Chapter 3

22 8 0
                                        

"Namaku..."

"Namanya Calysta." potong Sirius.

"Senang bertemu denganmu Calysta. Namaku Aslystania Azurasa. Kau bisa memanggilku Aslysta, putri dari kerajaan Dream." kata gadis itu memperkenalkan diri.

"Senang bertemu juga denganmu Aslysta." kataku tersenyum.

"Oke, sekarang kita bawa dia ke kepala sekolah sebelum kelas kekuatan di mulai." kata Aslysta datar sambil berjalan membelakangi kami.

Sesampainya di ruang kepala sekolah, Aku merasa takut untuk masuk ke ruangan itu.

"Ayolah, masuk saja ke dalam!" Ratena mendorongku hingga ke dalam bahkan hingga ke depan kepala sekolah.

"Bisakah kalian ketuk pintu dulu sebelum masuk?" tanya kepala sekolah itu.

"Maaf, mister." kata Ratena sambil tersenyum seperti anak kecil.

Kepala sekolah itu hanya mengelengkan kepalanya melihat Ratena lalu melihatku. "Pasti kau Calysta, kan? Selamat datang di Dream Academy. Ini kartu pelajarmu." kepala sekolah itu memberikan sebuah kartu padaku. Aku mengambil kartu itu dan melihat kartu itu.

Nama : Calysta
Tanggal lahir : 1 desember
Keturunan : -
Ras : peri dan angel
Kekuatan : es dan salju
Kelompok : Time Dream
No. Kamar : 878

Dari mana kepala sekolah itu tau tanggal lahirku? Padahalkan aku baru bertemu dengannya? Dan dari mana dia tau jika aku ras peri dan angel serta kekuatanku es dan selju? Seakan kepala sekolah itu tau semuanya tentangku. Tunggu dulu, kenapa nama panjangku tidak tercantum di sini?

"Waw, kamarmu berdekatan denganku. Kamarku nomer 877." kata Ratena sambil melihat kartuku.

"Kelas pertamamu adalah kelas kekuatan. Kelompokmu bersama Ratena, Akita, Aslysta dan Sirius.  Lokermu nomer 342 dan disana sudah ada buku-buku, seragam dan semua peralatan belajarmu." jelas kepala sekolah itu.

"Terima kasih, mister." ucapku.

"Panggil aku mr. Royan."

"Baik, mr. Royan."

Aku dan Ratena keluar dari ruangan itu menuju ke tempat loker. Di tempat loker, terlihat banyak sekali loker hingga ada deretan loker di tingkat 2 dan 3. Mungkin terdapat ratusan bakan ribuan loker di sana. Tapi, bagaimana aku menemukan lokerku di sini?

"....339, 340, 341, 342. Nah, ini lokermu." kata Ratena berhenti di loker nomer 342.

"Bagaimana cara membukanya?" tanyaku bingung membukanya.

"Pakai kartu pelajarmu." jawab Ratena.

Aku meletakan kartu pelajarku memasukan ke lubang dekat gagang pembuka loker dan seketika loker terbuka.

"Cepat pakai seragammu!" kata Ratena. Aku mengangguk lalu mengambil seragam berwarna biru seperti seragam Ratena.

Setelah aku memakai seragamku, aku dan Ratena berlari menuju lapangan yang sangat luas. Di sana sudah terlihat banyak murid yang berkumpul termasuk Aslysta, Akita dan Sirius.

"Maaf, kami terlambat. Apa mr. James sudah datang?" tanya Ratena.

"Belum." jawab Aslysta datar.

Tiba-tiba seorang pria muncul entah dari mana. Ia berdiri di tengah-tengah kerumunan para murid hingga para murid terkejut termasuk aku. Ia memakai pakaian olahraga lengkap dengan sepatu olahraganya. Ia membawa peluit serta sebuah buku seperti buku agenda.

"Itu mr. Jemas?" bisikku pada Ratena.

"Bukan, itu mr. Rick, guru menilai." jawab Ratena.

"Hari inikan seharusnya tidak ada penilaian, kan?!" tanya Aslysta dengan nada sedikit emosi.

The world in dreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang