunjung berhenti menggangguku, dengan kesal akupun mengangkatnya, "Assalamualaikum, Halo ini siapa? Tolong jangan mengganggu ketenangan saya" Ucapku kesal , "Ini gue cahya, lo save no gue ya, gue harap lo senyum kaya tadi, supaya terlihat lebih cantik, gue cuma mau bilang gute nacht" Balas suara di sebrang sana, Ternyata dia lagi "Oiya sorry, iya udahya aku mau istirahat sudah malam" Tanggapku, "Oke, sorry gue ganggu waktu tenang lo" Balasnya menahan tawa, aku langsung mematikan sambungan telefonnya, aku langsung memejamkan mataku, dan terbang ke pulau kapuk.

***
Kritik dan saran baiknya ditunggu selalu 💙
Aku ga akan kasih siapa pemerannya, aku ingin kalian berandai andai saja💜

TBC>>
Jangan Lupa...
Vote & Commentnya guys💃

Salam Ceria
**Zahrina**

Cahya MentariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang