meet

340 60 15
                                    

.
.
.
Taeyong pov.

Aku membawa makananku dan duduk menempatkan diriku ditempat favorit yaitu pojokan kantin. Biasanya aku bersama dengan yuta dan johnny namun kali ini mereka ada kegiatan osis. Dulu aku termasuk anggota osis yang aktif dan sempat menjabat sebagai ketua osis namun pada saat tahun kedua aku mulai memutuskan mengundurkan diri dari osis. Alasannya mengapa? Aku hanya tidak ingin berpura-pura menjadi orang yang ramah hanya karna jabatan. Aku sebenarnya tidak terlalu suka bersosialisasi, aku ini anti sosial. Itu semua sudah cukup mewakili alasanku mengundurkan diri dari osis.

Aku mengedarkan pandanganku menatap sekeliling. Tunggu, tunggu... Aku melihat seorang pria mungil sedang duduk dipojokan kantin sebelah kanan. Aku memperhatikan pria itu dari tempat duduk dipojokan kantin sebelah kiri. Jarak kami lumayan jauh.
Aku memperhatikan pria itu hanya menunduk saja, dan beberapa saat aku baru tersadar seragam kami berbeda. Dia bukan murid disekolahku. Lalu untuk apa dia berada disekolahku?

Aku mengabaikan makananku hanya untuk memperhatikan pria itu, dan kulihat dia bangkit dari duduknya dan berjalan perlahan. Apakah murid disini tidak menyadari ada murid dari sekolah lain datang kesekolah ini? Biasanya mereka akan langsung heboh jika ada sesuatu yang terjadi disekolah ini.

Hey hey awas kau akan menabrak orang! Aku menegakkan tubuhku ingin meneriakinya.

Tapi aku langsung mendudukkan tubuhku kembali karna melihat pria itu menembus tubuh wanita yang akan ia tabrak.

Dan saat itu aku baru menyadari mengapa murid disini tidak heboh dengan kedatangannya.

Karna dia bukan manusia. Dia itu hantu yang tak sembarangan orang bisa melihatnya.

Taeyong pov end-

. . . .
. . . .

"Kau akan langsung pulang?" Yuta bertanya hal yang akan selalu taeyong jawab dengan sama.

"Hm" Hanya sebuah deheman yang yuta dapatkan dari taeyong.

"Ayolah taeyong, kau butuh hiburan. Mari kita lupakan belajar sejenak saja." Johnny berusaha untuk membujuk taeyong.

"Tidak. Ini sudah malam, aku harus pulang." Taeyong memakai tasnya setelah memasukkan buku terakhir kedalam tasnya.

"Kau kan tinggal sendiri, tidak akan ada yang bisa melarangmu."

"Great..." Yuta menjentikkan jari nya menyetujui ucapan johnny.

"Aku harus belajar." Taeyong tersenyum dengan malas kepada yuta dan johnny.

"Aku pulang." Taeyong menepuk pundak yuta dan johnny.

"Hhhh... Anak itu susah sekali diajaknya" Johnny menghela nafas dan mengambil tasnya dengan kasar.

"Ayo pulang" Johnny menyenggol pundak yuta.

. . . .
. . . .

Taeyong menyibukkan diri mengetik tugas dilaptop miliknya.
"Hhhh..." Taeyong menghela nafas menyandarkan tubuhnya dikursi. Kepalanya ia gerakan kekanan kekiri agar lebih rileks.
Taeyong mengambil tasnya yang berada dilantai. Taeyong mencari buku catatan miliknya namun sudah berkali-kali taeyong memeriksa satu persatu tapi nyatanya buku yang ia cari tidak ada. Kalau begini bagaimana taeyong bisa mengerjakan tugasnya jika buku catatannya saja tidak ada.

Taeyong mengetuk-ngetuk meja dengan jari telunjuknya mencoba mengingat kembali dimana ia meletakkan bukunya.

Taeyong langsung bangkit dari duduknya.
"Oh sial..." Gerutu taeyong sambil bergegas keluar rumah dengan pakaian seadanya.

Love With Ghost [TaeTen] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang