Hanya dia lelaki yang terbaik
Lelaki yang selalu menjagaku
"Bruk...". Tabrakan yang tidak disengaja membuat bakso yang dipegang oleh Kay terjatuh tepat didepan wajah ku.
"Haha.. Panas? Belum mandi juga kir, sekalian mandi kuah bakso." sambil tertawa dia menyambut tangan ku.
"OMG,Cupu...."teriakan Kay yang marah karena bakso yang tidak sengaja masuk dimulut ku dan mie yang bergantungan di rambutku.
"Sory, Kay."sambil aku tertunduk menahan rasa panas kuah bakso.perlahan lahan banyak anak yang melihat kami dan tertawa kecil.
"Grr, awas lo"ancam Kay dan berlari pergi.
Aku kemudian ke kamar kecil membersih kan badan yang penuh dengan kuah bakso. Setelah aku pikir semua bersih, pintu kamar kecil yang aku pakai seperti terkunci dari luar.
"Hey, Tolong!!!"teriakku. Tidak ada yang menjawab teriakanku, aku hanya mendengar segerombolan suara dengan tertawa kecil. Aku kembali berteriak, sekarang tidak ada suara yang terdengar, mungkin semua sudah masuk ke kelas. Aku pun hanya duduk dan berpikir.
Siapa yang mengunci ku?
Siapa yang dari balik pintu tertawa?Tiba tiba ada seekor binatang yang terbang. KECOA
Mahkluk yang paling menjijikkan didunia.
Haark........."Kirana???"terdengar teriakkan Rafrel dari luar.
"Raf, tolongin!!"balas ku sambil mengedor pintu.
"Tunggu kir"ujar Rafrel
Pintu terbuka seketika aku terjatuh tepat di dada Rafrel.
Rafrel dan aku berjalan keluar dari kamar kecil."Haha.. Andai saja aku bisa merekam muka mu yang konyol itu"Dengan tertawa terbahak bahak Rafrel hanya bisa berkata dengan nada mengejek. Jelas kepalan tangan ku mendarat di pipi sebelah kanannya.
"au ah.."dengan teringat jadwal pelajaran Matematika, aku berlari ke kelas meninggalkan Rafrel yang masih terbahak tidak jelas.
Dada yang sedikit terguncang karena berlari cepat.
"Maaf Pak saya terlambat masuk""Masuk dan duduk"dengan nada tegas Pak Zam memerjntah ku.
"Uuhhh"suara sorakan yang hampir memenuhi kelas
Aku duduk dan merunduk.
Pulang Sekolah
Aku dan Rafrel menunggu di halte bus.
"Nyed, entar sore kerumah yah, Reina ulang tahun."Kata Rafrel sambil memegang bahuku"Sip"kata ku sambil mengajukan jempol
Sebenarnya pulang sekolah, aku ingin mencari tau siapa yang sebenarnya mengunciku ? Entah lah tapi masih mikir siapa dia?
Sebelumnya aku tidak punya masalah, sebelum kejadian bakso itu.Mungkinkah Kay ?