Across Time

499 35 8
                                    

Tidak ada wanita
yang ingin disakiti
Tak ada wanita
yang menolak dicintai

Shane

Pria itu mengerang ketika klimaks itu datang. Shane hanya tersenyum, ketika mulutnya terus mengeluarkan kata kotor untuk menggambarkan kenikmatan yang diberikan oleh tubuhnya.

Tubuh besarnya yang penuh keringat menghimpit tubuh Shane. dia berusaha mengatur nafasnya dari serangan kenikmatan, kemudian memutuskan kontak tubuh mereka dan bangkit dari tempat tidur untuk membuang kondom ke tempat sampah.

Shane mengambil posisi duduk memandang punggung teman prianya, partner sex mungkin lebih tepatnya. Tangannya menarik selimut untuk menutupi tubuh telanjangnya.

"kau tidak pernah mengecewakan, Shane." Ucapnya seraya mengambil celananya yang berserakan dilantai, memakainya kemudian duduk ditepi tempat tidur untuk mencium Shane. Shane menyambutnya.

"kau akan pergi?" tanyanya ketika pria itu memakai seluruh pakaiannya.

Pria itu hanya tersenyum menunjukkan rasa bersalahnya, " maaf aku tidak bisa tidur disini, aku harus pergi. Maaf Shane- lain kali, oke." Dia mendesah, shane tahu pria itu memiliki wanita lain. Shane hanya menggangguk menjawabnya.

Dia tahu ini bukan sebuah hubungan permanen dan dia tidak bisa menuntut apa-apa. Shane berbaring kembali diatas tempat tidurnya setelah temannya pergi. Semenjak tubuh tambunnya mulai berubah, kisah percintaannya ternyata tidak banyak berubah.

tubuhnya tinggi langsing dengan dada dan pantat yang montok. Kulit yang sedikit tan dan wajah latinnya membuat laki laki tergila gila padanya, silih berganti datang mendekatinya hanya untuk mencicipi tubuhnya.

shane tahu tubuhnya menjadi daya tarik dirinya, orang orang menjadi tertarik padanya. Awalnya Shane senang karna saat bertubuh besar orang orang mengejeknya dan menjauhinya, tapi setelah dietnya berhasil mereka berbondong bondong mengejarnya.

Tapi kesenangan itu dengan cepat berakhir, dia mulai bosan dengan hubungan satu malam. Dia mulai bosan menjadi orang kedua. Kehidupan percintaannya hanya diisi dengan sex yang hampa.

Shane mulai iri dengan teman temannya yang memiliki hubungan permanen. Memiliki kekasih yang berada disisinya. Menjadi pasangan yang saling mencintai dan dicintai. Shane menginginkannya.

Dia sungguh sungguh ingin jatuh cinta dengan seseorang, ingin sangat sangat dicintai oleh seseorang. Yang mana mereka bersedia mati untuknya dan tak bisa hidup tanpanya.

Shane menatap langit langit kamarnya, berandai andai sebelum kantuk menyelimutinya.

*****

Shane mencoba bertahan untuk tidak bergerak, tapi tubuh telanjangnya menggigil kedinginan. Sepuluh pasang mata memandangnnya dibalik kertas gambar. Suara goresan pensil terdengar saling sahut sahutan diruangan seni yang penuh keheningan.

Shane mengambil kerja part time sebagai model telanjang untuk kelas seni, dimana gurunya adalah sahabat Shane, Chelsea. Dia memaksa Shane untuk menjadi model dikelasnya, di iming imingi uang Shane akhirnya menerimanya.

Ada sedikit kehebohan, ketika Shane pertama kali menjadi model. Beberapa anak laki laki yang sepertinya masih junior menunjuk dan berbisik bisik bersama temannya. Shane berusaha untuk tidak menggubris mereka.

kata 'murah' 'gampang' sedikit terdengar dari bisikan mereka.

Chelsea menegur meraka dan meminta semua untuk bersikap profesional karna tugas mereka hanyalah menggambar.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 02, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Nobody KnowsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang