Awal Mula

2.7K 427 15
                                    

Hari ini adalah hari pertama Sohye menginjakan kakinya dikelas baru setelah selesai Ospek tiga hari yang lalu.

Matakuliah mahasiswa baru memang masih umum. Ada juga sih yang tidak umum, tapi pengantar dari matakuliah semester atas.

Sehabis janjian dengan Mina lewat aplikasi chatting di handphone nya, Sohye berhasil bertemu Mina didepan gedung fakultasnya dan masuk kedalam kelas bersamaan.

Mereka duduk di barisan ketiga. Tengah-tengah. Tidak mau ambil resiko dikelas dan tempat baru.

Posisi tempat duduknya beda dengan di SMA. Memang sama, sih, menghadap papan tulis. Tapi, bedanya, ditengah bangku diberi jalan, untuk dosen mondar mandir.

Jadi kaya, kebagi dua. Kiri dan kanan. Kebetulan Sohye dan Mina duduk di barisan ketiga bangku sebelah kanan.

Kelas sudah hampir terisi penuh, hanya tinggal bangku di barisan paling depan sebelah kiri yang masih kosong.

Dasar, mahasiswa.

Segerombolan lelaki, kira-kira tiga orang masuk kedalam kelas bersamaan dengan dosen. Alhasil, mereka bertiga duduk dibarisan paling depan, karena memang hanya barisan itu yang tersisa.

Sohye hanya kenal dua orang dari segerombolan lelaki itu. Yang pakai jaket jeans digulung hingga siku lengkap dengan celana jeans dongker itu Woojin, teman sekelompoknya saat ospek fakultas.

Dan yang pakai sweter kuning nyala itu Jihoon, teman sebelah kelompoknya saat ospek fakultas. Sohye tau karena Woojin sering ngobrol dengan Jihoon sampai sering ditegur tatib.

"Sudah masuk semua?" tanya bapak dengan umur kisaran 49 tahun. Ya, intinya udah tua sih.

Karena memang belum pada kenal jadi mereka menjawab serempak, "Sudaaahh."

"Bagus. Kalo belajar sama saya santai aja. Nggak usah deg-degan begitu."

"Saya akan menjelaskan peraturan untuk belajar dengan saya. Tidak rumit, cukup dilaksanakan sesuai perintah dan kalian akan dapat A."

Setelah Bapak dosen ini mengucapkan kalimat menyebalkan, Sohye mau tidak mau harus mendengarkan.

Malu, dong, masih semester satu sudah dapat C ?

Dan, disinilah semuanya berawal.

Mina mencolek siku Sohye lalu berbisik pelan ketika dosen nya menghadap papan tulis untuk menuliskan persenan kehadiran yang harus dijalankan mereka selama satu semester.

"Itu, tau gak, yang tadi telat dateng, Hye?"

Sohye yang masih menulis otomatis menghentikan tulisan nya dan menatap Mina bingung.

"Ada tiga." bisik Sohye pelan.

"Itu, yang pake jaket jeans."

"Kenapa emang?"

"Manis." balas Mina dengan senyuman malu-malu.

"Lo, naksir dia?" tanya Sohye tak percaya.

Mina mengangguk girang.

"Bukan nya kemarin bilang naksir bang Wonwoo?"

"Gak ah, bang Wonwoo kejutekan." dumel Mina dengan cemberut, "lo tau gak nama dia siapa?"

"Tau, sih, dia temen sekelompok gue pas ospek. Agak tengil sih anaknya."

Mina tersenyum lebar, "kenalin gue sama dia, dong?"

Otomatis Sohye melotot.

Kemarin kayanya Mina nih bilang lagi naksir sama bang Wonwoo. Sebelumnya, pas ospek univ sama bang Taeyong. Terus, pas daftar ulang, sama bang Jaebum cuma gara-gara nanyain toilet, terus tuh, bang Jaebumnya ngasih tau, lah, dia langsung naksir.

Ya ampun.

Orang nanya, ya dikasih tau lah.

Mana yang nanya nya maba, orang baru dikampus, pasti dikasih tau lah.

Rumah? \\ Woojin X SohyeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang