Ji so sedang duduk melamun di kursi dekat jendela kamarnya dengan earphone mati di telinganya. Lamunannya buyar ketika hpnya bergetar. Ia membuka pesan itu dengan senyum mengembang di wajahnya, pesan itu berasal dari ibunya . Ji so membalas singkat pesan itu dan langsung menelfonnya.
"Yeoboseyo" (halo, dalam telofon)
"Eomma"(ibu) Ji so memanggil ibunya dengan suara manja.
"Ne, wae?" ( kenapa?) jawab ibu Hi so sambil menahan tawanya.
"Wae? " Ji so terkejut dengan ucapan ibunya itu, ia mendengus lalu melanjutkan kalimatnya,
"Ibu kan bilang kalau akan ke sini untuk menjengukku,apa ibu lupa? "
"Ah... Ayahmu sibuk jadi aku Akan kesana besok dengan ayahmu , mian (maaf) "
"Mwo? "Nadanya meninggi, namun ia sadar kembali dan melanjutkan perkataannya dengan senyuman lebar yang terkesan dibuat-buat, " Oh, tidak apa-apa, lebih baik ibu temani ayah saja sekarang "
"Ne, ja.. " belum selesai ibunya bicara nada telpon sudah terputus.
"Hah, menyebalkan" ucap Ji so sambil menatap layar telponnya kesal.
Ketika ibunya mendengar nada panggilan terputus, senyum di wajahnya sedikit memudar namun ia tau bagaimana sifat anaknya ,jadi ia langsung mengirim sebuah pesan singkat untuk Ji so. Ia merasa bersalah ia tau jika ia sering mengabaikan anaknya seperti ini . Tanpa ia sadari ia sering membuat Ji so terluka .
Alarm di hp Ji so berbunyi, ia langsung bangun dan memJeongmal" zadela kamarnya, ia berdiri di depan jendela dan memejamkan mata, ia membuka matanya dengan senyum aneh di wajahnya."Cih. Apa dia akan benar-benar datang? Kalau hari ini tidak kesini seperti yang ia bilang aku gak mau angkat telpon atau baca pesan darinya."
Ia menutup kembali jendela kamarnya dan bersiap.
Saat ia sedang duduk di meja rias hp di depannya berbunyi, ia langsung mengangkat telfon dari ibunya."Wae eomma" (kenapa bu) ia mengawalinya dengan suara datar.
"Eoh. Aku akan mengunjungimu. Aku dan ayahmu sedang di jalan, kami hampir tiba"
"Jeongmal" (benarkah) jawab Ji so dengan gembira.
"O. Jangan naik aku yang akan turun jadi kalau sudah sampai tunggu saja dan hubungi aku. Ok." Ji so langsung melanjutkan kalimatnya lagi " O. Jangan tanya alasannya ok. ""Aku tau, jadi cepatlah bersiap" ucap ibu Ji so untuk mengakhiri percakapannya dengan putrinya itu.
Ji so memandang dirinya di kaca dan tersenyum lebar.
Ia sudah ada di lantai satu dan menunggu sekitar 10 menit, ia belum juga melihat mobil ayahnya.
"Apa mereka masih di Busan? " tanyanya kesal pada dirinya sendiri.
"Aku sudah lama menunggu disini, berapa lama lagi? " ia terus mengoceh karena di bukan tipe orang yang suka menunggu. Ia melihat seorang laki-laki berjalan keluar dari lift ia merasa tidak asing dengan wajah itu, ia mengamatinya sungguh-sungguh ia baru sadar jika pria itu adalah pria yang membantunya masuk kelas.
Ia membuntuti pria itu keluar gedung ia ingin mengikutinya lebih jauh namun ia melihat seorang wanita paruh baya keluar mobil dan melambaikan tangannya. Ia menghentikan langkahnya dan melambaikan tangannya ,ia hanya bisa melihat punggung pria itu yang kian menjauh."Bagaimana aku bisa lupa itukan baru kemarin" ucapnya seraya memukul kepalanya.
Ia berada di dalam mobil ayahnya. Ia berusaha memulai pembicaraan
"Annyeonghaseyo appa, lama tidak bertemu"
"Ya, bagaimana sekolahmu? "
"Semuanya baik, tidak ada yang perlu di khawatirkan ."jawab Ji so .Mereka tiba di sebuah restaurant mereka membicarakan berbagai hal. Ji so merasa bahagia karna mereka tidak mengingkari janji lagi, namun di balik rasa itu ia merasa sedih ia selalu merasa bahwa ayahnya membencinya.
Mereka keluar restaurant dan pergi jalan-jalan di dekat restaurant, di ujung jalan mobil mereka sudah menunggu."Ayo, kami akan mengantarmu pulang" ayah Ji so mendahalui mereka.
Langkah Ji so dan ibunya terhenti, Ji so tersenyum aneh,ia melepas genggaman tangan ibunya dan berjalan mendekati ayahnya."Apa ayah mau mengantarku pulang sekarang? "
"Ne, waeyo?bukankah aku dan ibumu sudah datang menjengukmu, lalu apa? "
Ji apa tersenyum."Ya. Terimakasih sudah menjengukku kau tidak perlu repot mengantarku pulang aku bisa naik bus"
Ibu Ji so menghampiri mereka
"Ya apa maksudmu? kami akan mengantarmu"
"Tidak bu, aku harus langsung ke kampus"
"Kau bilang masih lama"
"Ah, maaf tadi aku dapat telfon "
"Kalau begitu kami akan mengantarmu kesana"
"Tidak papa aku bisa sendiri jadi pulanglah dan jaga suamimu "
Ji so meninggalkan mereka dengan hati terluka menuju halte.Dah lama gak up date sekarang baru update. Kalok menyimpang sorry ok ^_^¦¦¦*^▁^*
KAMU SEDANG MEMBACA
Can I Love You?
RomanceJi so adalah gadis yang belum pernah merasakan rasanya jatuh Cinta bertemu dengan pria yang dingin. Kang Chul gi adalah seorang pria yang jenius juga tampan dia juga berasal dari golongan kaya banyak gadis yang menyukainya, namun hanya satu orang g...