Epilog

56.4K 6.1K 1K
                                    

Mulmed : Kakak Necha pacar Papa Gio pake bikini. Papa Gio stres. Anaknya demen bikini semua

**TAMAT**

Afterwords

Hai, akhirnya kita sampai juga di penghujung cerita. Seperti biasa, terima kasih untuk teman-teman yang sudah membaca cerita ini. Terima kasih juga karena kalian sudah memberikan vote, komentar, dan bahkan membagikan atau mempromosikan cerita ini kepada teman-teman yang lain. Saya bersemangat dalam menyelesaikan cerita Patah, tidak lain adalah karena dukungan kalian. Dan ngomong-ngomong, Patah adalah cerita kedua saya yang menyentuh angka seratus ribu vote, setelah buku duapuluhdelapanplus. Terima kasih atas kemurahan hatinya. Hehehe.

Kemudian, terima kasih atas lovehate relationship antara kalian dengan Gio, Aya, dan bahkan Renata. Saya nggak pernah menyesal untuk semua komentar pahit yang saya terima atas karakter dan penokohan ketiganya, karena ada banyak komentar menguatkan lainnya, yang membuat saya merasa kalau melahirkan Gio, Aya, dan Renata ke dunia orange bukan sesuatu yang sia-sia. Saya tahu masih banyak yang membenci Gio, dan mungkin membandingkannya dengan Evan. "Evan saja bisa mencintai Kelvin yang bukan anak kandungnya, jadi kenapa Gio menolak Llily?" Justru karena Kelvin bukan darah daging Evan, maka Evan nggak perlu memendam ketakutan, penyesalan, dan rasa sedih seperti Gio. Evan hanya perlu jatuh cinta pada bocah gendut bermata sipit yang adalah anak dari perempuan yang dicintainya, sedangkan Gio harus sekali lagi menerima kenyataan kalau dia punya anak dari luar pernikahan. Cobalah sekali-sekali menghakimi diri sendiri, dan mungkin kalian akan mengerti kenapa awalnya Gio ketakutan untuk menerima Lily. Kalau ingin bicara soal "ya udah, nggak usah free seks makanya. Berani berbuat, berani bertanggungjawab dong!" maka akan saya katakan, "ya udah, baca Jess Note di bagian prolog makanya. Udah dikasih tahu kok ini cerita jenis apa. Berani baca, berani nerima isi cerita dong!" Adil kan? Hehehe.

Ketiga, terima kasih atas apresiasi kalian atas Lilyana Tapi Aja, maksud saya, Lilyana Tiara Edward. Saya nggak akan malu mengakui kalau saya sempat mengalami kecemasan ketika memunculkan tokoh Lily. Selain karena menuliskan tokoh anak-anak memang lebih sulit daripada tokoh dewasa, saya juga masih ingat betapa besarnya cinta yang kalian bagikan untuk Handaru Arsenio Kelvin Brahmanta. Kelvin menerima begitu banyak perhatian, sampai terkadang BBSLovers melupakan Papa Nepan, Naman Dave, Unclo Jo dan Om Ega, dan itu membuat saya ketakutan kalau karakter Lily akan termakan oleh karakter Kelvin. Kabar baiknya, kalaupun nama Kelvin terkadang ikut muncul di kolom komentar, adalah karena teman-teman meminta agar Lily dan Kelvin dijodohkan, bukan karena ingin membandingkan salah satu di antara mereka. Ini sangat melegakan, karena itu artinya saya berhasil menghidupkan karakter Lily. Terima kasih.

Keempat, seperti yang saya beritakan sebelumnya, perkiraan PO adalah bulan September atau bulan Oktober. Karena akan dipublikasikan secara mandiri, maka buku tidak tersedia di toko buku offline. Garis besar cerita akan sama, tapi dengan beberapa perubahan. Untuk yang berminat, nanti akan saya umumkan PO-nya melalui cerita ini, jadi jangan dihapus dulu.

Kelima, maafkan atas kesalahan dalam cerita, typo(s), ataupun komentar yang tidak terbalas. Saya membaca semuanya, tapi tidak punya cukup kuota untu membalas satu per satu. Terima kasih selalu.

Keenam, yawla, panjangan afterwords daripada epilog-nya. Udahlah ya, saya malu juga bikin afterwords panjang-panjang kayak tititnya Om Gio. Wkwkwkwk.

Salam Titit Anakonda, JessJessica.

Patah #2 - Slow UpdateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang