oke lanjut kecerita.
Douzo~.
.
"Lu-chan, bagaimana bisa kau tidak mengabariku tentang kepindahanmu kemarin? Aku bersedia membantu kapanpun, kau tau!"
"Maafkan aku Levy-chan aku hanya tidak mau menganggu jam kerjamu, lagi pula aku sudah cukup terbantu dengan agen pengantar barang itu"
"Aku tidak percaya kau lebih memilih agen pengantar barang daripada sahabatmu sendiri." Lucy hanya tertawa geli mendengar perkataan gadis mungil yang duduk didepannya. Dari nada bicaranya ia tau sahabatnya tidak benar-benar sedang marah. Ini adalah petemuan pertama mereka setelah 4 tahun tidak bertemu, mana mungkin mereka menyia-nyiakan waktu berharga in dengan bertengkar.
"Baiklah baiklah, aku akan mentraktirmu makan sebagai permintaan maaf. Bagaimana?" tanya Lucy dengan tersenyum lebar ke arah sahabatnya.
"Diterima. Lu-chan kau memang yang terbaik" jawab Levy sambil tersenyum dan mengedipkan sebelah matanya. Tidak membutuhkan waktu lama mereka langsung memesan beberapa makanan yang ada di Café tempat mereka bertemu.
Karena masih pagi dan perpustakaan kota tempat Levy kerja masih belum terlalu ramai, bosnya mengijinkannya untuk pergi dan bertemu dengan sahabatnya ditempat perjanjian mereka. Kedua gadis itu kemudian membicarakan berbagai macam hal mulai dari pengalaman mereka sampai mengenang kembali masa-masa awal pertemuan mereka.
Lucy pertama kali bertemu dengan Levy di halaman mansionnya ketika tanpa sengaja gadis itu menyusup kerumahnya untuk mengejar kucing hitam milik bibinya saat masih Edolas. Semenjak saat itu mereka menjadi sahabat dekat sejak saat itu terlebih lagi dengan kesamaan akan kecintaan mereka terhadap buku.
Lucy merasa bahwa Levy adalah satu-satunya sahabat yang tidak memandangnya hanya karena status yang disandang oleh keluarganya, oleh karena itulah Lucy merasa sangat nyaman berada didekat gadis mungil itu. Bagaikan saudara yang tak dapat terpisahkan Lucy dan Levy selalu menghabiskan waktu bersama-sama baik disekolah maupun dilingkungan rumah mereka. Sampai pada suatu hari mereka harus berpisah karena Levy memutuskan untuk pergi melanjutkan pendidikannya di Magnolia. Sejak saat itu mereka hanya bisa berkirim email dan tak jarang juga mengobrol melalui telfon maupun videocall.
Dan sekarang, ketika Lucy memutuskan untuk pindah dan hidup mandiri, Levy dengan sangat senang hati membantu apapun, termasuk mencarikan apartemen yang sekarang ditempati Lucy.
"Jadi apa rencanamu setelah ini Lu-chan?" Tanya Levy sambil meminum coffe latte kesukaannya.
"Aku belum memikirnya dengan pasti. Yang jelas aku harus mencari pekerjaan." Jawab Lucy sambil menopang dagu denngan kedua tangannya.
"Wah bagaimana kalau kau kerja ditempatku saja? aku dengar dari bos tadi pagi bahwa dia membutuhkan pegawai baru karena salah satu pegawai ditempat kami memutuskan untuk mengundurkan diri kemarin sore.
"Mendengar hal itu Lucy seolah mendengar musik dari surga dan langsung memeluk gadis berambut biru itu.
"Levy-chaaaan.. kau adalah malaikat kecilku. Aku mencintaimu." Levy tertawa geli mendengar perkataan Lucy dan balas memeluk sahabatnya itu.
"Baiklah nona Lucy. mari kita temui bosku. Aku yakin dia akan menerimamu" Lucy menggigil.
Uap putih keluar dari mulutnya setiap kali ia menghembuskan nafas. Ia melirik jam tangan. Sudah hampir tengah malam. Setelah pertemuannya di Café pagi tadi, ia memutuskan untuk memenuhi saran Levy dan bertemu dengan bosnya. Bos pengelola perpustakaan itu merupakan wanita yang ramah dan menyenangkan. Mereka hanya berbincang-bincang sederhana, sama sekali tidak terasa seperti wawancara kerja lalu akhirnya Lucy diterima dan mulai dapat bekerja hari itu juga. Beruntung sekali bukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Falling in Love With You
RomantizmLucy tidak akan menyangka jika kepindahannya ke Magnolia akan membawanya pada beragam kisah baru dihidupnya. termasuk bertemu dengan tetangganya yang berisik, Natsu Dragneel. Namun tanpa sadar perasaan baru mulai tumbuh diantar mereka. Lalu bagaiman...