Nurul Huda

40 0 0
                                    

"Billa ba'da maghrib nanti kita sowan ke pondok pesantren Nurul Huda" kata umi.

"Njeh mi" jawab Billa. Lalu pergi kekamar persiapan.

"Mbak Nida gamis Billa yang warna biru tosca kemaren tolong disetlika ya mbk" katanya begitu sampai kamarnya. Nida santri ndalem asal Semarang yang hampir sepuluh tahun ikut ndalem dikarenakan faktor ekonomi keluarga.

"Njeh ning, pakek krudung seng pundi ning sekalian dalem setlika" jawab mbak Nida, sambil buka pintu lemari Billa mencari gamis yang Putri Yainya itu.

"Pasmina pink mbak itu loh kado dari ning Bilqis" jawab Billa sambil masuk kamar mandi. Dan mbak Nida pun mulai menyetlika baju dan krudung yang akan dipakai oleh ningnya itu.

Billa menggunakan gamis biru tosca di padu dengan kerudung pink kelihatan begitu cantik, walau sebenarnya agak tombay lihat aja dia pakek gamis sama sepatu kets kesayangannya dan dia gak bakalan mau pakai gamis kalau gak sowan sama umi abinya.

"Bil tolong panggilin kang andi suruh nyupirin" dawuh abinya.

"Njeh bi" jawabnya sambil keluar ndalem, mencari kang andi.

"Kang tolong panggilin kang andi timbali abah" kata Billa ke kang santri yang sedang murokib.

"Njeh ning" jawab kang santri dengan sopan.

Mobil alpad putih yang ditumpangi keluarga Yai Ahmad pun memasuki pondok pesantren Nurul Huda milik temannya yaitu Yai abdullah, setelah parkir didepan ndalem yai Ahmad besrta keluarga pun disambut oleh kang santri dan langsung diantar ke ndalem.

"Asalamualaikum" kata yai Ahmad

"Wa'alaikumsalam masya'allah Yai Ahmad, monggo pinarak Yai" jawab Yai dullah sambil menyuruh tamunya duduk. Dan tak begitu lama Nyai Iroh datang yang di ikuti oleh Putri kembarnya Ayya dan Ayra. Ayya dan Ayra kelihatan malu-malu sama Billa karna belum begitu kenal. Setelah berbincang lumayan lama datang ning Niha yang mengajak Billa kekamarnya.

"Ning Billa kekamar ku aja dari pada disini jenuh" kata ning Niha. Yang dijawab senyuman oleh Billa. "Mi Billa sama Ning Niha ya" pamit Billa ke uminya yang di jawab dengan anggukan. Niha teman Bila waktu nyantri di pondok pesantren Riyadhatul Jannah Semarang, waktu Billa masih duduk dibangku Mts, Niha adalah senior Billa dan mereka satu kamar buat mereka makin akrab.

Begitu sampai dikamar, Niha dan Billa mereka bernostalgia waktu mereka masih MTS hingga bercerita setelah Billa dan Niha MA dan mereka berpisah karna Niha dipindah kepondok misanannya yang ada di kota apel Malang dan setelah kepergian Niha tidak begitu lama Billa pun pindah ke pondok pesantren Nurul Jannah di Kudus, dan mereka dipertemukan lagi malam ini setelah beberapa Bulan lalu ketemu di acara khaul PP. AL-Anwar dilamongan. Saking asiknya mereka ngobrol tanpa tau waktu hingga ada santri yang datang memanggil Niha.

"Assalamualaikum Ning ngapunten niku Ning Billa mpun ditenggo kaleh umi, mau diajak kundor " kata santri didepan pintu kamar Niha.

"Oh ya mbak, ini kita mau kedepan" jawab Niha sambil jalan keluar dari kamarnya diikuti oleh Billa.

"Ning kapan-kapan ayo kita jalan gitu" ajak Billa.

"Boleh Bill ntar kita kontak-kontak aja, lagian juga kamu kapan mau berangkat mondok lagi..??" tanya Niha

"Hhhhh... Masih lama Ning, mau pindah ke Miftahul Huda insyaallah " jawab Billa.

"Looooh tempat Yai Ali..??" tanya Niha

"Ya Insyaallah Ning.. " jawab Billa, tak terasa mereka sudah sampai didepan ndalem dimana mobil keluarga Yai Ahmad berparkir. Dan Billa pun berpamitan sama Niha dan Nyai Iroh dan si cantik Ayya dan Ayra.

"Ning Billa ora tinggal kene ae tha??" kata Yai Dullah yang dijawab senyuman oleh Billa "Billa nak tak pek mantu piye Yi" sambung Yai Dullah lagi.

"Hahaha.... Sesok nak Gus Khasby wes sowan nang ndalem Yi" jawab Yai Ahmad sambil melirik Billa dan yang di goda hanya diam sambil memanyunkan bibirnya.

"Siap Yi besok kalau Khasby udah pulang dari pondok langsung sowan... Hahaha" jawab Yai Dullah.

"Saya tunggu Yai, kita pamit dulu Yai monggo Assalamualaikum" pamit Yai Ahmad sambil menutup pintu mobil "wa'alaikumsalam Yi" jawab Yai Dullah dan keluarga.

Didalam mobil Billa hanya diam tak bersuara masih memikirkan apa maksud Abinya dan Yai Dullah tadi. Gus Khasby siapa dia jangan kan Nikah namanya saja Billa baru mendengarnya, ntahlah biarkan waktu yang akan menjawab semua ini toh tadikan hanya candaan saja.

waktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang