Bag 4

3 1 0
                                    


( Pow Bella )

Flashback on

Hari ini aku seneng banget bisa di jemput sama Iqbal.

Bella : Bal jemput aku yaa

Iqbal : Nanti kalo ketauan sama adek kamu gimana ?

Bella : kamu bawa mobil kamu yang baru aja kan adek aku gak tau

Iqbal : yaudah iya, aku lagi di jalan bentar lagi nyampek

Bella : Ok aku tunggu di depan rumah yaa

" Bella kalo di meja makan jangan main HP
Terus gak sopan " bentak Mama.

Aku menarik napas kesal dan meletakan HP di atas meja.

" Tau yang udah punya pacar ma beda " sindir Sascia.

" Apaan sih SOK TAU lu " bentak aku.

" Udah udah " bentak papa menghentikan pertengkaran.

" Mah aku sarapan di sekolah aja, aku berangkat dulu " pamit ku.

" Obat udah kamu di bawa " tanya Mama

" Udah mah " jawabku.

" Hy morning " sapa aku.

" Morning " jawab Iqbal.

" Ya udah yuk berangkat adek aku sebentar lagi keluar " ajak aku.

Dia hanya diam dan artinya itu iya.
" Bal walau lu masih dingin sama gua, cuek sama gua, gua berusaha bikin lu untuk suka sama gua bukan sama adek gua " gumam aku.

Flashback off

" Woy lu bengong aja " tanya Fanya.

" Apaan sih "

" Oiya gua denger lu tadi pagi lu bareng Iqbal yaa ? " Tanya Fanya.

" Iya dong "

" Cieee gimana rasanya di jemput pangeran ? " Tanya Fanya kepo.

" Apaan sih " jawab gua malu malu.

" Bel bel ada Iqbal tuu " Fanya nunjuk ke arah Iqbal.

" Ok ok sipa yaa "

" Sip, Bell lu harus minum obat, kalo gak lu bisa mati " ucap Fanya.
Mata ku membulat mendengar kata kata Fanya.
" Nnjiir " gumamku

" Bell gua gak mau kehilangan lu, nanti siapa yang nemenin gua, siapa yang jadi pendengar terbaik gua, ayoo dong minum obatnya " kata Fanya sambil menyodorkan obatnya ke mulutku.

Aku pura pura gak mau.

" Bal Iqbal .. " panggil Fanya.

Dia gak menjawab dia hanya nengok dan mengarahkan matanya ke Fanya dengan muka males.

" Ini si Bella gak mau minum obat, coba sama lu " perintah Fanya.
Sambil menyodorkan obat ke Iqbal.

Igbal menarik napas panjang dan kasar.
" Kenapa harus gua ? " Tanya Iqbal.

" Kan... Kan... Emmm " Fanya menggaruk tengkuknya yang tidak terasa gatal.

" Apaa " tanya Iqbal lagi.

" Ya kan ... mungkin aja sama lu Bella mau minum obatnya " jawab Fanya gagu.

Iqbal menarik napas kasar dan menyambar obat dari tangan Fanya hari aku udah seneng banget. Tapi ...

" Bal buruan kita di panggil sama pak Heri nii " panggil salah satu temen Iqbal.

" Ya " teriak Iqbal dan memberikan obatnya ke Fanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 08, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LOVE IS SO COMPLOCATEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang