6

40 7 0
                                    

Matahari masih malu-malu untuk muncul tapi Salsa sudah bangun dari tidur cantiknya. Salsa bergegas ke kamar mandi. 20 menit kemudian Salsa keluar dari kamar mandi dan memakai seragamnya, lalu memeriksa tasnya apakah sudah lengkap atau belum. Salsa turun untuk sarapan dan disana sudah ada abangnya.

"Pagi bang" sapa Salsa saat sudah duduk di kursi tepat samping abangnya.

"Pagi juga Ca"balas Deni, abang Salsa.

Salsa mengambil roti dan selai cokelat kesukaannya.

"Bang hari ini Caca bareng sama Sam ya" ucap Salsa sambil menikmati rotinya.

"Iya, abang juga ada kuliah pagi. Jadi nggak bisa anterin"

Salsa hanya mengangguk dan melanjutkan memakan rotinya, tiba-tiba ponsel Salsa berbunyi. Salsa langsung mengecek ponselnya, ternyata ada pesan dari Sam.

From: Upil Badak

By aku otw ya

Salsa hanya melihat, tanpa ada niat membalasnya. Kemudian Salsa meminum susu cokelat dan menghabiskannya.

20 menit kemudian terdengar klakson mobil dari luar, yang pasti itu adalah Sam.

"Bang Caca berangkat ya, Asslamualaikum"

"Waalaikumsalam, Hati-hati Ca" Salsa hanya mengacungkan jempolnya dan segera keluar rumah. Tiba diluar Salsa langsung masuk kedalam mobil Sam.

"Ish kok langsung masuk sih, kan aku pengen bukain dulu pintunya" gerutu Sam sebal, padahal dia hanya ingin terlihat romantis seperti pasangan pada umumnya.

"Alay, kamu nggak pantes buat romantis Sam" Salsa terkekeh melihat wajah cemberut Sam.

Sam hanya mendengus dan melajukan mobilnya ke sekolah mereka.

****

Sam turun dari mobil dan kali ini Sam membuka kan pintu untuk Salsa. Salsa pun turun dari mobil dan langsung tertawa. Sam menaikan alisnya bingung, Sam mengira Salsa kerasukan hantu sekolah. Sebab tidak ada angin atau pun hujan tiba-tiba Salsa tertawa begitu lepas. Sampai siswa-siswi yang melintasi mereka terheran-heran melihat Salsa tertawa seperti itu.

"Sal kamu kenapa?" tanya Sam begitu tawa Salsa mulai mereda.

"Hah?Nggak, aku nggak apa-apa" Salsa tertawa lagi.

"Ini anak gila kali ya" gumam Sam yang jelas terdengar oleh Salsa. Salsa langsung menabok pundak Sam," Aduh sakit by" keluh Sam.

"Lagian aku tuh nggak gila Sam. Tadi tuh lucu aja, pas mau berangkat kamu nggak bisa bukain, sekarang bisa deh taraaaaa hahahaha" Salsa tertawa lagi, padahal itu benar-benar nggak lucu.

Sam tersenyum melihat Salsa tertawa, bagi Sam suara tawa Salsa obat dari segala kesedihan.

"Udah ayo masuk, nanti telat. Udahan dulu ketawanya lanjut nanti aja"

Salsa mengangguk dan langsung berjalan mengikuti Sam, mereka berjalan beriringan. Seperti biasa Sam mengantarkan Salsa ke kelasnya terlebih dahulu.

***

"Udah sampe, belajar yang bener. Jangan ngobrol terus" pesan Sam kepada Salsa.

"Iya bawel"jawab Salsa, Sam mengacak rambut Salsa dan meninggalkan Salsa untuk pergi ke kelasnya.

"Duhaiii enaknya yang dianterin doi" Anya tiba-tiba muncul dihadapan Salsa.

"Ye sirik aja lo jomblo" ucap Salsa langsung masuk ke kelas dan duduk dibangkunya.

"EH GUE NGGAK JOMBLO CUMA BELOM DAPET PACAR AJA" teriak Anya heboh.

Pluuk! "Aduh" Anya mengaduh kesakitan saat tempat pensil kain mendarat di jidatnya.

"SIAPA NIH YANG NGELEMPAR, NGGAK PUNYA MATA APA YA LO. NGGAK LIAT GUE SEGEDE GINI HAH" wajah Anya memerah menahan amarah yang menggejolak di tubuhnya. Kalau dilihat secara kasat mata, di kuping Anya sudah keluar asap yang mengepul bak air yang baru saja mendidih.

"ANYA CONGOR LO MASYAALLAH. HEBOH BANGET LO GILA" teriak Salsa ikutan heboh karena melihat Anya sedang memukuli Bagas teman sekelasnya sambil teriak-teriak.

"LO LEBIH HEBOH NYONYA SALSA" Anya membalas teriakan heboh Salsa. Dan jadilah kelas mereka ribut karena Anya dan Salsa saling sahut-sahutan. Hingga pintu kelas terbuka. Masuklah Pak Joni guru tampan namun sangar ini terkejut saat sebuah kaos kaki mendarat tepat diwajahnya.

Seketika kelas hening, tamatlah riwayat mereka. Guru yang terkenal dengan kesadisan ini pun mengambil kaos kaki diwajahnya dan menarik napas sedalam-dalamnya lalu berucap.

"SIAPA YANG MELEMPAR INI HAH?!MAJU KEDEPAN!SEKARANG!! "ucapnya tak terbantah.

Anya dan Salsa maju kedepan. Memang mereka yang melempar-lempar kaos kaki Bagas yang berakhir di depan wajah Pak Joni.

"Jadi kalian yang melempar?" ucap Pak Joni pelan, namun penuh penekanan. Tatapan tajamnya membuat nyali Salsa dan Anya ciut. Mereka terlalu asik sampai tidak mendengar bel masuk hingga jadilah seperti ini.

"Iyaa pak" jawab Anya dan Salsa serempak, tapi mereka menunduk.

"LARI KELILING LAPANGAN 10 KALI DAN JANGAN MASUK PELAJARAN SAYA MINGGU DEPAN!"

mampus"batin Salsa dan Anya.








HAI. APA KABAR?

AKU BARU UP HAHAHA GAJE BANGET. NGGAK SUKA YA?JADI MALES DAH BUAT NERUSIN WKWK

SEMOGA SUKA YA❤

My Heart In YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang