.
Taeyong berjalan santai dengan semilir angin pagi yang menerpa rambut rapih milik taeyong. Taeyong merungkutkan badannya dan mengeratkan mantel yang ia pakai. Semalam turun hujan hingga membuat pagi ini bertambah menjadi lebih dingin.
Jarak rumahnya dari sekolah tidak terlalu jauh membuat taeyong lebih memilih berjalan, lagipula taeyong harus mengirit uang untuk keperluannya sehari-hari.Sekolah masih sepi, taeyong tidak langsung masuk kedalam kelas melainkan keperpustakaan untuk sekedar membaca.
Taeyong menundukkan kepalanya menyapa penjaga perpustakaan yang kebetulan datang tepat bersamaan dengan dirinya."Kau datang pagi sekali taeyong" Penjaga wanita itu sudah sangat mengenal taeyong karna taeyong sering berkunjung keperpustakaan.
"Aku hanya bosan dirumah" Penjaga wanita itu menggeleng pelan melihat taeyong yang jalan mendahului dirinya. Penjaga wanita itu sudah maklum dengan sifat dingin taeyong.
. . . .
Taeyong memilih buku yang akan ia baca dijejeran rak.
'The ghost'
Taeyong membacanya dengan pelan. Ada rasa penasaran yang merasukinya untuk membaca buku itu."Tidak" Taeyong menggelengkan kepalanya lalu menaruh kembali buku itu pada tempat semula.
"Astaga!" Taeyong terjengkit kaget ketika membalikkan tubuhnya menemukan ten yang berdiri tepat dihadapannya dan jangan lupa wajah ten terlalu dekat dengan wajah taeyong.
"Annyeong taeyong~" Ten menyapa taeyong dengan tangan kanan yang terangkat.
"Oh astaga kau mengagetkanku" Taeyong membuang nafas dengan kasar.
"Kenapa kau selalu muncul dihadapanku" Gerutu taeyong.
"Karna hanya kau yang bisa menolongku."
"Menolongmu lagi? Yang kemarin malam tidak cukup?"
"Kau tidak sepenuhnya menolongku."
Taeyong memutarkan kedua bola matanya.
"Hantu tidak tau diri""Aku bisa mendengarmu" Ten memberikan tatapan tajam.
"Taeyong?"
"Apa?"
"Tolong bantu aku~" Pinta ten.
"Aku tidak mau dan tidak akan pernah mau." Tolak taeyong dingin.
. . . .
. . . .Taeyong menyantap makanannya dalam diam beda dengan johnny dan yuta yang terus berbicara saat makan. Taeyong hanya menjadi pendengar namun dirinya juga terlalu malas menjadi pendengar dari ocehan johnny dan yuta. Pasalnya mereka selalu membahas perempuan dengan tubuh yang waw. Dasar penjahat kelamin.
"Aku dengar jennie menyukaimu yong" Taeyong mendengarnya namun tetap diam saja. Dia juga tau kalau jennie menyukainya. Taeyong sendiri sering memergoki jennie memperhatikannya.
"Kau itu kalau berbicara perempuan jangan dengan taeyong." Yuta menyenggol lengan johnny.
"Memang kenapa? Aku hanya memberitahu kalau jennie menyukainya."
"Taeyong itu kan gay asal kau tau.." Ledek yuta.
"Ahaha iya benar juga, aku hampir saja lupa dengan hal itu." Kekeh johnny.
"Hih.. Taeyong apa selama ini kau diam-diam menyukai kita?" Johnny tambah terkekeh mendengar ledekan yuta.
"Kalau pun aku gay aku tidak akan mau dengan kalian. Penjahat kelamin yang suka membahas dada perempuan. Menjijikkan." Ujar taeyong dengan lantang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love With Ghost [TaeTen]
FanfictionKehidupan taeyong terganggu sejak dirinya menolong hantu itu.