Chapter 1

271 20 1
                                    

Rated : T
Pair : Natsu Dragneel, Lucy Heartfilia
Disclaimer : Hiro Mashima
Genre : Romance, Humor

HAPPY READING

Dia membuka matanya dengan perlahan. Mengubah posisi tidurnya dan mencoba mengerjapkan mata beberapa kali. Gelap. Apa ini sudah malam? Sudah berapa lama ia tertidur?

Ia bangun dan terduduk di tepi tempat tidur. Menggerak-gerakan otot tubuhnya yang pegal lalu melihat keadaan sekitarnya. Samar-samar dengan sedikit cahaya bulan dan pintu jalan yang masuk lewat jendela kaca dibalkon kamarnya, ia bisa melihat koper dan beberapa kardus yang diletakan sembarangan.

Kaki jenjang yang berlapis celana jins panjang itu melangkah menuju cermin besar yang ada dipintu lemari pakaian. Matanya membulat sempurna saat memandang pantulan dirinya di cermin tesebut. Ia bisa melihat dengan jelas betapa mengerikan penampilannya saat ini. Rambut pirang panjang yang biasa tertata rapi kini terlihat bagai terkena badai dan mencuat kesegala arah. Mata bulat indah yang biasanya mamancarkan pesona itu kini tampak sayu dengan kantung mata besar dan mascara yang sedikit luntur. Dan lihat kaos lengan pendek berwarna biru muda yang dipakainya. Benar-benar kusut! Ugh!

Lucy hanya menghela nafas pelan, pasrah dengan penampilannya saat ini. Ia kembali berjalan menuju meja kecil disebelah tempat tidur saat tiba-tiba suara keras seperti guntur terdengar dari perutnya. Meraih sebungkus roti dan langsung memakannya dengan lahap. Ia merasa sangat lapar. Benar saja dia bahkan belum makan apapun sejak tadi pagi ia sampai dikota ini dan lebih memilih tidur karena terlalu lelah. Perjalanan panjang dari Edolas menuju Magnolia yang membutuhkan waktu hampir 8 jam membuat tubuhnya lemas. Sebenarnya ia bisa sampai lebih cepat menggunakan pesawat, tapi karena sudah kehabisan tiket dan tidak dapat menunggu lama lagi akhirnya ia memutuskan untuk menggunakan kereta.

Dia merasa sangat asing dengan Magnolia. Walaupun dulu dia pernah datang ke kota ini, tapi itu hanya sekali dan itu sudah…..12 tahun yang lalu. Beruntung ia mempunyai seorang sahabat disini yang membantunya mencarikan apartemenini jauh sebelum kedatangannya. Walaupun sebenarnya tidak banyak membantu karena temannya itu hanya minta tolong pada agen pencari apartemen, tapi tetap saja itu merupakanbantuan yang berharga.

'Aku akan menemuinya besok, dan berterimakasih padanya.' Pikirnya dalam hati. Gadis itu memang berniat memberi kejutan dan sengaja tidak memberitahukan kedatangannya hari ini pada sahabatnya.

Ia melangkahkan kaki keluar kamar, berniat menyalakan lampu di apartemen barunya itu. Tangannya meraba-raba dinding apartemen mencari tombol lampu dan berusaha sebisa mungkin tidak menabrak benda apapun ditempat yang masih asing baginya. Tangannya masih terus meraba dinding sampai tiba-tiba samar-samar suara dibalik pintu apartemennya menghentikan gerakannya.

Matanya tertuju pada pergerakan bayangan yang terlihat dibawah celah pintu apartemennya. Banyangan itu terlihat bergerak dengan cepat kemudian berhenti ditengah-tengah pintu, lalu bergerak dan berhenti lagi. Siapa itu? kucing? Anjing? Manusia? Hantu?

Kakinya langsung berjalan cepat menuju pintu. Telinga kanannya langsung ditempelkan dipintu berharap mendapat sedikit petunjuk tentang bayangan misterius didepan apartemen barunya. Ia melirik kebawah, dahinya berkerut saat bayangan itu berhenti bergerak. Ia mengambil nafas dalam dan menghembuskannya pelan, mengumpulkan tekad. Kemudian dengan gerakancepat ia memutar kunci pintu dan membuka pintu apartemennya.

"HUWAAAAAA!"

BUGH!

Ia mundur beberapa langkah memandang sesosok manusia yang sedang jatuh tesungkur didepannya. Matanya melebar, jantungnya berdebar dengan kencang saking terkejutnya. Ia memandang sekeliling dengan gelisah lalu meraih sapu yang ditemukan tak jauh dari pintu dan langsung mengacungkan satu, memasang posisi siaga didepan orang asing ini. Dahinya berkerut mengamati orang asing didepannya. Tunggu… Rambut pink? Dia perempuan atau laki-laki?

Falling in Love With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang