(ONESHOT) 7 Days of Love

2.1K 34 33
                                    

Title : 7 Days of Love (one shoot)

Author : Luphyazfah

Genre : Romance, Sad

Cast : Lee Sunyoung (OC); Lee Sungmin (SuJu); Jessica (SNSD)

Warning : Ide cerita muncul tiba-tiba, mohon maaf apabila ada kesamaan peristiwa di masa yang akan datang -_-

Vote + Coment nya ditunggu yaa~

HAPPY READING ^^/

****************************

06 Februari 2010

Namaku Lee Sunyoung. Aku gadis yang biasa-biasa saja. Dengan tinggi sedang dan perawakan kecil. Kulitku putih bahkan hampir mendekati pucat, sesuai dengan pancaran wajahku yang jarang tersenyum. Aku punya rambut hitam legam layaknya warna mataku. Biasanya selalu kubiarkan terurai saja tanpa ada variasi sedikit pun.

Tapi khusus hari ini, aku mengikatnya separuh.

Ayah Sora meninggal dunia semalam. Kami, teman-temannya pergi ke rumahnya untuk menyampaikan bela sungkawa. Setibanya di sana, Bisa kurasakan suasana duka yang memenuhi tempat ini. Di sudut ruangan, berdiri seorang yeoja yang tengah beruraian air mata. Air mata itu milik Kim Sora.

“Kami turut berduka Sora-ya.” kata salah seorang dari kami.

“Hiks... Aku tidak menyangka dia akan pergi secepat itu. Aku.. aku masih belum siap.” Sora mengadu sambil menangis sesegukan.

Beberapa dari mereka rupanya telah termakan suasana. Mereka menangis untuk orang yang bahkan belum pernah mereka temui itu. Mereka aneh. Kematian kan hal yang wajar bukannya? Kenapa mereka bertingkah layaknya kematian adalah suatu hal yang luar biasa? Semua orang akan mati. Tentu saja. Ayahku pun sudah merasakannya.

Aku tidak begitu tertarik dengan acara tangis-tangisan itu jadi aku langsung ke tempat sembahyang untuk memberikan penghormatanku pada ayah Sora.

Ketika aku bangkit dari sujudku, kudapati Sora berdiri di sampingku. Muka cantiknya lusuh, matanya sembab dan berbayang air di dalam sana. Ia tengah memandang sayu pada foto berbingkai yang dipajang di tempat ini, berdampingan dengan dupa yang dibakar.

“Andai aku tau kalau kematiannya sudah dekat. Aku pasti.. aku pasti akan terus bersamanya di saat-saat terakhirnya...”

“Appa...” Air mata Sora kembali tumpah.

Aku menghela nafas. Kutepuk pelan bahunya sebelum kuputuskan untuk pulang.

*

Sepanjang perjalanan aku terus menengadah ke langit. Sebenarnya pengandaian Sora tadi sedikit mengusikku. Kematian. Itu adalah rahasia Tuhan. Kita tidak tau kapan itu akan datang.

Ada yang sakit parah tapi nyatanya bisa bertahan sampai bertahun-tahun. Mungkin seperti ayahku. Tapi ada juga yang paginya segar bugar, sorenya dijemput ajal. Ayah Sora contohnya.

Kematian itu… aku penasaran juga.

“Kau ingin tau?”

Aku tersentak. Kutengok ke belakang, sumber suara itu berasal. Tapi aneh sekali karna aku tidak menemukan siapa pun.

“Kau ingin tau kapan kematian datang kan?”

Suara itu kembali terdengar, tepat di telinga. Cepat-cepat aku palingkan lagi wajahku. Tapi sepertinya sosok itu lebih cepat lagi menghilangnya. Bagaimana bisa?

“Aku bisa mewujudkannya.”

Kali ini aku mendengakkan kepalaku ke sebuah pohon yang letaknya hanya berjarak dua langkah dari tempatku berdiri. Ada seseorang yang berdiri di cabangnya. Dan aku yakin dialah pemilik suara yang sedari tadi membuat aku kebingungan.

(ONESHOT) 7 Days of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang