p r o l o g

60.9K 2.8K 86
                                    

Suara musik dari sebuah band terkenal terdengar menghentak di dalam kamar dengan dominasi warna merah jambu dan biru navy tersebut. Dan seorang gadis remaja tengah duduk di kursi belajar dengan rambut terikat acak. Walau begitu, ia sama sekali tidak terganggu dengan kencangnya musik. Kepalanya sibuk menanyakan beberapa hal yang tidak dapat terjawab dengan mudah.

Memang, apa salahnya menjadi jahil?

Gadis itu menundukkan kepala sembari mengusap wajah. Merasa kesal akan sekolah dan kedua orangtuanya. Jika saja ia boleh memilih, ia tidak akan menjadi jahil seperti sekarang. Namun sangat sulit baginya menghilangkan karunia yang satu itu.

Judith, dengan helaan napas panjang memilih berdiri. Tangannya segera memperbaiki ikatan rambut. Lalu berjalan ke kamar mandi dengan mulut mengikuti lirik lagu. Bungsu dari tiga bersaudara tersebut merasa panas walaupun kamarnya sudah bersuhu rendah.

Setelah di kamar mandi, Judith dengan cepat mendaratkan tubuhnya di atas closet. Sibuk merutuk sebal.

Rasanya, Judith ingin sekali bercerita. Namun fakta bahwa kedua saudaranya tidak lagi berada di Indonesia membuat Judith kesepian. Sebenarnya Judith dapat bercerita pada mama dan papanya. Namun sekarang, kedua orangtuanya lah akar dari rasa kesal Judith.

"Beneran, gue nggak mau masuk Cakrawala!" Judith akhirnya merengek kuat sembari menghentakkan kaki. Ia kesal. Terlampau kesal.

s w e e b y

Halo!!!
Selamat datang di cerita Judith dan teman-temannya. So, ini cerita ke empat dari bukuku yang Between Us. Buat yang belum baca, bisa cek worksku sekarang.

Ehehehe semoga bisa berteman baik sama cerita ini yaaaa. Ayo dong komen apa aja. Kali kali bisa nebak ini cerita bakalan kemana??????😝😝😝💜

Sweet Banana Cold Pudding [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang