"Kenapa kau hanya diam? Ayo, pergi!"
Sesosok anak kecil berambut pirang panjang menarik-narikku. Tapi aku sama sekali tidak bergerak dan tidak mengerti apa yang terjadi. Aku melihat sekelilingku banyak asap dan kobaran api yang mengelilingi kami.
"Nia-san, ayo cepat pergi!" anak kecil itu terus menarikku.
Aku terdiam seperti patung hingga sebuah akhirnya semua jadi gelap. Anak kecil itu menghilang dari hadapanku.
Kriiing... Kriiing... Kriiing...
Jam wekerku berbunyi. Aku terkejut dan terbangun seketika.
"Sudah pagi, ya?" kataku sambil mematika jam wekerku.
Aku melihat jam wekerku yang sudah menunjukan pukul 06.15 pagi. Wah, aku terlambat bangun. Padahal hari inikan adalah hari pertamaku di sekolah yang baru. Aku langsung beranjak dari tempat tidurku menuju kamar mandi.
Oh, ya. Aku lupa memperkenalkan diri. Namaku Calystania Asta, cuma gadis biasa yang pendiam dan suka membaca buku. Umur masih 14 dan seminggu lagi aku ulang tahun yang ke-15.
Hari ini adalah hari pertamaku masuk ke sekolah baru bernama Alzetha high school, sekolah terfavorit di kota. Sebenarnya aku sudah 7 kali pindah sekolah dalam 1 semester ini. Bukan karna aku anak yang nakal dan sering bikin kerusuhan, melainkan pembullyan yang aku terima setiap berada di sekolah. Entah apa salahku sampai-sampai mereka membullyku. Meski begitu aku tetap semangat untuk bersekolah.
Setelah mandi dan langsung mengambil tasku lalu ke luar dari kamar. Di meja makan, aku tidak melihat kedua orang tuaku di sana dan hanya pembantu keluargaku, Greta yang sedang menyiapkan makanan. Apa ayah dan ibu pergi berkerja lebih awal lagi? Sudah 3 bulan ini ayah dan ibu berkerja lebih awal dan pulang larut malam.
"Greta, dimana Ayah dan ibu?" tanyaku sambil duduk di kursi.
"Tuan dan nyonya sudah berankat sejak pukul 5 pagi, nona." jawabnya sambil membawakan sepiring roti selai coklat padaku.
"Terima kasih, Greta." ucapku
"Sama-sama, nona. Oh, ya tuan tadi berpesan agar nona les biola hari ini. Mrs. Yuki akan datang jam 3 sore nanti." kata Greta.
"Apa aku tidak boleh bolos sehari saja? Karna hari pertama sekolahku mungkin akan banyak tugas?"
"Tidak boleh, nona. Jika nona bolos maka nanti tuan akan marah pada nona."
Aku menunjukan ekspersi cemberut lalu mulai memakan roti selai coklat tadi. Sungguh tak adil bagiku, mungkin hari ini akan mrlelahkan.
***
Aku turun dari mobil dan melihat sebuah gedung besar dan luas di hadapanku. Ya, aku sekarang sudah berada di sekolah baruku, Alzetha high school.
"Aku akan menjemput nona jam 12 nanti." kata supir pribadiku, mr. Van. Aku menggangguk lalu mr. Van menjalankan mobilnya kembali.
Aku berjalan masuk ke dalam gedung. Di dalam gedung, aku melihat banyak siswa siswi yang berlalu-lalang di sana. Ada yang sedang membaca buku sambil berjalan, ada yang sedang asik mengobrol dan masih banyak lagi.
Di kelas
"Hai, namaku Calystania Asta. Kalian bisa panggil aku Calysta atau Asta. Senang bertamu dengan kalian." aku memperkenalkan diri di depan kelas. Tapi tidak seorangpun yang mendengarku. Ya kecuali miss Ruby, guru di kelas baruku ini.
"Oke, Calystania kau boleh di bangku di sebelah Azura." miss Ruby menujuk bangku kosong di samping seorang gadis berambut pirang yang sedang membaca bukunya.
Aku berjalan menuju bangku itu dan duduk. Aku mengeluarkan buku dan alat tulisku dari tas.
"Hai, aku Calystania." aku mencoba berkenalan dengan teman sebangkuku.
"Aku sedah tau. Kau 'kan tadi sudah memperkenalkan dirimu." katanya datar. "Diamlah pelajaran pertama sudah mau dimulai!" lanjutnya sambil menutup buku yang di bacanya.
Apa yang salah? Aku hanya ingin berkenalan. Tapi kenapa semua tidak peduli? Tenanglah Calystania pasti kau akan punya teman di sini.
*****
Teng... Teng... Teng...
Bel pulang berbunyi. Aku segera memasukan peralatan belajarku dan keluar dari kelas yang seperti kuburan itu. Kenapa aku bilang kuburan? Jujur saja semua murid di sana sangat pendiam dan dingin seperti es. Dari awal pelajaran sampai sekarang, mereka hanya diam tidak bersuara bahkan saat di kantinpun sama, semua diam tidak ada yang bersuara bagai kantin itu seperti perpustakaan.
Aku keluar dari sekolah. Mr. Van sudah menunggu di depan sekolah. Aku masuk ke dalam mobil.
"Bagaimana hari pertamamu di sekolah, nona?" tanya mr. Van sambil menjalankan mobil.
"Hah, semua anak di kelas sangat irit bicara. Kelas dan kantin bagai kuburan bagiku."
"Apa nona sudah punya teman di kelas?"
"Bagaumana aku mau punya teman? Satu kelas saja tidak ada yang bicara padaku."
"Suatu saat nanti pasti nona akan punya teman di sana."
"Semoga saja" aku mengambil buku bacaanku dari tas dan membacanya. Sepanjang perjalanan aku hanya membaca buku itu.
Sesampainya di rumah, aku langsung masuk ke dalam kamarku dan menaruh tasku di meja belajar lalu aku menjatuhkan diri ke tempat tidur.
"Hari ini melelahkan. Aku harap ada ke ajaiban, dimana aku bisa punya teman dan aku tidak sendirian." kataku berkhalayal.
Tiba-tiba sebuah buku muncul di sampingku. Aku terkejut akan kehadiran buku itu.
"Eh, buku siapa ini? Inikan bukan bukuku?" tanyaku sambil memgambil buku itu dan membukanya. Ternyata...
*****
Hallo semuanya (reanders) panggil aja aku Alitha, author baru di wattpad. Cerita the world in dream ini adalah cerita pertamaku. Jadi maklum kalo chapter ini agak pendek tapi nanti aku usahai di chapter selanjutnya panjang.
Jika ada kritik, saran, dan pertanyaan silahkan tulis di kolom komentar.
Jangan lupa vote dan komentnya ya :-)
See you!
~Nathania Alitha~
25-11-2017
11. 16 a.m
KAMU SEDANG MEMBACA
The world in dream
FantasyAku tidak menyangka akan berada di dunia itu. Dunia dimana aku bisa punya teman bahkan bisa bertemu anggota keluargaku yang aku belum pernah bertemu. Berani bertindak dan tidak malu bercengkraman dengan orang lain. Dunia itu memiliki banyak ke ajaib...