Prolog

66 3 0
                                    

[Bumi]

Kim Myeon Sa, gadis berumur dua puluh lima tahun itu baru saja kehilangan kedua orang tuanya yang meninggal karena kecelakaan. Myeon Sa adalah pewaris tunggal perusahaan milik Kim Sang Hyun-ayahnya. Namun Hyun Tae-adik Sang Hyun-tidak terima jika Myeon Sa menggantikan Sang Hyun di perusahaan. Hyun Tae menyuruh orang untuk membunuh Myeon Sa.

Saat itu Myeon Sa baru saja pulang dari pemakaman kedua orang tuanya di daerah Daegu, tiba-tiba saja dari arah belakang terdengar suara tembakan yang menembaki mobil yang ditumpangi Myeon Sa.

"Ada apa ini ahjussi?" Myeon Sa terkejut dengan apa yang terjadi.

"Saya juga tidak tahu agashi, sepertinya ada yang berusaha menghentikan mobil ini dengan sedikit paksa," sopir pribadi Myeon Sa yang sudah bekerja untuk keluarganya selama sepuluh tahun itu hanya melihat dari kaca spion mobil.

"Apa mungkin mereka orang suruhan samchon?" tebak Myeon Sa.

"Sepertinya begitu agashi!" terdengar suara tembakan lagi.

"Agashi, sepertinya saya harus menghentikan mobil ini. Saat saya melakukan itu, agashi pergilah menyelamatkan diri"

"Tapi ahjussi-"

"Agashi, jebal! Saya tidak berhasil menyelamatkan kedua orang tua agashi, jadi biarkan saya menyelamatkan agashi kali ini," sang sopir hanya bisa melihat Myeon Sa dari kaca mobil.

"Ahjussi, bagaimana ahjussi menyelamatkan diri? Mereka membawa senjata api, terlebih lagi saat mereka mengetahui kalau aku melarikan diri, mereka pasti akan membunuh ahjussi"

"Agashi, percayalah pada saya! Saya akan baik-baik saja! Setelah hutan ini ada sebuah perkampungan, agashi bisa meminta bantuan warga kampung dan bersembunyi beberapa saat disana. Setelah itu, agashi bisa pergi ke villa milik orang tua agashi"

"Ahjussi!"

"Berjanjilah pada saya untuk selamat agashi!"

"Ahjussi!" Myeon Sa tidak sanggup menahan air matanya. Kenapa orang lain begitu menyayanginya sementara pamannya sendiri berusaha untuk membunuhnya? Hidup ini sungguh tidak adil,  batin Myeon Sa.

"Ini ada beberapa uang yang bisa agashi gunakan untuk kebutuhan hidup sebelum sampai di villa itu, dan untuk kebutuhan hidup agashi selanjutnya, Daepyonim sudah menyiapkannya dan menyimpannya di brankas villa. Ada tabungan disana, agashi bisa menggunakan uang ditabungan itu sesuka agashi!" sang sopir menyerahkan beberapa lembar uang pada Myeon Sa.

"Ahjussi!" dengan berat hati Myeon Sa menerima uang itu. Tidak lama kemudian sang sopir menginjak rem dan memutar kemudi hingga mobil berubah arah seratus enam puluh derajat.

"Pergilah agashi!" sang sopir menatap Myeon Sa.

"Berjanjilah untuk tetap hidup ahjussi, dan segera temui aku di villa!" air mata Myeon Sa sudah tak terbendung lagi.

"Ye, agashi!" sang sopir tersenyum melihat Myeon Sa, anak majikannya yang sudah dianggapnya seperti anak kandungnya sendiri.

"Ahjussi!" berat bagi Myeon Sa untuk meninggalkan sang sopir. Terdengar suara tembakan lagi dan kali ini mengenai kaca samping mobil dan hampir mengenai wajah Myeon Sa.

"Cepat pergi agashi!"

"Jaga diri ahjussi dengan baik!" Myeon Sa membuka pintu samping dan langsung menjatuhkan dirinya ke jurang yang dalamnya mencapai dua puluh meter.

Myeon Sa menahan sakit disekujur tubuhnya yang harus berbenturan dengan tanah ataupun ranting pohon, dan akhirnya tubuh mungil itu mendarat tepat di atas danau yang membeku. Myeon Sa berdiri dengan susah payah, dia menatap ke atas, tempat dimana dia menjatuhkan dirinya tadi.

"Ahjussi!" lirihnya. Myeon Sa merasa keadaan disekitarnya menjadi gelap. 'Mungkinkah?'  Sesaat Myeon Sa merasakan hawa aneh disekitarnya. 'Oh Tuhan, lindungilah aku dan ahjussi!'  doanya dalam hati. Myeon Sa melangkahkan kakinya menjauhi tempat itu, dan langit semakin gelap. Myeon Sa meraih ponsel di saku mantelnya, melihat jam yang tertera disana. Tidak mungkin jam berlalu begitu cepat dalam hitungan detik kan?

Dan benar, jam masih menunjukkan pukul sebelas siang tapi kenapa langit berubah sangat gelap? Myeon Sa mempercepat langkah kakinya, dia harus segera sampai di perkampungan sebelum dia tidak bisa melihat apa-apa lagi. Tiba-tiba saja angin berhembus sangat kencang, membuat daun-daun kering disekitar Myeon Sa beterbangan. Myeon Sa tidak bisa melihat, bahkan tubuhnya yang mungil hampir terbawa angin kalau saja dia tidak cepat-cepat meraih pohon disampingnya untuk berlindung dari terpaan angin kencang itu. Myeon Sa memeluk erat pohon itu dan memejamkan matanya.

"Eomma! Eomma, tolong aku! Lindungi aku Tuhan!"

BRUKK

Tubuh Myeon Sa terjatuh karena tertimpa sesuatu.

❄❄❄

Kosa kata:
1. Ahjussi: paman (tidak ada hubungan keluarga)
2. Agashi: nona
3. Samchon: paman (ada hubungan keluarga)
4. Jebal: kumohon
5. Daepyonim: CEO/presdir
6. Ye: ya, iya (formal)
7. Eomma: ibu

EXO, From Exo PlanetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang