2

2K 6 0
                                    

Hari ini Carmel akan dilamar oleh Antha. Antha sudah bangun sejak 1 jam lalu. Dia sudah mandi dan berpakaian. Hanya kemeja putih panjang, celana panjang hitam, dipadu jas abu abu dan sepatu hitam.

Florida, Mama Antha sudah memakai dress selutut batik dengan warna orange dan merah dipadu heels pendek warna hitam. Sangat berkelas.

Wilson, Papa Antha sudah memakai kemeja hitam, celana panjang putih dan jas putih. Juga sepatu yang sama dengan Antha.

Alicia, adik Antha yang berusia 17 tahun sudah memakai dress soft pink selutut dan bawah nya brokat, flat shoes putih dan tas selempang kupu kupu nya yang tak pernah ketinggalan.

"Sudah siap semua" kata Wilson.

Semua mengangguk. Mereka menuju mobil lalu berangkat. 

Carmel pov

Carmel baru saja bangun. Dia langsung ke kamar mandi untuk luluran dan mandi. 1 jam kemudian, dia sudah selesai. Carmel langsung memakai dress atas lutut warna hitam ketat dan heels hitam. Rambut hitam bergelombang nya di gerai begitu saja. Dia mulai merias diri dengan make up natural. 

Ratu, Ibu Carmel sudah memakai dress atas lutut warna peach dan heels warna orange. Rambut gelombang nya di gerai begitu saja. Dan memakai makeup natural.

Rani, adik Carmel yang masih berusia 12 tahun pun mulai bersiap. Dia memakai dress atas lutut warna biru muda, stoking putih, heels putih dan rambut lurus nya di gerai.

Ayah Carmel sudah meninggal 2 tahun lalu akibat kecelakaan pesawat.

Tingtong!

"Bu, mereka datang" pekik Carmel panik.

"Selamat datang, silakan masuk" kata Ratu.

Antha, Florida, Alicia dan Wilson segera masuk. Rani langsung tersenyum.

"Hai, nama mu siapa.." kata Alicia.

"Rani. Aku adiknya Kak Carmel" kata Rani.

"Kau menggemaskan sekali" puji Alicia. Rani hanya tertawa.

Carmel datang dengan senyuman yang tak pernah luntur.

"Antha" panggil nya.

"Carmel" kata Antha. Dia begitu terpesona dengan Carmel. Carmel mencium bibir nya sejenak, namun, Antha membalas nya.

"Astaga! Wangi nya memabukkan" guman Antha.

"Hem" kata Rani dan Alicia kompak.

Antha dan Carmel memutuskan nya. Berdua sangat malu.

"Baiklah,  kehadiran kami disini kami akan melamar Carmel untuk Antha, yang katanya dia tak sengaja menghamili Carmel" kata Wilson tegas.

Ratu hanya mengangguk paham.

"Apakah Carmel mau jadi istri Antha?" Tanya Wilson.

Carmel mengangguk dengan senyuman nya.

"Baiklah, acara pernikahan nya bulan depan. Besok kalian fitting pakaian, dekorasi nya kalian pilih saja nanti saya dan istri saya yang akan menyewa nya" kata Wilson.

"Oh iya, tante. Papa Carmel dimana?" Tanya Antha tiba tiba.

Carmel, Ratu dan Rani menunduk sedih mengingat ayah dan suami mereka. 

"Ayah udah meninggal, kak. 2 tahun lalu" kata Rani.

"Astaga! Aku benar benar tak tahu. Maaf" kata Antha tak enak.

"Lupakan, Antha"  kata Ratu berusaha tegar, padahal dalam hati dia menangis.

2 jam kemudian, keluarga Antha pulang.

"Bu. Kita ke makam ayah yuk" ajak Rani.

"Nanti, sayang.  Ibu capek sekali. Ibu ingin istirahat" kata Ratu.

"Maaf bu" kata Rani.

Rani menuju kamar nya yang bersebelahan dengan kamar Carmel. 

Kamar  bernuansa hitam dan putih dengan gordyn warna hitam bergambar burung hantu juga dekorasi dan perabotan nya bernuansa hitam putih. Rani sangat menurunkan ayah nya, suka warna netral.

Rani menuju meja belajar nya. Dia membuka buku pelajaran nya lalu mulai membaca nya.

"Aku kangen ayah. Ayah yang selalu menemani ku kemana pun aku mau, walaupun ayah lagi capek" kata Rani.

Rani mengambil ponsel nya. Dia menelepon Yudi, pacar nya.

"Ada apa, honey" kata Yudi.

"Jemput aku. Aku pengen ke makam ayah" rengek Rani.

"Oke, aku kesana sama supir" kata Yudi.

"Thank you, love you" kata Rani.

"Love u more" kata Yudi.

Tak lama Yudi datang ke kamar Rani.

"Ada apa, sayang" kata Yudi mengelus pipi Rani.

"Kak Carmel akan menikah. Dan aku jadi ingat ayah" kata nya.

"Aku akan terus sama kamu, aku cinta kamu" kata Yudi sambil menyium bibir Rani.

"Aku lebih cintaaaaaa sama kamu" balas Rani. Mereka berciuman panas dengan lidah.

Yudi mengangkat Rani ke kasur nya lalu menidurkan nya. Mencium bibir nya dengan nafsu. Anak 12 tahun gini banget.

Yudi menjilati leher jenjang Rani. Rani hanya melingkarkan tangan nya di leher Yudi.

"Belum waktu nya, sayang. Ihh kamu mesum" kata Rani. 

"Nggak kuat sayang" kata Yudi. 

"Gunung kembar aku masih kecil, nunggu 5 tahun an lagi deh" kata Rani menggoda.

"Pikiran nya jernih amat sayang" sindir Yudi.

"Nggak jadi ke makam ayah deh. Sini aja kamu main" kata Rani.

Rani menuju laptop nya, dia menuju youtube.

"Nonton apa sih" kata Yudi.

"Kamu mau apa" kata Rani.

"Bokep enak tuh" kata Yudi.

"Pikiran nya Yudi" kata Rani.

"Romance aja ya" kata Yudi.

"Iya dehhh"

Mereka menonton hingga ketiduran. Carmel membuka kamar Rani. Dia hanya geleng geleng kepala liat Rani dan Yudi.

"Berdua ya" kata Carmel.

"Yudi, Rani, bangun, masiu kecil juga" kata Carmel.

"Mm.. maaf kak, aku ketiduran pas nonton film" kata Yudi.

"Aku juga, Kak" kata Rani yang masih menutup mata nya. 

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 21, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Polos VS Mesum Where stories live. Discover now