Chapther 3 : Kim saeron

365 35 14
                                    

"Aku mencurigai....., entahlah aku belum yakin" jawab taeyeon dengan ragu.
"Lalu, bagaimana rencana selanjutnya?" Tanya tiffany.
"Kita mulai dari mengumpulkan bukti-bukti, setelah itu kita cari tau motif pembunuhan ini!" Jawab taeyeon.
Semuanya mengangguk menyetujui rencana taeyeon.
"Kemana yeri dan joy?" Tanya yoona
"Entahlah..." jawab mereka semua
Tak lama yeri dan joy masuk keruangan itu, yeri terlihat menangis sedangkan joy terlihat panik dan berusaha menenagkan yeri.
"Ada apa dengan mu yeri?" Tanya wendy
"Tidak tau mengapa ia menangis tadi aku menemukan dia sudah menangis dikelas, jadi biarkan dia menenangkan dirinya dulu" jawab joy
Mereka semua hanya mengangguk mendengar penjelasan joy tadi.
"Terus, kenapa kamu terlihat panik" tanya yuri.
"Kami mendapat kabar bahwa jisoo ditemukan tewas oleh penjaga sekolah!" Jawab joy.
"HAH!"
Taeyeon yang kaget mendengar berita itu langsung berdiri dari kursinya.
"Coba jelaskan pada kami yang sebenarnya!" Ujar taeyeon
"Jadi begini, penjaga sekolah saat itu sedang melewati loker milik jisoo. Tiba-tiba ia mencium bau sengit, ia yakin bahwa bau itu berasal dari loker milik jisoo!" Jelas joy.
"Lalu? Apa yang terjadi?" Tanya seulgi.
"Saat loker jisoo dibuka, penjaga sekolah melihat jisoo ada didalam loker nya waktu di cek jisoo sudah tidak bernyawa" jawab joy.
Semua orang tak percaya apa yang baru saja mereka dengar, padahal jisoo baru saja datang menemui mereka sekitar 2 jam yang lalu.
"Lalu dimana sekarang jasad jisoo" tanya taeyeon
"Jasad jisoo sudah dibawa kerumah sakit oleh penjaga sekolah untuk diotopsi"
"Baiklah" jawab taeyeon
"Lalu, kenapa yeri menangis?" Tanya sooyoung.
"Nah... kalau soal itu karna..."
"Karna?" Tanya taeyeon penasaran.
"Lebih baik kau tanya sendiri padanya biar lebih jelas" jawab joy.
"Hey, ada apa dengan mu yeri?" Tanya taeyeon.
"Hiks...hiks... saeron...hiks...saeron HILANG!" Jawab yeri sambil menangis.
"Bagaimana bisa?" Tanya mereka serempak.
Yeri hanya menggelengkan kepalanya sambil menangis.
"Sudah, urusan saeron kita selesaikan nanti. Sekarang tugas untuk menyelidiki jisoo yang terlebih dulu kita selesaikan" ujar taeyeon.
Mereka semua berjalan menuju sebuah pintu ruangan rahasia mereka. Didalam ruangan itu terdapat loker milik mereka masing-masing, kemudian mereka membuka loker mereka untuk berganti baju agar tidak diketahui orang-orang kalu mereka sedang menyelesaikan misi.
.
.
.
.
.
Sesampai mereka ditempat kejadian....

"Bagaimana jisoo bisa berada didalam lokernya?" Tanya tiffany pada taeyeon.
"Aku juga belum tau" jawab taeyeon.
"Sudah, ayo kita cari tau kenapa jisoo bisa berada didalam lokernya" ujar taeyeon.
Irene,tiffany,taeyeon,dan seohyun sedang bertanya kepada penjaga sekolah yang menemukan jasad jisoo sedangkan yang lainnya sedang mencari bukti,petunjuk,dan memfoto tkp tempat jasad jisoo ditemukan.
Setelah selesai, mereka kembali ke kelas mereka masing-masing, kecuali taeyeon,tiffany,seohyun dan irene karna mereka harus pergi keruangan mereka.
.
.
.
.
.
.
"Kenapa jisoo bisa didalam loker?" Tanya yoona.
"Mungkin saja dia bermain petak umpet terus terkunci deh, mungkin karna itu dia tewas karna kehabisan nafas" jawab hyoyeon asal.
"Sembarangan saja kalau ngomong" jawab jessica.
Hyoyeon hanya tertawa.
"Tapi jika jisoo tidak sedang bermain petak umpet kenapa dia bisa ada didalam lokernya?" Tanya sooyoung.
"Tidak tau, tapi ini sangat mencurigakan jika jisoo tidak sedang bersembunyi disitu apa yang dia lakukan?" Tanya jessica.
"Tapi, jika dia mendapat kekerasan lalu dibunuh mengapa ditubuh nya tidak ada luka sama sekali?" Tanya yoona
"Aku juga tidak tau, lebih baik kita menunggu kabar taeyeon saja" jawab sooyoung. Mereka semua mengangguk setuju.
.
.
.

"Bagaimana ini bisa terjadi?, padahal jisoo itu bisa jadi salah satu bukti siapa yang tau pelaku pembunuhan yang terjadi sekarang" batin taeyeon.
"Maaf, sudah mengganggumu taeyeon. Ini semua data-data siswa yang menjadi korban pembunuhan" seohyun memberikan kertas yang berisi data-data yang tadi diberikan oleh sooyoung pada taeyeon.
"Terima kasih"
"Sama-sama" jawab seohyun.
"Lalu apa yang kita lakukan sekarang?" Tanya tiffany dan irene.
Taeyeon memberikan mereka kertas yang berisi data-data para korban tersebut.
"Maksudnya?" Tanya irene tak mengerti.
"Apa kalian tak merasa aneh dengan kejadian ini?" Tanya taeyeon
"Ya, lalu?"
"Di data siswa yang menjadi korban ini ada nama rose, yang kita tau rise adalah anak dari kepala sekolah tapi kenapa yang kita lihat kepala sekolah hanya santai saja mendengar berita anak nya yang tewas" jelas taeyeon.
"Jadi kau mencurigai kepala sekolah?" Tanya seohyun.
"Aku tidak mau mencurigai siapa-siapa hanya saja ini sangat aneh" jawab taeyeon.
"Hmmm..."
"Kalian kan tau semenjak kejadian tewasnya rose, disekolah ini mulai memakan korban yang lain" jelas taeyeon sambil duduk dikursinya.
"Jadi,naksudmu kematian rose berhubungan dengan semua ini?" Tanya tiffany pada taeyeon.
"Mungkin saja, tapi jika aku benar mereka tewas bukan karna dibunuh tapi mereka bunuh diri" jawab taeyeon.
"HAH! Bagaimana kamu bisa berfikiran seperti itu? Setau ku mereka tidak pernah ada masalah kok bisa sampai bunuh diri?" tanya irene tak percaya.
"Aku juga belum yakin, aku berfikiran seperti ini karna saat penjaga sekolah menjelaskan bahwa dijasad jisoo tidak ada luka sama sekali bahwa kalu dia itu dibunuh dan juga setiap kali kita menemukan jasad mereka aku selalu mendapatkan botol, entah itu botol apa, tapi yang kulihat itu seperti botol racun?" Jawab taeyeon.
"Apa mungkin mereka meminum cairan yang ada dibotol itu? Tapi kenapa mereka meminumnya?" Tanya taeyeon.
"Mungkin saja mereka meminumnya, tapi aku tidak tau kenapa mereka meminumnya". Jawab tiffany.
"Hah... masalah ini bikin pusing saja"
"Sudah lah nanti saja kita lanjutkan, untuk sementara waktu dugaan kita ini jangan sampai terdengar oleh orang lain selain kita" ujar taeyeon.
Tiffany dan irene mengangguk sebagai tanda setuju.

~Bersambung~

Mystery SolverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang