Awalnya kau menghubungiku sekali dalam seminggu ... semakin sering hingga setiap waktu; di sela sibukmu.
Kemudian ... di detik tertentu saat namamu terbenam dari list chat-ku, aku menyapamu.
"Sedang rindu, ya?" balasmu secepat kilat.
"Bukan. Bukannya aku rindu, aku hanya mulai tak terbiasa tak bertegur sapa denganmu!" kilahku tentu dengan pipi yang memerah; jika kau tahu.
"Terus kenapa baru bales?"
'Kau menunggu balasanku? Sungguh? Maaf. Sekali waktu aku ingin tahu bagaimana harimu tanpa hadirku? Ingin tahu apa kau sama seperti aku yang tak merasa genap tanpamu?' tanyaku tak sekalipun terucap.
Lalu, aku hanya membalas pesanmu itu dengan kata maaf dan emoticon tertawa.
YH, 140917
-Diora
KAMU SEDANG MEMBACA
Menjejak; Di Hatimu
PoetrySebuah sajak tentang buncah yang patah. YH, 110917 Diora _ Ialah kepingan rasa yang terserak. #random