“Maafkan aku Siwon oppa! Dunia kita berbeda! Mungkin hari ini adalah kencan pertama dan terakhir kita! Aku tak bisa terus-terusan didekatmu.aku adalah seorang wanita berbahaya dan akan mencelakaimu saja,Maafkan aku, aku adalah seorang mafia…” ucap yoona lirih dalam hatinya yang lagi-lagi harus terluka.
Tak terasa cairan hangat dan bening jatuh dari mata indahnya.
Yoona terus berjalan ditrotoar dengan keadaan sedikit mengenaskan.ia berjalan dengan lesu,menahan air mata dan sambil memegangi bahunya yang masih terasa sakit. Langit sore pun kian berubah menjadi langit malam dan semakin membuat yoona terpuruk akan keadaanya.
***
Flashback 5 tahun silam…
Tepat seminggu disaat kejadian ibu dan adik tirinya meninggalkanya dan juga ayahnya. Yoona semakin terpuruk. Ia benar-benar seakan sudah malas hidup. Tak mau bicara,makan,minum dan berpikir. Ia benar-benar merasa hidup seakan mempermainkan dirinya.
Pertama ia harus kehilangan ibu kandungnya yang sangat ia sayangi secara tiba-tiba, lalu kehilangan Teman sekaligus orang yang ia cintai, dan sekarang orang yang baru bisa ia terima didalam kehidupannya juga dengan berani meninggalkannya.
Ayahnya pun sudah tak mampu berbuat apa-apa buat anak semata wayangnya itu. Padahal ia selalu dengan sabar memaksa yoona untuk makan dan minum atau mengajaknya bicara tapi semua tak ada hasilnya. Ayahnya juga merasa lelah. Ia benar-benar sudah tidak punya apapun selain yoona dan Rumahnya yang sebentar lagi akan disita bank karna hutangnya yang menunggak.
Dipagi hari dimusim salju diawal bulan desember. Cuaca dingin menyelimuti rumah yoona yang sepi dan tegang. Ayah yoona berjalan pelan kearah kamar anaknya sudah memakai mantel tebal dan syal dari bahan wol. Tangan kanannya membawa dua papan seluncur yang baru ia bersihkan semalam. Ia tahu anaknya itu suka sekali musim salju, bermain papan selunjur ditengah hujan salju. Dan ia berharap yoona akan senang dan mau hidup dengan semangat lagi.
-Tok..tok..tok-
Ayah yoona mengetuk pintu kamar yoona tiga kali sambil memanggilnya. “Yoona!!Yoona!!boleh Appa masuk?appa punya sesuatu..” ucap ayahnya dengan nada suara diusahakan gembira.
Hening tidak ada suara apapun yang terdengar dari dalam kamar.lama ayahnya menunggu akhirnya sang ayah masuk kekamar yoona yang tidak terkunci. Dan begitu pintu terbuka ayah yoona terkejut bukan main mendapati tubuh anaknya yeng tergeletak lemah diatas lantai yang dingin.
Lekas sang ayah menjatuhkan papan seluncur dan berlari menghampiri tubuh yoona yang sangat pucat dan memeluknya. Tubuh yoona yang tak sadarkan diri begitu dingin. Tak dapat dikendalikan air mata ayah yoona jatuh perlahan dan menjadi deras menemani perasaanya yang kacau.
“Yoona..kau kenapa nak?bertahanlah sayang..bertahan appa mohon!” teriak sang ayah sambil mengguncang-gungcang tubuh yoona lalu menciumi keningnya.
Yoona belum sadar juga akhirnya ayahnya mencari baju hangat yoona dilemari dan memakaikannya lalu melilitkan syal yang tadi ia kenakan keleher yoona dan juga memakaikan sarung tangannya juga ketangan yoona.
Lalu dengan sigap ia mengangkat tubuh yoona dan menggendongnya dipunggungnya. Pala yoona jatuh lemah dibahunya. Dengan gerak cepat sang ayah berlari keluar rumah, berlari ditengah hujan salju yang sangat dingin.
Ia sudah tak peduli dengan apapun ia hanya ingin keselamatan anaknya saja. Karna ia sudah tak punya mobil lagi, maka ia melarikan yoona kepusat kesehatan yang berjarak 1,5km dari rumahnya dengan menggendong yoona.
Usai yoona diperiksa oleh dokter ternyata yoona terserang penyakit dehidrasi karana tidak makan dan minum. Ayahnya tetap tabah menunggu yoona sadar. Ia duduk dikursi disebelah kanan tubuh yoona yang tertidur damai. Tangannya diunfus, hidungnya dipakaikan kabel oksigen. Ayahnya tak kuasa menahan tangisnya lagi melihat kondisi yoona.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sister Of Mirror (Repost)
General FictionBercerita tentang seorang kakak yang berambisi membalas dendam kepada adiknya. Judul : Sister's of Mirror Type : AU fanfiction - The Series Author : Ulanchoi Hyoyoon Genre : Romance,Tragedy...