i🌙ingin

240 15 12
                                    


"Kring... kring..."

Pagi itu di sebuah kamar bernuansa biru. Jam putih di samping kasur berukuran single berbunyi keras menunjukan jam 06.30 bertanda hari sudah pagi. Jam putih seperti nya tidak disukai seorang gadis cantik, yang terbangun dari tidur nya.

"Siapa sih yang nyalain jam pagi-pagi gini gak tau apa ini masih libur sekolah? Amesia mungkin orangnya? " Ia terbangun dengan amesianya bahwa hari ini, hari pertama ia masuk semester baru kelas sepuluh
"Eh?! Ebuset dah jam segini bukannya dibangunin" ia bergegas bangun dari tempat tidurnya. Seperti rossi si pembalap yang sudah melihat garis finish di depan mata.

***

"Terlambat ya non?" Tanya seorang satpam sekolah berseragam lengkap berwarna putih biru, katanya sih namanya Marchel Liontino tapi tidak tahu alasannya apa, ia sering dipanggil Asep Sutarman. Mungkin lebih pas?

"Menurut bapak?" Jawab sinir gadis yang baru saha sampai gerbang. 'males jawab pertanyaan gak mutu dari seorang bapak berkumis, jijik gue liatnya'.batin gadis itu.

"Iya?" Si bapak malah menjawab per- tanyaan yang diberikan. Sudah jelas si petanya tidak ingin mendengar jawabannya.

"Yah sudah, udah tau malah nanya gimana sih," tidak ingin diperpanjang obrolan absurd itu, gadis itu langsung berlari masuk begitu saja.

"Astagfirullahhalazim, duh Gusti nu agung kunaon nya? jaman jaman anyena? Kalaku na barudak teh goreng patut jiga kitu. Naon atu nya?Nu guru papatahan di sekolah saageng kieu? Alhamdulillah ya Gusti. Mending keneh abdi, walopun ngan lulusan kelas dua SMP, tapi abdi masih ngartos soal sopan santun. Kudu banyak istigfar amun kieu mah." gerutu si bapak satpam, meng- gunakan sedikit bahasa daerah kampungnya. karena tidak suka diperlakukan tidak sopan seperti itu.

Si gadis terus saja berlari. Ia tidak memperdulikan omelan Pa Asep, satpam sekolah nya. Saat hendak menaiki tangga, menuju kelas nya di lantai tiga. Terdengar suara hentakan sepatu yang sepertinya iya kenal sekali suaranya.

Ditengoknya pemilik hentakan sepatu tersebut. Dilihatnya seorang Ibu guru yang memiliki tubuh yang bisa dibilang obesitas? Untuk seukuran tinggi nya. Dan memiliki tahi lalat yang cukup besar dibagian pipi kirinya bisa dibilang tompel? Dan memiliki rambut yang sangat keriting mengembang bisa dibilang kribo?.

'Kayanya gue punya banyak dosa' batinnya.

"Ehem." terdengar suara dehaman dari pemilik sepatu.

'duh gaswat... Ada si Betha..' batin si gadis, sembari memalingkan wajah nya kebelakang. 'lewat tangga yang lain aja'.

"Varisa Restiana! Mau kemana kamu!"iya Namanya dipanggil oleh si ibu, sekalian untuk para readers hai nama gue varisa Restiana. Risa.

"Eh ibu tambah cantik ajah deh..."

"Kamu bisa ajah, keliatan ya ibu tambah cantik? Kemarin Ibu baru perawatan kedokter lho... Mahal lagi. Terus ibu dikasih apa ya namanya? Pokoknya tutup nya bisa diputer puter gitu," emang nya es puter?.

Risa sepertinya enggan mendengarkan cerita Betha 'ini kesempatan buat naik' niatnya. "Oh gitu ya bu? Saya mau ke atas dulu ya bu? Permisi. Assalamualaikum." ia mengulurkan tangan nya, untuk mengecup punggung tangan kanan sang lawan bicara.

Saat hendak menggapai tangan nya. "Mau ngapain kamu? Bukannya tadi terlambat? Kenapa kamu terlambat!"

Cewek itu terlonjak kaget, Cara nya tidak ampuh untuk melarikan diri."Itu bu.. mo..bli cor.. bo...," Jawabnya tergagap. Ia tak ingin menambah daftar pelanggaran yang ia buat di buku siswa. Pasalnya, ia sudah mendapatkan surat kasih sayang dari guru BK yang kedua kalinya.

My Mood BoosterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang