Undangan

33 1 0
                                    

Kamu semu.
Kamu ilusi.
Kamu tidak nyata.

Kamu ada, tapi tidak pernah bisa saya gapai.
Kamu tahu, tapi kamu pura-pura lugu dengan apa yang saya rasa.
Kamu... terselip kamu di beribu harapan saya.

Kamu tau? Menyangkal bahwa saya tidak bisa tanpa kamu itu sulit. Memang benar, tanpa kamu saya masih bisa bernafas karena kamu bukan oksigen.

Tapi saya 'mati'.

Hati saya mati.
'Bunga' yang dulu pernah berkembang mati.
Semangat saya mati.

Beritahu saya apa yang harus saya lakukan agar 'mereka' dapat hidup kembali.

Banyak yang bilang bahwa obatnya itu adalah kamu. Tapi saya tidak ingin kamu. Hati saya terlalu ringkih bila harus berurusan dengan kamu (lagi).

Tolong. Jika ingin pergi, pergilah.
Jadi, jika aku 'sakit', maka 'sakit'-lah aku.
Tak usah perdulikan.
Bila nanti kamu menerima surat undanganku, maka artinya, 'sembuh'-lah aku.

---

FADEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang