Ini gaada hubungannya sama sekali sama cerita sebelumnya.
▪️▫️▪️▫️▪️▫️▪️▫️▪️▫️▪️▫️▪️▫️▪️
Kegelapan mulai menyelimuti langit. Udaranya sangat dingin malam ini.Tiba-tiba teleponku berdering.
"Halo, dengan siapa ya?"
"Kau tidak ingat aku? Sombong sekali dirimu sekarang. Ini aku, Selvia, sahabatmu yang sangat ingin pergi ke Hutan Amazon." Katanya dengan suara yang penuh keceriaan. Tunggu.....sepertinya aku mengenal orang yang memiliki nama seperti itu. Bukankah itu sahabatku saat SMA dulu? Bagaimana bisa dia tahu nomorku? Sepertinya aku mulai terlarut dalam pertanyaanku sampai-sampai dia memanggilku terus-terusan.
"Sam, maaf aku hanya bisa menelponmu sebentar saja. Aku hanya ingin bilang agar kau dan teman-temanmu untuk berjaga diri. Semoga semuanya sehat, termasuk kau. Aku pergi dulu ya, semoga kita bisa bertemu di masa yang akan mendatang." Dan itu kata-kata terakhirnya sebelum menutup teleponku.
Tunggu dulu, Selvia kan sudah pergi dari dunia ini. Dia pergi meninggalkan semuanya saat dihari kelulusan dulu.
Tapi kenapa dia kembali lagi hanya untuk mengucapkan itu?
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Kenyataannya dia itu adalah sahabat yang bisa diandalkan.Betul apa yang dia katakan, semoga kita bisa bertemu lagi di masa yang akan datang. Semoga.
The End.
⚪️⚫️⚪️⚫️
Hehehe, yang ini emang aku nikinnya sedikit banget soalnya aku lg males nulis waktu itu dan tanganku cape banget. Mohon pendapatnya dan votenya yaa.
Sekian dari Boon, terima kasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Short Stories!!
RandomHanya cerita pendek yang aku buat kalo lagi ada waktu bebas dan ada idea yang muncul. Ini murni dari imaginationku semua. Mohon maaf kalo ceritanya ada yang sama, aku ga bermaksud nyamain. Dan juga, aku nulis ini juga ada beberapa terinspirasi dari...