NP : The Chainsmokers - Something Just Like This
.
.
Seorang siswi tengah berlari menuju gerbang. Nina hampir saja telat, dan ini ulah pacarnya, Galaxi. Cowo itu bilang, pokoknya dia akan menjemput Nina, dan tidak membolehkan Nina naik angkot atau yang lainnya. Dengan alasan, itu berbahaya untuk seorang perempuan, apalagi perempuan itu disayangi oleh Galaxi.
"hhh-awas aja si sinting itu!" Nina terus saja bersumpah-serapah, meskipun gadis berumur 17tahun itu sudah berada di dalam lingkungan sekolah dan melangkah menuju kelas.
Maniknya membesar melihat cowo berperawakan tinggi, yang bahkan dari bayangannya saja Nina tahu itu siapa. Nina menggemeletukan giginya, melihat cengiran terpampang jelas di wajah tampannya.
"Heeeehhh Galaxiii!" kakinya langsung bergerak penuh semangat untuk mengejar si pelaku yang membuatnya pagi-pagi begini harus bersusah-susah lari.
"Eh-eh, Anin, Anin bentar dong, aku jelasin dulu!" cowo itu tidak terlihat terengah-engah, berbanding terbalik dengan Nina. Kasian dengan pacarnya yang sudah lelah, Galaxi menghentikan larinya, dan menahan tubuh Nina yang menubruk badan tegapnya.
"APA?!" Galaxi meringis. Ia menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"PRIIIIITTTT!!!" sebuah suara berisik menginterupsi, oh mereka berdua sudah bisa menebak suara peluit siapa itu. Pak Ade, guru olahraga sekaligus guru kedisiplinan. Wah, bisa berabe. Pasangan kekasih itu bermain mata, lalu mengangguk kompak.
"TIGA!" itu aba-aba dari si cowo yang langsung berlari menarik tangan Nina sembari tertawa kencang. Sedangkan Nina di belakangnya terlihat pasrah, dan merasa langsung menyesal telah menerima pernyataan cinta yang aneh dari Galaxi setengah tahun yang lalu.
####
"Nin, Anin." kali ini, kelas sedang sepi karna ini jam istirahat. Nina sedikit menyesal tidak ikut dengan Ratu dan Salma untuk pergi ke kantin, tentu saja kalau dia tahu si cowo aneh yang duduk di belakang mejanya masih ada di kelas.
Ah ya, ini ruang kelas XI IPS 1. Dan baru beberapa hari mereka satu kelas, karna penjurusannya di bagi saat mereka tingkat dua. Dan lagi, baru kali ini Nina satu kelas dengan Galaxi, yang memang aneh. Semua orang tahu si curut itu. Dia pintar sih, rajin juga. Tapi, adatnya memang ngaco, semua cewe ia gombalin dengan ngaco juga. Nina jadi bingung gimana harus deskripsiin sikap dan sifat cowo tengil itu.
Okey, balik ke Galaxi yang memanggil Nina dengan nama awalnya.
Gadis itu menoleh, menurunkan novel yang sedang dibacanya.
"Kamu gak jajan?" basa-basi banget, pikirnya. Nina hanya menggeleng. Nina tahu si sinting Galaxy yang memang cerdas, namun tidak waras. Dia tidak pernah mau berurusan dengan orang yang tidak penting. Terus ini lagi apaan pake aku-kamu segala. Nina mendengus.
"Kalau mau kasih makan, ya sini aja." ucap Nina sedikit ketus, Galaxi mengeluarkan cengiran, membuat Nina mengerutkan kening, emang gila nih cowo.
"Ini." Galaxi mengeluarkan sebuah tepak makan dari kolong mejanya, lalu menyerahkannya pada Nina. Menganga, Nina bingung harus berkata apa. "Kenapa? Tadi katanya minta. Ayo ini, buka sekarang."
Lagi-lagi Nina mendengus, namun tetap mengambil tepak makan abu-abu itu dan membukanya. Mulutnya kembali menganga. Disana ada tulisan, "ANIN, JADI PACAR GALAXI YU?".
"Apaan nih." ucapnya tambah ketus.
"CIEEEEE!" tamat sudah, Nina mendengar teriakan tepat disebelah telinganya, yang ia hafal betul itu suara teman satu SMPnya –Salma. Suara cempreng sekali, dan dapat dipastikan satu sekolahan bakal tahu soal ini.
"ASSIIIKKK PEJEEE!" tambahan, teman barunya dikelas satu, yang padahal cukup judes dan pendiem, kali ini sangat berisik.
Dan benar saja, besoknya Nina sudah jadi pusat perhatian, apalagi saat ia datang bersama Galaxi. Tunggu-tunggu, ini paksaan dari cowo itu. Nina risih sekali, si tampan Galaxi yang banyak disukai adik kelas itu selalu mengganggunya. Selamat tinggal hidup damainya sampai satu semester usai.
####
Kembali ke setengah tahun kemudian, bel istirahat berbunyi. Bu Sinta merapihkan bukunya dan keluar meninggalkan kelas. Nina langsung saja menahan tangan pacarnya yang sudah akan meninggalkan bangkunya.
"HEH!" ucapnya dengan sebal, mulutnya sudah maju beberapa milisenti. Mata sipitnya membulat membuat Galaxi menahan tawanya. "Jahat banget siihh!!!" dia berdiri dan mencubit sekujur tubuh Galaxi, dan si empu hanya mengaduh dengan sedikit tawa.
"Lupa Anin. Aduh-ay-udah dong, ah." sekali lagi, Nina meninju pelan lengan yang dibalut seragam. Mendengus pelan, lalu berjalan keluar kelas sendirian, karna Ratu dan Salma sudah pergi terlebih dulu. Tentu saja, disusul oleh Galaxi.
"Anin..." dari belakang, Galaxi menyodorkan sebotol yogurt rasa strawberry kesukaan Nina. Dia meringis, emang bisa aja nih curut satu. Nina merampas botol itu dan pergi meniggalkan Galaxi dengan senyum tipis.
-TBC-
Hehe gimana? Belum ada konflik, enakin dulu aja. Vomment juga yaap, Arigato gozaimas!
KAMU SEDANG MEMBACA
Galaxy untuk Nina.
Teen FictionKata GD, "Love is blind, oh baby you so blind." Nina menyetujuinya. Kenapa juga ia bisa suka, dan terima Galaxy pas 1 september tahun 2014? Atau Galaxy pakai pelet? . . . Halo, jadi cerita ini tulisan pertama aku, aku biasa nulis shortstory sih, jad...